



- BP Batam Tegaskan Komitmen Lindungi Investor dari Praktik Premanisme
- Sambangi PT NOV Profab dan Serap Aspirasi, BP Batam Siapkan Solusi bagi Investor
- Central Group Dorong The Hidden Gem di Sekupang jadi Pusat Wellness Tourism Asia
- November Mendatang, The 3rd Batam Golf Tournament 2025 Siap Gaet Pegolf Dunia
- Hari Ini Swiss-Belhotel Batam Salurkan Bantuan dan Motivasi Pendidikan ke Panti Asuhan di Legenda Malaka
- Bea Cukai Batam Catat Sejumlah Kinerja Semester I 2025, Terbaru Gagalkan Penyelundupan 327 iPhone di Bandara
- Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Raih 7 Penghargaan ISRA 2025
- Tak Cuma Dansat Brimob, Ini Daftar Nama 3 Pejabat Utama Baru Dalam Mutasi Kapolda Kepri
- Kenakan Seragam Damkar, Hantarkan Sudirman Juara Favorit Batam 10K 2025
- Simak Segini Update Pergeseran Warga Rempang yang Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
Tokoh Masyarakat Kepulauan Riau Dukung Pengembangan Kawasan di Rempang

Keterangan Gambar : Dialog bersama dengan sejumlah pemangku pemerintah soal pengembangan Rempang di Harmoni One Hotel, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (6/9/2023). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Pengembangan Kawasan Rempang sebagai The New Engine Indonesian's Economic Growth yang berkonsep Green and Sustainable City mulai mendapat dukungan dari beberapa tokoh Melayu dan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kerja keras Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam melakukan sosialisasi terkait rencana pengembangan Rempang pun membuahkan hasil.
Hal ini terungkap saat dialog pengembangan Rempang yang diselenggarakan di Harmoni One Hotel, Batam Center pada Rabu (6/9/2023).
“Pada prinsipnya, masyarakat mendukung program pemerintah itu secara utuh. Mudah-mudahan ini bisa berjalan baik,” ujar salah satu tokoh, Huzrin Hood, dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, Panglima Lang Laut Kepri, Suherman, mengungkapkan hal senada. Menurut Suherman, masyarakat mendukung penuh pengembangan Kawasan Rempang. Dengan harapan pemerintah dapat memikirkan nasib masyarakat ke depannya.
Termasuk pemenuhan hak-hak bagi masyarakat yang telah turun temurun hidup di kawasan yang terdampak pembangunan Rempang.
“Saya juga usul agar pemerintah dan PT MEG (Makmur Elok Graha) juga harus menyiapkan koperasi untuk masyarakat,” ungkapnya.
Pengembangan Rempang Eco-City, Transisi Energi Fosil ke Energi Terbarukan
Pada forum yang berjudul dialog pengembangan Rempang, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad menjelaskan bahwa, pengembangan kawasan Rempang juga akan meningkatkan iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia.
Bukan tanpa alasan, lanjut Sudirman, pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian dan Kementerian Investasi Republik Indonesia (RI) telah mengambil keputusan agar Rempang dijadikan sebagai fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika terbesar.
“Produk dari hilirisasi itu adalah dengan memproduksi energi terbarukan yaitu solar panel yang digunakan untuk menghasilkan listrik dari matahari. Artinya, ada transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan. Ini terbesar di Indonesia,” jelasnya.
Dengan nilai investasi sebesar Rp174 triliun oleh PT Xinyi Internasional Investment Limited, Sudirman yakin jika proyek yang menjadi program strategis Nasional tersebut mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja dari masyarakat setempat. Sehingga, memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat ke depan.
“Ini bakal menjadi kampung nelayan marime city yang maju di Indonesia,” pungkasnya. (***)


