



- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
- Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis
- DinSum Tjap Nyonya Gratis untuk Peserta Daftar Ulang Lari Batam 10K
- Kepala BP Batam: Kita Jaga Bersama Kualitas Sumber Air Baku
- Gerak Cepat Polsek Bengkong Sikat Pohon Tumbang Melintang Menutupi Ruas Jalan
- Kepala BP Batam Resmikan Pabrik Solder Stania
- Curah Hujan Tinggi, Kepala BP Batam Hentikan Aktifitas Cut and Fill di Hotel Vista
Sepi Peminat, Lelang Peningkatan Jalan Tiangau-Arunghijau Gagal

Keterangan Gambar : Penampakan jalan Arung Hijau-Tiangau. /1st
KORANBATAM.COM - Peningkatan Jalan Arung Hijau-Tiangau senilai Rp2 miliar lebih sudah masuk dalam anggaran APBD Provinsi Kepri tahun 2023, sekitar 1 kilometer setelah dikonfirmasi oleh Tamar Johan selaku Ketua Umum Alinasi Fortaran Group melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (9/6/2023).
“Ternyata proyek ini sudah di lelang, namun tidak ada kontraktor yang mau mengikut lelang proyek sebesar Rp2 miliar ini. Karena yang bisa ikut dalam lelang proyek ini hanya ada 1 kontraktor yang hanya mempunyai Audit Maternal Perinatal (AMP) di Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas di Desa Temburun,” kata Tamar.
Menurutnya, setelah di konfirmasi ke Dinas Provinsi Kepri, akan dilakukan lelang ulang. Tamar berharap kontraktor yang hanya satu yang bisa ikut lelang, karena peraturan mengatur harus mempunyai AMP.
“Fhadil Hasan, selaku dewan pembina utama LSM Fortaran di Jakarta juga penasehat Hukum DPP LSM Fortaran akan mencoba menghubungi kontraktor yang hanya satu bisa ikut lelang agar supaya berkenan ikut lelang kembali,” ujarnya.
Tamar juga menyampaikan, jika kontraktor yang punya AMP tidak bersedia ikut lelang maka kemungkinan anggarannya akan dialihkan ke daerah lain yang ada di wilayah Kepri.
Menurutnya, perbaikan jalan sudah lama sekali namun belum juga ada perhatian pemerintah, namun ketika anggaran sudah dialokasikan kontraktor belum ada yang bersedia ikut tender.
“Peningkatan jalan Arung Hijau-Tiangau ini sudah puluhan tahun rusak berat. Jalan ini dibangun sejak zaman Kabupaten Natuna. Sampai saat ini belum pernah diperbaiki, kita akan perjuangkan hal ini agar jangan sampai alokasi anggaran dipindahkan ke daerah lain,” ujarnya.
(Tony)


