



- Kongres 1 Gekrafs 2025, BP Batam: Semoga Bawa Kemajuan Ekonomi Kreatif
- Pria di Bengkong Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sudut Dinding dalam Kios Ponsel
- BP Batam Launching Dashboard Investasi 2025 Sekaligus Perkenalkan Para Dutanya
- Jumat Curhat Kamtibmas, Cara Polsek Bengkong Dekatkan Diri Tampung Aspirasi Masyarakat
- Berikut Kiat Kapolsek Bengkong Hindari Penipuan Belanja Online
- Batam Investment Forum 2025 Resmi Dibuka, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Oktober 2025 Ini, Batam Hidupkan Kembali Kompetisi Lomba Balap Perahu
- BP Batam Tegaskan Komitmen Lindungi Investor dari Praktik Premanisme
- Sambangi PT NOV Profab dan Serap Aspirasi, BP Batam Siapkan Solusi bagi Investor
- Central Group Dorong The Hidden Gem di Sekupang jadi Pusat Wellness Tourism Asia
Pemko Batam Pusatkan Isolasi Pasien Tanpa Gejala di Asrama Haji

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (dua dari kanan), didampingi Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota (Wakapolresta) Barelang, AKBP Junoto, (paling kanan), dan pejabat terkait memberikan keterangan kepada sejumlah awak media yang hadir usai meresmikan Posko PPKM mikro, Tiban Mas, Sekupang, Batam, Selasa (25/5/2021). Foto/Ilham/KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam memusatkan isolasi mandiri di Asrama Haji, Batamcentre.
“Keputusan ini sudah ditetapkan Pak Wali (Wali Kota Batam, Muhammad Rudi),” kata Amsakar saat meresmikan Pos Komandan (Posko) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, Tiban Mas, Sekupang, Batam, Selasa (25/5/2021).
Amsakar mengungkapkan, hingga saat ini, terdata 700 orang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, pemerintah akan turun tangan agar isolasi benar-benar dijalankan.
“Sehingga ditetapkan Asrama Haji dijadikan Pusat Isolasi Mandiri Terpadu,” ujarnya.
Dengan isolasi terpusat tersebut, kata Amsakar, penanganan masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri dapat terkontrol dan penanganan lebih mudah.
“Kalau isolasi mandiri di rumah, kita khawatir nanti mereka tetap beraktivitas di luar. Untuk Orang Tanpa Gelaja dibawa ke asrama haji dan yang bergejala dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Melalui Posko PPKM, masyarakat yang terpapar dapat segera tangani dan dilakukan isolasi di Asrama Haji. Hal ini juga sebagai langkah pemerintah mengantisipasi penyebaran wabah.
“Kalau isolasi mandiri di rumah, kekhawatiran kita nanti keluarganya terpapar, warga di lingkungan juga terpapar dan penanganan Covid-19 makin berat,” ujarnya.
Untuk itu, keberadaan pengurus PPKM dapat mendata dan segera menginformasikan kepada Gugus Tugas sehingga penanganan pasien makin cepat.
“Cepat kita tangani, sehingga tak ada penyebaran Covid-19,” ujarnya mengakhiri.
(ilham)


