



- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
Edukasi Warga untuk Penurunan Angka Stunting di Batam yang Mencapai 3.356 Anak

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, gencar mengedukasi masyarakat menangani stunting di Batam. Pihaknya menargetkan angka stunting turun 16 persen dari jumlah kasus stunting di Batam.
“Hingga saat ini, ada 3.356 anak mengalami stunting dari total 55.720 anak yang ada di Batam. Target kami 2024, sudah turun 14 persen dari total kasus stunting,” ujar Amsakar yang sebagai pembicara di Seminar Stunting bagi Wanita Kristen di Gereja Gereja Bethel Indonesia (GBI) ManHop Batam Kota, Kamis (24/3/2022).
Meski angka stunting di Batam mencapai 3.356 anak, angka tersebut paling rendah di Kepulauan Riau (Kepri) maupun nasional. Untuk itu, penanganan stunting harus terus dilakukan agar ke depan lebih baik lagi.
“Untuk nasional angka stunting 27 persen, Kepri 16,8 persen. Sementara Batam hanya 6,02 persen. Kami terus berupaya agar angka stunting ini terus turun,” sebutnya.
Adapun cara yang dilakukan yakni dengan terus mengedukasi warga agar dalam produksi hingga membesarkan anak dapat diperhatikan dengan baik.
“Alhamdulillah (Batam) sudah terkelola dengan baik. Kami punya 1.632 kader, 21 tim Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 128 keluarahan siaga, 501 kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan 24 perguruan tinggi yang fokus menangani stunting ini,” katanya.
Untuk itu, ia berharap, semua pihak terus berjibaku dalam menekan angka stunting tersebut. Ia mengajak, semua pihak turun tangan mencegah sejak dini agar angka stunting tidak bertambah.
“Yang kita lakukan adalah pencegahan. Tolong diperhatikan mulai dari proses pernikahan, produksi, melahirkan, dan seterunya agar tumbuh kembang anak normal,” tutupnya.
(***)


