- Medco E&P Natuna Koleb Bareng Pelajar SMP di Anambas Gelar Gerakan Tanam 5.000 Bibit Manggrove
- KSOP Batam Perketat Uji Kelaikan 91 Kapal Penumpang
- Kepala BP Batam Raih Penghargaan Inspiring Professional dan Leadership Award 2025
- Satgas Pangan Polresta Barelang Bolak-balik ke Pasar Distributor
- Kader Gerindra Kepri Kompak Hadiri Taklimat Prabowo di Hambalang
- BP Batam Terima Kunjungan Apindo Kepri, Bahas Potensi dan Tantangan Investasi
- Perkuat Sinergi Keamanan Udara dan Informasi Publik di Batam
- 58 Sekolah SMP se-Batam Ikuti Olimpiade Sains Forgusa
- Polsek Bengkong Aktif Gelar Jumat Curhat, Jembatan Silaturahmi Antara Polisi dan Masyarakat
- Pertamina Sumbagut Raih Initiative Award 2025 dari Human Initiative
Pulau Setokok Dikembangkan Lahan Pertanian Cabai

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (dua dari kanan). /KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Kota Batam kembangkan kebun khusus petani cabai di Pulau Setokok, Kecamatan Bulang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pengembangan itu bertujuan untuk mengendalikan inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2022, inflasi Kota Batam sebesar 0,61 persen.
Hal itu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan enam indeks kelompok pengeluaran.
Keenam indeks kelompok pengeluaran tersebut yaitu kelompok transportasi naik 3,84 persen, kelompok makanan, minuman, tembakau naik 0,45 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,20 persen, kelompok perumahan, listrik, air, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,13 persen.
Kemudian kelompok kesehatan naik 0,05 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya naik 0,03 persen
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Salah satunya dengan melaksanakan evaluasi secara rutin dengan instansi terkait.
“Pak Mardanis (Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam) dan Bank Indonesia sedang membuat kebun khusus untuk para petani cabai di Setokok, dan sekarang sedang mengembangkan lagi di titik lain," ujarnya, Rabu (24/8/2022).
Menurut Amsakar, kenaikan harga komoditas strategis di Batam disebabkan beberapa faktor. Di antaranya terjadi perubahan cuaca yang ekstrem dan jalur distribusi yang tidak mudah.
(antaranews.com /PR)
▴-▴
▴-▴
























































































