



- PLN Batam Sabet 4 Penghargaan dari ENSIA 2025
- Mengenal Sunaryo Lebih Dekat, Tiga Dekade Dedikasikan Hidupnya Melayani Energi sebagai Operator SPBU
- Even Kenduri Seni Melayu Dapat Penghargaan dari Gubernur di Hari Jadi Provinsi Kepri ke-23
- Gerakan Pangan Murah di Bengkong Batam, Polisi-Bulog Hadirkan Kembali Beras Murah
- Polsek Bengkong Bagikan Sembako buat Pengemudi Ojol
- Remaja 15 Tahun di Batuampar Batam Hamil 6 Bulan usai Disetubuhi, Pacar Jadi Tersangka
- Tabib Sakti dari Tiongkok Dibekuk Bareng 5 Rekan, Sudah Beraksi 3 TKP Incar Lansia di Kepri
- Seeracraft Batam: Olah Limbah Eceng Gondok Jadi Produk Kerajinan Bernilai Tinggi
- Aquathlon Piala Panglima TNI 2025 Sukses Digelar
- Polsek Bengkong Gelar Penyuluhan Anti Tawuran, Demo hingga Berkeliaran Malam ke SMP Negeri 30 Batam
Batam Tumbuh di Tengah Tekanan Global: Investasi Domestik Melonjak, Fondasi Ekonomi Makin Mandiri

Keterangan Gambar : Penekanan tombol sirine di layar tanda diluncurkan Digital Dashboard Investasi di gedung Balairungsari BP Batam, Jumat (18/7/2025). /iam/KoranBatam
KORANBATAM.COM - Ketika ketidakpastian global dan tekanan tarif internasional membayangi kawasan, Batam justru mencatat pertumbuhan investasi yang mencolok. Pada triwulan II 2025, realisasi investasi mencapai Rp9,6 triliun, naik 11 persen dibandingkan TW I dan tumbuh 97 persen dibandingkan TW II 2024.
Kinerja ini didorong lonjakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp3,88 triliun, atau 40,6 persen dari total investasi, dengan pertumbuhan 44 persen secara kuartalan dan 105 persen secara tahunan.
“Sejak awal kami memegang mandat Presiden, kami langsung bekerja memastikan proses investasi berjalan cepat, transparan, dan berdampak. Kenaikan signifikan ini menandakan kepercayaan pasar semakin kuat,” ujar Dr Amsakar Achmad, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Peran pelaku usaha dalam negeri terus menguat. Sektor logistik, pengemasan, dan energi bersih yang sebelumnya didominasi investor asing kini mulai melibatkan lebih banyak pelaku nasional, baik perusahaan besar maupun usaha lokal yang terserap dalam rantai pasok.
“Kami menyaksikan perubahan struktur. PMDN tidak lagi menjadi pelengkap, tetapi bagian inti dari sistem produksi di kawasan,” jelas Li Claudia Chandra, Wakil Kepala BP Batam.
Kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS) atas produk Asia Tenggara turut mempercepat relokasi dan restrukturisasi investasi global. Batam, dengan status Free Trade Zone (FTZ) dan ekosistem industri yang efisien, menjadi pilihan strategis.
“Kenaikan investasi domestik adalah sinyal positif bagi perekonomian nasional. Namun investasi yang sehat adalah yang ikut membuka ruang bagi keterlibatan usaha lokal dan memperluas manfaatnya ke masyarakat luas,” kata Prof Dr Chablullah Wibisono.
Realisasi Semester I 2025: Konsolidasi Menuju Target
Secara komulatif, realisasi investasi Batam Semester I berdasarkan LKPM mencapai Rp18,18 triliun, atau 49,15 persen dari target nasional Rp36,99 triliun.
Sementara itu, menurut metodologi BP Batam yakni gabungan seluruh investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan PMDN dalam bentuk modal tetap dan modal lancar total realisasi mencapai Rp33,72 triliun, atau 56,2 persen dari target Rp60 triliun, tumbuh 64,94 persen dibandingkan tahun lalu.
“Yang kami ukur adalah investasi nyata—mesin, bangunan, margin distribusi, jasa pemasangan dan biaya lain-lain yang diinvestasikan di Batam,” tegas Fary Djemy Francis, Deputi Kepala BP Batam Bidang Investasi dan Pengusahaan. (*)


