- BPJS Kesehatan Batam Sosialisasikan JKN ke Disabilitas
- Pasar Loka Tarempa Segera Direvitalisasi, Pemkab Anambas Gelar Doa Bersama
- Bupati Kepulauan Anambas Buka SKD CPNS Formasi Tahun 2024
- Bupati Anambas Serahkan Bantuan Hibah 3 Unit Kendaraan Roda Empat ke Pemdes Tiangau
- BP Batam: Pengerjaan House Connection Proyek IPAL Rampung Akhir Juli 2025
- Polisi Tangkap Maling Motor yang 5 Kali Beraksi di Tanjung Uma Batam
- Cross Malay Culture Festival, Pesona Kuliner dan Seni untuk Memikat Wisman Hadir di Batam
- RSBP Batam Berikan Penghargaan ke Pegawai Berprestasi Awards 2024
- Saksikan Konser Kejar Mimpi CIMB Niaga untuk Indonesia di Batam
- 55 ASN Kemenkumham Penugasan BP Batam Ikuti Pembinaan
Dragon Head Championship 2024, Petinju Jeka Saragih Bocorkan Ilmu Tarung dan Tips Kalau Mau Dilirik untuk Fighter di Kepri
Keterangan Gambar : Jeka Asparido Saragih (tengah) didampingi Penasehat Dragon Head Chanpionship, Filfan Fajar Dermawan Laila (kiri) dan Panitia Event Dragon Head Championship memberikan keterangan kepada sejumlah awak media saat gelar konferensi pers di Infinity Beach Club Bengkong, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (18/10/2024) sore. /iam/KoranBatam
KORANBATAM.COM - Petarung Ultimate Fighting Championship (UFC) kebanggaan Indonesia, Jeka Asparido Saragih mengatakan, dirinya banyak belajar tentang teknik kuncian dan bantingan selama tiga tahun berlatih di Amerika Serikat (AS) untuk dapat sukses menembus dan arena menjadi petarung mentas di ajang nasional maupun internasional.
Petarung kelahiran Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) ini membeberkan dua teknik yang sangat dibutuhkan untuk bisa berkompetisi melawan petarung-petarung dari seluruh dunia hingga bisa menerobos panggung kejuaraan dikancah internasional kepada peserta event Dragon Head Championship yang akan bertanding besok, Sabtu (19/10/2024) siang.
“Yang saya dapat itu, paling pesat ya di ground fighting-nya, dimana saya itu dulu belum mengenal banyak BJJ (Brazilian Jiu Jitsu, red),” ujar Jeka menjawab pertanyaan wartawan saat gelar konferensi pers event Dragon Head Championship di Infinity Beach Club Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (18/10) sore.
Meski begitu, Jeka mengaku akan mengajak lawannya untuk pertarungan berdiri atau stand-up fighting.
“Saya peluangnya tentu mengajak lawan saya stand-up fighting, karena basic saya disitu. Tapi bisa ada kemungkinan juga di kuncian, yang pasti kalau ada kesempatan, ya saya ambil juga untuk ground fighting,” ujar pria berumur 29 tahun ini.
Lebih lanjut dia membeberkan, dengan bermodal belajar banyak bentuk kuncian dan bantingan menjadi modal bisa menang saat bertanding.
“Menjadi seorang atlet harus disiplin, tekun dan selalu mengikuti arahan dari pelatih kita. Saya juga memulai dari Batam, dan karena ketekunan, sekarang saya sudah bertandingnya di Amerika. Di Amerika pun harus disiplin. Ini jadi modal utama bisa menjadi atlet profesional,” jelas atlet seni bela diri campuran Indonesia itu.
Meskipun sudah berada di kelas yang berbeda, Jeka ternyata tidak pelit dalam memberikan tips dan pesan agar petinju Batam bisa mengikuti langkahnya.
“Dari event ini bisa membawa harum nama Batam di kancah nasional, dan Indonesia di kancah internasional,” ungkapnya.
“Saya kepingin bisa lahir Jeka-Jeka baru dari Batam, saat ini belum ada juara tingkat nasional. Harapannya bisa berkompetisi dan membawa nama baik Batam Kepri,” sambungnya.
Jeka mengatakan, atlet tidak berkembang karena sulit mendapatkan pembinaan. Untuk itu, besar harapan saya atlet yang sudah terjaring tidak saja dilepas begitu saja, namun perlu langkah lanjutan berupa pembinaan. Ia berharap event ini bisa berkelanjutan.
“Karena pembinaan yang kurang selama ini, semoga event ini bisa melahirkan atlet terbaik dari Batam. Di sini saya memulai karir bela diri dari Batam, dan sekarang saya sudah bertanding dan berkarir di US Amerika,” tukasnya.
Perlu diketahui, sebanyak 84 petinju dengan 42 pertandingan yang berasal dari Batam, Tanjungpinang dan Singapura akan bertanding di ajang bergengsi Dragon Head Championship di Octagon Infinity Beach Club Bengkong.
Fighter ini akan memperebutkan piala Panglima Angkatan Udara dengan sistem maksimal 3 ronde yang digelar pertama kali di Kota Batam.
“2 peserta ada yang perempuan, dan sisanya laki-laki. Mereka juga diawali dengan penimbangan berat badan,” ujar Penasehat Dragon Head Chanpionship, Filfan Fajar Dermawan Laila.
Filfan melanjutkan, kegiatan yang digelar mulai dari pagi hingga malam ini sekaligus menjaring bibit-bibit muda dari Kepulauan Riau, khususnya Batam untuk bisa berkompetisi secara nasional maupun internasional di dunia olahraga tinju.
“Kami memakai sistem maksimal 3 ronde. Puncaknya itu ada pertandingan tinju dari Singapura melawan Batam. Arena tinju yang kemungkinan besar dihadiri dan dibuka panglima wilayah 1 angkatan udara,” terangnya.
(iam)