-
Berita Terkini- Curi Alat Tukang dan Mesin Kompresor dari Ruko Sedang Renovasi, Pria di Batam Ditangkap
- Ardiwinata Paparkan soal Bahasa ke MGMP Guru Studi Bahasa Indonesia
- Polisi Tangkap 2 Perampas Ponsel Ibu-ibu di Batam, Barang Curian Digunakan Bergantian
- BP Batam dan PT JSKG Teken Perjanjian Sewa Penyediaan Infrastruktur Terminal Curah Cair Kabil
- Berkas Perkara Dinyatakan P21, 2 Tersangka Dugaan Korupsi Dana Desa akan Dilimpahkan ke Kejaksaan
- 100 Persen Tuntas Tepat Waktu, Program TMMD 116 di Batam Resmi Ditutup
- Polisi Tangkap 2 Pelaku Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi di Batam
- Dipakai untuk Buat Pagar, Senior Superintendent McDermott Batam Curi Besi di Tempat Kerja
- Tingkat Pelecehan Anak di Batam Meningkat hingga Juni 2023, Polisi Terima 41 LP
- Pesan Danlanud RHF ke Prajurit Pengamanan Agenda Wapres RI di Bintan
Museum Batam Raja Ali Haji Gelar Seminar di Sekolah, Kenalkan Permainan Tradisional Melayu ke Pelajar lewat Guru
Keterangan Gambar : Seorang anak laki-laki tengah memainkan permainan tradisional bernama Gasing. /Dok. Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Museum Batam Raja Ali Haji menggelar kegiatan seminar dengan tema permainan tradisional Melayu, Kamis (25/5/2023) mendatang. Seminar itu akan diikuti 50 peserta yang berasal dari guru sekolah menengah pertama (SMP), guru sekolah menengah atas (SMA), penggiat budaya, dan pengrajin kriya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani mengatakan, diadakannya kegiatan ini sebagai upaya Museum Batam Raja Ali yang dikelolah oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam untuk mengangkat kearifan lokal masyarakat Melayu, karena di Museum Batam Raja Ali Haji sendiri mempunyai khazanah permainan tradisional Melayu, terdiri dari perahu Jong, Gasing, Kaki Bajang, Meriam Buluh, dan sebagainya.
“Untuk mengangkat kearifan lokal dan permainan tradisional ini juga bagus untuk perkembangan anak-anak,” katanya, Selasa (23/5/2023).
Seminar itu, Disbudpar Kota Batam akan menghadirkan narasumber yang mahir dibidangnya yakni pengrajin dan pemain perahu jong, dan pemain gasing.
“Peserta nantinya bisa praktek memainkan permainan tradisional Melayu ini,” sebutnya.
Ia menyampaikan, Museum Batam Raja Ali Haji terus mengembangkan dan berpromosi. Tahun ini, kata dia, museum yang terletak di Dataran Engku Putri, Batam Center itu mengelar kembali kegiatan Museum Batam Raja Ali Haji ke Sekolah. Kunjungan tersebut berlangsung di tiga sekolah di Batam, yakni Hang Nadim Malay School, SMP Negeri 41 Lubukbaja, dan SMP Kartini I Sekupang.
“Bulan depan sama juga, museum akan ke sekolah lagi. Museum Batam Raja Ali Haji akan terus melakukan promosi museum ke sekolah supaya museum lebih dekat dengan hati masyarakat,” ujarnya.
Ia menyampaikan, museum sebagai tempat belajar selain di dalam kelas karena banyak yang bisa dipelajari mulai dari melihat koleksi, dan mendapat informasi dari tour guide museum. Lanjut Senny, Museum Batam Raja Ali Haji ini menampilkan peradaban Batam mulai dari kerajaan Riau Lingga hingga infrastruktur Batam.
Setiap berkunjung ke sekolah, kegiatan ini menghadirkan narasumber yakni Edi Sutrisno, seorang penulis buku dan menjabat sebagai Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Batam dan Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam.
“Pak Edi menjelaskan kawasan di Batam dengan sejarahnya, seperti kawasan Duriangkang yang dulunya merupakan kawasan warga Tionghoa. Kemudian Minamisebo atau dikenal Tugu Jepang yang berada di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang dan tugu ini jadi destinasi wisata sejarah di Batam,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, kegiatan ini sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.
Kota Batam, menurutnya, memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Ardi mengajak masyarakat Batam untuk ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di Kota Batam, sehingga tetap lestari hingga anak cucu nanti.
“Seminar ini sebagai pedoman bertindak bagaimana tindakan kita mencegah hilangnya kebudayaan Melayu,” ucapnya. (***)
▴-▴
▴-▴
Komentar FacebookKomentar dengan account Facebook