Keterangan Gambar : Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya I Nyoman Gede Ariawan, S.E, M.M saat memimpin apel gelar pasukan Ops Lilin Seligi 2020 yang dilaksanakan di Mapolda Kepri. (Foto : istimewa)

KORANBATAM.COM, BATAM - 154.845 personil gabungan di seluruh Indonesia yang terdiri dari TNI-Polri dan Stakeholder terkait siap mengamankan perayaan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) dalam Operasi (Ops) Lilin Seligi 2020 selama 2 pekan, terhitung sejak Senin (21/12/2020) Desember 2020 hingga Senin (4/01/2021) mendatang.

Dalam kegiatan tersebut dengan mengedepankan preemtif dan preventif secara humanis serta penegakkan hukum secara tegas dan professional serta dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan, guna mencegah penyebaran Covid-19 sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman.

Hal ini disampaikan oleh Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya I Nyoman Gede Ariawan, S.E, M.M saat memimpin apel gelar pasukan Operasi (Ops) Lilin Seligi 2020 yang dilaksanakan di Markas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Mapolda Kepri) Senin (21/12/2020).

“Pada perayaan Nataru nanti, tentunya akan meningkatkan aktivitas masyarakat. Peningkatan aktivitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), gangguan keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) dan pelanggaran Protokol Kesehatan Covid-19. Oleh karena itu, Polri menyelenggarakan Ops Lilin 2020 yang akan dilaksanakan selama 15 hari kedepan,” ujar Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI, I Nyoman Gede Ariawan saat membacakan amanat Kapolri, Jenderal Polisi Drs Idham Azis, M.Si., dalam gelar apel pasukan.

Adapun sebanyak 154.845 personil gabungan yang dipersiapkan di seluruh Indonesia dalam pelaksanaan Operasi tersebut (Ops Lilin Seligi 2020) yang terdiri dari 83.917 personil Polri, 15.842 personil TNI serta 55.086 personil instansi terkait lainnya.

Personil ini, kata Pangkogabwilhan I, nantinya akan ditempatkan pada 1.607 Pos Pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas, serta 675 Pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat perbelanjaan, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan dan tempat-tempat lainnya yang dianggap berpotensi akan gangguan.

“Dalam pelaksanaan Ops ini, ada beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang harus kita antisipasi antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan Narkoba, pesta Minuman Keras (Miras), aksi pengerusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti Curat, Curas, Curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan. Untuk itu, saya harapkan seluruh Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) mampu menentukan langkah-langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah,” tegasnya.

Dalam kegiatan itu dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kepri yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kepri Irjen Pol Dr Aris Budiman, M.Si., Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD)  Provinsi Kepri dan Kota Batam, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kepri, para pejabat TNI-Polri, Stakeholder terkait, dan para peserta apel.

 

(ilham)

---

▴-▴ ▴-▴