- Gelar Halal Bihalal Daring, MAKPI Bawa Misi sebagai Organisasi Profesi Peminat Kebijakan Publik
- Bobol Bengkel Las di Marina Sekupang, 2 Pemuda Diringkus
- Pria Paruh Baya Curi Uang dan Ponsel Milik Teman Satu Mess di Bengkong, Pelaku Diringkus
- Buaya Sering Muncul di Sungai Sei Langkai Sagulung Gegerkan Warga, Polisi Imbau Waspada
- Halal Bihalal, Danlanud RHF Tanjungpinang Gelar Apel Luar Biasa
- Kegiatan Industri Bangkit, Rudi Optimistis Pertumbuhan Investasi Meroket
- BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang pada Periode Angkutan Lebaran 2024
- Pemuda Ini Tikam Teman Sendiri, Pelaku Ditangkap Polsek Bengkong
- Polsek Bulang Bagi-bagi 15 Life Jacket ke Penambang Boat Pulau Buluh dan Setokok
- Danlanud RHF bersama Wakil Bupati Bintan Halal Bihalal ke Kediaman Ketua PWI Kepri
Limbah Minyak Hitam Kotori Wisata Lagoi, Danlantamal IV Tinjau Lokasi
Keterangan Gambar : Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Plt Gubernur Provinsi Kepri H Isdianto saat meninjau langsung lokasi yang terkena limbah minyak hitam di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan Utara. (Foto : Humas Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)
KORANBATAM.COM, Bintan – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Plt Gubernur Provinsi Kepri H Isdianto, Danrem 033/WP Brigadir Jenderal TNI Gabriel Lema, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, meninjau langsung lokasi terkena limbah minyak hitam di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan Utara Kepri, Selasa (21/01/2020).
Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah mengatakan menilai pencemaran limbah minyak hitam (sludge oil) di Perairan Pulau Bintan, Kepulauan Riau, merupakan adanya unsur kesengajaan.
"Limbah tersebut berasal dari wilayah Out Port Limite (OPL), di Perairan perbatasan antara Provinsi Kepri, Singapura dan Malaysia yang dibuang secara sengaja oleh Kapal-kapal pada saat musim utara. Imbasnya, kini bekas kotoran oli itu terbawa arus dan mencemari kawasan resort dan pantai yang ada di Pulau Bintan," ujar Arsyad dihadapan awak media, Rabu (22/01/2020).
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya belum mengidentifikasi kapal tersebut berasal dari negara mana. Atas persoalan itu, TNI Angkatan Laut sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan patroli di kawasan tersebut.
"Namun, aktivitas pembuangan limbah biasa dilakukan saat kapal patroli sudah kembali ke dermaga," kata Arsyad.
Sementara itu, tercemarnya kawasan pesisir di Kabupaten Bintan akibat limbah minyak hitam beberapa waktu belakangan membuat para pengusaha wisata merasa tidak nyaman, karena berdampak terhadap kunjungan wisatawan yang mengakibatkan kerugian materil dan lainnya. (ilham)