Swap Station di Batam Bakal Ditarik September 2025, Pengguna Motor Smooth Listrik Tolak dan Kecewa
KORANBATAM.COM 28 Sep 2025, 17:30:55 WIB
dibaca : 147 Pembaca BATAM
Swap Station di Batam Bakal Ditarik September 2025, Pengguna Motor Smooth Listrik Tolak dan Kecewa

Keterangan Gambar : Sejumlah konsumen motor listrik Smoot yang tergabung dalam Komunitas SOBAT di Batam berfoto di kendaraannya, Minggu (28/9/2025). /iam/KoranBatam


KORANBATAM.COM - Sejumlah konsumen motor listrik Smoot Zuzu dan Tempur di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menolak keras terkait penghapusan permanen mesin penukaran baterai (Swap Station) di belasan cabang Alfamart pada akhir September 2025 ini.

Kekecewaan penonaktifan itu disampaikan saat menggelar pertemuan dengan beberapa wartawan di Morning Bakery Kawasan Kepri Mall, Minggu (28/9) siang.

Lex (30 tahun), Pengguna Smoot Tempur menyampaikan saat pembelian diawal, motor listrik Smoot Zuzu dan Tempur satu-satunya di Batam yang memiliki fitur menukar baterai di Alfamart. Dalam promosinya yakni menggunggulkan Motor Listrik Pintar Tanpa Cas.

Dikatanya bahwa, konsumen hanya perlu mengeluarkan baterai motor, memasukkannya ke mesin Swap Station lalu menunggu lampu hijau-merah sebagai tanda baterai mengecas. Selanjutnya pengendara mendapatkan baterai lainnya yang penuh tanpa harus mengecas sendiri.

“Kami rugi kalau terkena 2 kali, bayar listrik dan isi top-up saldo. Padahal kalau hanya ganti baterai, kami hanya membayar top-up saja,” ucapnya.

Ironisnya lagi, lanjut dia, Manajemen Smoot memberikan kompensasi berupa home charger gratis yang dikirim dari pusat, Jakarta.

Namun, konsumen diwajibkan menandatangani surat pernyataan bermaterai, mencetaknya dan mengirimkannya kembali via pos serta mengirim hasil pindai (scan) ke pihak manajemen. 

Surat tersebut berisi pernyataan bahwa konsumen menerima home charger gratis, dan tidak akan menuntut pihak Smoot setelah menerimanya. 

Setelah surat dikirim, home charger baru akan mengirim dengan masa tunggu 1 sampai 2 bulan lamanya. Sementara tetap harus melakukan top-up saldo dan menggunakan listrik rumah sendiri.

Hal ini membuat mereka merasa keberatan dengan peraturan maupun keputusan dari PT Swap Energi Indonesia tersebut. Pasalnya dinilai tidak efektif dibawa saat berpergian.

“Anehnya lagi itu penonaktifkan Swap Station hanya terjadi di Batam saja,” sesal Perwakilan Komunitas Smooth Owner Batam (SOBAT) beranggotakan 70an orang dan juga warga Baloi tersebut.

Hal serupa juga diutarakan Muhammad Tahmid (57 tahun). Ia mengaku, membeli motor tersebut dengan harga tidak murah bahkan harus menunggu (Indent) lima bulan hingga motornya datang. 

“Padahal kami diawal dijanjikan tidak perlu ngecas. Kami cukup mengisi saldo saja di aplikasi Swap. Sekarang kami jadi takut bawa motor jauh-jauh, mau ngecas dimana,” ujarnya.

Ia juga menuturkan, Dealer motor listrik Smoot di Batam masih beroperasi. Walaupun kondisi dealernya mulai kosong.

“Saya pernah kesana, dealernya juga sudah mulai kosong. Sepertinya calon-calon akan tutup juga,” imbuhnya.

Baik Lex maupun Tahmid berharap pihak Smoot Zuzu dan Tempur tidak menonaktifkan Swap Station agar pengguna tetap dapat menukar baterai tanpa harus mengecas sendiri.

Sebagai informasi, penolakan ditandai dengan penandatanganan surat petisi yang berisi ketidaksetujuan Swap Station ditarik. Surat tersebut sudah dikirimkan ke Jakarta.


(iam)




Turut Berduka Cita Turut Berduka Cita- -
Komentar Facebook

Komentar dengan account Facebook

;