



- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
- Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis
- DinSum Tjap Nyonya Gratis untuk Peserta Daftar Ulang Lari Batam 10K
- Kepala BP Batam: Kita Jaga Bersama Kualitas Sumber Air Baku
- Gerak Cepat Polsek Bengkong Sikat Pohon Tumbang Melintang Menutupi Ruas Jalan
- Kepala BP Batam Resmikan Pabrik Solder Stania
- Curah Hujan Tinggi, Kepala BP Batam Hentikan Aktifitas Cut and Fill di Hotel Vista
Bahas Pengembangan Kawasan Rempang, Kepala BP Batam Libatkan Forkopimda

Keterangan Gambar : Rakor bersama Forkopimda Provinsi Kepri dan Kota Batam di Balairung Sari BP Batam, Kamis (15/6/2023). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi berkesempatan untuk memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Kota Batam terkait pengembangan Kawasan Rempang.
Dalam rapat yang berlangsung di Balairung Sari BP Batam, Rudi menyebut pihaknya menaruh perhatian serius terhadap pengembangan kawasan Rempang.
Orang nomor satu di Batam itu pun mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah ikut mendukung pembangunan Pulau Rempang sebagai The New Engine of Indonesian's Economic Growth dengan konsep Green and Sustainable City.
“Saya sudah membentuk tim penyelesaian permasalahan Pulau Rempang dua bulan lalu. Komitmen kami, masyarakat harus dilibatkan dalam pembangunan. Jadi, kawasannya betul-betul terintegrasi,” ujar Rudi, Kamis (15/6/2023).
Dalam rapat, Rudi menekankan bahwa, pengembangan Kawasan Rempang sudah menjadi atensi pemerintah pusat sejak peluncuran (launching) program di Sekretariat Kementerian Koordinator (Sekmenko) Bidang Perekonomian, Rabu (12/4) silam.
Di mana, Rudi pun berkesempatan untuk menerima langsung surat kuasa (SK) Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Kawasan Rempang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang diserahkan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Raja Juli Antoni.
Ia juga turut menyerahkan Development Plan kawasan kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) selaku pengembang pada agenda peluncuran program tersebut.
“Kita semua berharap, Pulau Rempang dapat menjadi kawasan ekonomi baru yang berdampak positif terhadap daerah,” katanya.
Untuk diketahui, rapat dihadiri oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kepri Rudi Margono, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam Herlina Setyorini, Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316/Batam Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri (Inf) Galih Bramantyo, Direktur Utama PT Makmur Elok Graha (MEG) Nuraini Setiawati serta pejabat lainnya.
Para pimpinan daerah yang hadir pun turut mendukung pembangunan serta pengembangan Kawasan Rempang sebagai kawasan industri sekaligus pariwisata yang memiliki Green Zone tersebut.
“Ini adalah sebuah pekerjaan besar dan harus dikelola dengan baik. Tidak ada sebuah pekerjaan tanpa persoalan. Pembangunan sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu daerah,” ujar Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun.
Senada dengan Tabana Bangun, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak pun ikut mendukung pengembangannya.
Jumaga pun meminta agar pengelola dapat memaparkan secara detail terkait rencana pembangunan kawasan kepada masyarakat.
“Kami sangat mendukung pengembangan kawasan ini guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan. Tata kelola juga harus dipaparkan secara detail agar masyarakat juga mengetahui pengembangannya,” katanya.
Sementara Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, pun mengatakan jika pihaknya akan mendukung progres pembangunan pulau tersebut.
Menurutnya, kehadiran Forkopimda dalam rapat ini menjadi penting dalam konteks partisipasi pembangunan yang bakal berlangsung.
“Kita semua berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Rempang. Negara harus hadir, tidak ada yang tidak mungkin. Beberapa permasalahan juga pernah terjadi, tapi alhamdulillah tak ada kendala,” ujar dia. (***)


