- Lapor Polisi Anak Dicabuli Pacar di Bengkong, Ayah Ditangkap karena Ikut Setubuhi
- Gelar Halal Bihalal Daring, MAKPI Bawa Misi sebagai Organisasi Profesi Peminat Kebijakan Publik
- Bobol Bengkel Las di Marina Sekupang, 2 Pemuda Diringkus
- Pria Paruh Baya Curi Uang dan Ponsel Milik Teman Satu Mess di Bengkong, Pelaku Diringkus
- Buaya Sering Muncul di Sungai Sei Langkai Sagulung Gegerkan Warga, Polisi Imbau Waspada
- Halal Bihalal, Danlanud RHF Tanjungpinang Gelar Apel Luar Biasa
- Kegiatan Industri Bangkit, Rudi Optimistis Pertumbuhan Investasi Meroket
- BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang pada Periode Angkutan Lebaran 2024
- Pemuda Ini Tikam Teman Sendiri, Pelaku Ditangkap Polsek Bengkong
- Polsek Bulang Bagi-bagi 15 Life Jacket ke Penambang Boat Pulau Buluh dan Setokok
Infrastruktur Rusak dan Terbengkalai, BP Batam Siap Ambil Alih Jalan Aset Pemprov Kepri
Keterangan Gambar : Penampakan kondisi jalan potong Kabil ke arah Batu Besar, Nongsa menuju kawasan Industri Taiwan, yang rusak parah. /KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Jalan potong Kabil, Batu Besar, Nongsa menuju kawasan Industri Taiwan, yang dibangun provinsi, rusak parah. Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana mengambil-alih karena akses jalan tersebut dinilai cukup strategis, vital dan dikeluhkan berbagai kalangan.
Kerusakan yang terjadi pada ruas tertentu tampak seperti kubangan. Aspalnya hancur dan permukaannya terbenam, sehingga banyak terdapat lubang seperti kolam-kolam kecil.
Bila hujan, jalan tergenang air dan berlumpur sehingga menjadi kubangan sampai beberapa hari ke depan.
Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) BP Batam, Sazani, menjawab media, membenarkan rencana BP Batam mengambil-alih perbaikan jalan yang rusak tersebut. Ia mengatakan penganggarannya sedang dibahas dan diharapkan bisa dilaksanakan pada tahun ini juga.
“Kalau tak bisa tahun ini, tahun depan,” ujarnya.
Sementara, Muhanzami, salah seorang pengendara sepeda motor yang kerap memanfaatlan jalan tersebut, berharap segera ada sentuhan pembangunan agar masyarakat di sekitar tak terancam dengan banyaknya jalan rusak di kawasan itu.
“Sudah lama ini, seperti terabaikan,” sebutnya.
Tak hanya dari kalangan masyarakat setempat, para pengusaha pun kerap melontarkan keluhannya. Sementara itu, sejumlah anggota dewan menekankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) tidak terkesan membiarkan kondisi jalan miliknya di Batam terbengkalai.
Kondisi jalan yang rusak bisa saja menjadi ancaman bagi pengendara. Untuk itu, di tengah kondisi Pemprov Kepri menghamburkan anggaran di sektor lain, perlu adanya perhatian untuk masyarakat Batam dengan cara perbaikan jalan berstatus milik Pemprov Kepri di Batam segera dibangun atau diperbaiki.
Kondisi jalan rusak parah itu sangat bertolak belakang dengan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan BP Batam.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Muhammad Mustofa, misalnya. Ia mengaku heran dengan pola penyelesaian keluhan masyarakat terkait perbaikan jalan yang di bawah aset Pemprov Kepri.
“Ini muka dari kawasan-kawasan industri. Jalan ini aset Pemprov Kepri. Kami harap kalau memang jalan ini harus ada perbaikan, provinsi silakan limpahkan ke kota supaya kami sebagai perwakilan masyarakat yang tinggal di sini juga bisa menikmati infrastruktur dengan kondisi jalan yang tidak hancur seperti ini,” katanya.
Terkait dengan rencana BP Batam “mengambil-alih”, pembangunan jalan yang rusak tersebut, Mustofa menyatakan pantas untuk diapresiasi.
Namun demikian, ia mengingatkan agar semua itu dilakukan dengan merujuk pada aturan-aturan yang berlaku, agar kelak tak menimbulkan masalah baru.
Penggiat media sosial, Aldi Braga, juga mengaku tak habis pikir kenapa Pemprov Kepri seperti tak ambil peduli terhadap aset-aset yang dimiliki di Batam, terutama jalan.
Jika disebutkan tak punya anggaran yang cukup, tetapi terhadap program berbau pencitraan terkesan dihambur-hamburkan.
“Ada kabar yang saya dapat, rencana perbaikan jalan dari Simpang Kuda, Sungai Panas sudah ditender, tapi tak jadi dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Kalau benar kabar ini, sangat disesalkan dan pantas dipertanyakan sistem penganggaran yang dilakukan provinsi,” ujar Aldi Braga.
(red)