



- BP Batam Sambut Rencana Penanaman 1.000 Mahoni Juli Mendatang
- Erlita Amsakar Kalungkan Medali dan Serahkan Hadiah Lomba Lari Batam 10K 2025
- Ada 2 Paket Terbaru di Harris Resort Waterfront Batam
- Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78
- Harlah PKSS ke-1 Tahun, Momentum Sumpah Setia Melayu-Bugis dan Pengangkatan Tokoh Nasional
- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
- Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis
Toleransi Umat Beragama Jadi Kunci Pembangunan Kota Batam

Keterangan Gambar : Festival Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1945, di Pura Agung Amerta Buana, Sabtu (6/5/2023). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam/Walikota Batam Muhammad Rudi menghadiri Festival Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1945, di Pura Agung Amerta Buana, Sabtu (6/5/2023).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kepulauan Riau dan juga Ketua Umum Persatuan Istri Karyawan Otorita (PIKORI) BP Batam, Marlin Agustina.
Muhammad Rudi mengatakan, Kota Batam sebagai daerah yang sangat menghargai perbedan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, menjadikan Provinsi Kepulauan Riau berhasil meraih skor tertinggi indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) se-Indonesia sebesar 85.78.
Dengan predikat yang berhasil diraih itu, kata dia, Batam akan terus mewujudkan kepedulian dalam menciptakan terwujudnya kerukunan umat beragama yang ada di Batam, ditengah keberagaman suku, etnik, budaya dan bahasa.
“Bisa dilihat pada malam hari ini, kehidupan bergama di Kota Batam tetap terjaga dengan hadirnya seluruh Forkopimda dan masyarakat di acara Festival Dharma Santi Nyepi,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, kehadiran seluruh pihak ke dalam perayaan umat Hindu di Kota Batam itu sebagai bentuk toleransi antar sesama umat bergama di Batam. Sehingga, toleransi ini harus dapat terus terjaga sehingga adanya rasa kebersamaan antar sesama.
“Mudah-mudahan dengan perayaan ini, bisa membangun semangat kebersamaan antara kita dengan mereka dan antara mereka dengan kita,” katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya rasa kebersamaan tersebut berdampak pada pembangunan Batam yang akan berjalan dengan lancar.
“Karena semuanya aman, kondusif dan saling menghargai serta saling menjaga. Sehingga kerukunan beragama di Batam selama ini harus terus kita jaga ke depannya,” imbuhnya. (***)


