



- 713 Napi Rutan Batam Dapat Remisi HUT Kemerdekaan RI ke-80, 35 Langsung Bebas
- Kenalan Yuk dengan Dewi Aulia, Perwakilan Kepri di Ajang Miss Grand Indonesia 2025
- Pertamina Patra Niaga Sumbagut Perkuat Tata Kelola, Keberlanjutan dan Kepatuhan Hukum Agen BBM Industri
- CitraLand Megah, Hunian Premium Standar Baru Punya Fasilitas Komplet Ada Luxury Club House di Jantung Batam
- Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-80, PLN Batam Beri Diskon Tambah Daya 80 Persen
- Blok Hunian Narapidana Rutan Batam Digeledah Tim Gabungan, Cari Barang Terlarang-Tes Urine
- ILucent Aesthetic Clinic Buka Cabang Kedua di Batam, Ada Treatment Terbaru hingga Promo Spesial
- Batam Bersholawat Bersama Az Zahir, Meriahkan Milad Majelis Dzikir Husnul Khotimah hingga HUT ke-80 RI
- Bajafash 2025 Hadirkan Vina Panduwinata dan Panggung Jazz Tema Peranakan di Batam
- Hotel Harper Premier Nagoya Batam Rayakan Satu Tahun Beroperasi Bertajuk One Year of Warmth & Excellence
Limbah Minyak Hitam Kotori Wisata Lagoi, Danlantamal IV Tinjau Lokasi

Keterangan Gambar : Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Plt Gubernur Provinsi Kepri H Isdianto saat meninjau langsung lokasi yang terkena limbah minyak hitam di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan Utara. (Foto : Humas Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)
KORANBATAM.COM, Bintan – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Plt Gubernur Provinsi Kepri H Isdianto, Danrem 033/WP Brigadir Jenderal TNI Gabriel Lema, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, meninjau langsung lokasi terkena limbah minyak hitam di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan Utara Kepri, Selasa (21/01/2020).
Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah mengatakan menilai pencemaran limbah minyak hitam (sludge oil) di Perairan Pulau Bintan, Kepulauan Riau, merupakan adanya unsur kesengajaan.
"Limbah tersebut berasal dari wilayah Out Port Limite (OPL), di Perairan perbatasan antara Provinsi Kepri, Singapura dan Malaysia yang dibuang secara sengaja oleh Kapal-kapal pada saat musim utara. Imbasnya, kini bekas kotoran oli itu terbawa arus dan mencemari kawasan resort dan pantai yang ada di Pulau Bintan," ujar Arsyad dihadapan awak media, Rabu (22/01/2020).
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya belum mengidentifikasi kapal tersebut berasal dari negara mana. Atas persoalan itu, TNI Angkatan Laut sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan patroli di kawasan tersebut.
"Namun, aktivitas pembuangan limbah biasa dilakukan saat kapal patroli sudah kembali ke dermaga," kata Arsyad.
Sementara itu, tercemarnya kawasan pesisir di Kabupaten Bintan akibat limbah minyak hitam beberapa waktu belakangan membuat para pengusaha wisata merasa tidak nyaman, karena berdampak terhadap kunjungan wisatawan yang mengakibatkan kerugian materil dan lainnya. (ilham)

