- Isak Tangis dan Lambaian Tangan Iringi Keberangkatan 450 Anggota Yonif 136 Tuah Sakti ke Mulia-Papua
- Miss Global Indonesia 2025 Dinobatkan Duta Jantung Sehat
- Polsek Bengkong Masuk Gereja, Sebar Pesan Kamtibmas
- Nyanyikan Lagu Khas Karo dan Ahmad Dahlan
- Tatap Muka dengan Tim Verifikator Perizinan, Kepala BP Batam Tekankan Integritas dalam Bertugas
- BP Batam Dorong Efisiensi Pengawasan Lewat Dashboard Pengendalian
- Cerita dari SD Negeri 012 Sekupang Batam Merawat Keberanian Kecil di Tengah Tantangan Besar
- Arisal Fitra Resmi Pimpin PAC Demokrat Batam Kota Saat Ini
- PLN Batam Raih Dua Penghargaan Bintang Lima Nasional Bangun SDM Unggul
- Tefa Roti dari SMK Negeri 2 Batam: Mutiara Terpendam Buatan Tangan Siswa Jurusan Kuliner yang Menanti untuk Bersinar
Isak Tangis dan Lambaian Tangan Iringi Keberangkatan 450 Anggota Yonif 136 Tuah Sakti ke Mulia-Papua
Pasukan Mengemban Misi Jaga Merah Putih, Memenangkan Hati dan Pikiran Rakyat di Ujung Timur

Keterangan Gambar : Dr Revinda Avisantia, istri bersama anak Danyon 136 Tuah Sakti sekaligus Dansatgas, Letkol Inf Yudi Satria Prabowo bercengkrama menjelang detik-detik keberangkatan 450 prajurit meninggalkan Batam untuk menjalankan tugas pamtas RI-PNG di Pelabuhan Batuampar, Senin (17/11/2025). /iam/KoranBatam
KORANBATAM.COM - Sebanyak 450 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus (RK) 136/Tuah Sakti (TS) meninggalkan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk menjalankan tugas pengamanan tapal batas (pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG).
Pasukan ini diangkut menggunakan KRI Teluk Amboina 503 milik TNI Angkatan Laut (AL) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), yang didatangkan dari Jakarta di Pelabuhan Batuampar, Senin (17/11/2025) pagi.
Mereka bakal mengemban misi menjaga Merah Putih dan memenangkan hati serta pikiran rakyat di ujung timur selama 12 bulan ke depan.
Pemberangkatan dilakukan melalui upacara yang dipimpin Kepala Staf Kodam (Kasdam) XIX/Tuanku Tambusai (TT), Brigjen TNI Rudi Hermawan.
Momen keberangkatan prajurit TNI merupakan kesatuan yang berada di bawah kendali Komando Resor Militer (Korem) 033/Wira Pratama (WP), Komando Daerah Militer (Kodam) XIX/Tuanku Tambusai (TT) ini berlangsung dalam suasana penuh emosional.
Terutama bagi keluarga prajurit yang merasa keberangkatan itu bagai sebuah perpisahan.
Tak ayal, momen itu menjadi luapan emosional para keluarga, terutama istri, anak, saudara dekat hingga sahabat yang mengantarkan mereka ke pelabuhan.
Beberapa di antaranya tak kuasa menahan tangis melepas kepergian sang suami menuju medan tugas nun jauh di sana.
“Hati-hati suamiku, selamat bertugas, semoga kembali dengan selamat. Jangan lupa kabari kalau sudah sampai ke Papua ya Pa,” ucap Dr Revinda Avisantia, istri Komandan Batalyon (Danyon) 136/TS sekaligus Komandan Satuan Tugas (Dansatgas), Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri (Inf) Yudi Satria Prabowo saat melepas kepergian suaminya di Pelabuhan Batuampar, Senin (17/11/2025).
Para istri prajurit Raider Khusus 136/TS lainnya juga tampak melambaikan tangan sambil menyeka air mata saat detik-detik terakhir KRI Teluk Amboina 503 meninggalkan Pelabuhan Batuampar menuju Puncak Jaya Papua.
Di sisi lain, perasaan para istri prajurit juga diliputi was-was melepaskan kepergian suami di tengah konflik yang terjadi di tanah Papua. Terlebih sudah banyak anggota TNI yang gugur demi menjaga keutuhan NKRI.
“Ya, sedih rasanya suami berangkat (ke Papua, red). Tapi, memang dari awal kan udah risiko sebagai istri TNI,” ungkapnya.
Meski sedih, dia dan keluarga mengaku tetap memberikan dukungan dan berharap suaminya segera kembali dengan selamat.
Tak hanya personel, logistik pendukung tugas juga diangkut dengan kapal tersebut.
(iam)
▴-▴
▴-▴


























































































