- Lanud Hang Nadim-Tim Gabungan Tertibkan Wilayah KKOP Bandara
- BP Batam Terima Audiensi PT Gunung Puntang Mas
- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
- Wakapolda Kepri: Konten Kreator Punya Tanggungjawab Moral Sebarkan Nilai Positif di Tengah Masyarakat
- Imigrasi Batam Deportasi 186 WNA gegara Salahgunakan Izin Tinggal
- Batam Catatkan Pertumbuhan Logistik yang Signifikan
- Sinergi Bangun Batam, Kalapas Baru Temu Sapa Wartawan
- Kick Off Pelatihan Calon Transmigran Rempang Eco-City: Bangun Peradaban, Ciptakan Pusat Ekonomi Baru
- Kepala Lapas Batam Terima Kunjungan Studi Lapangan Mahasiswa Unrika
- JNE Raih Penghargaan Best CMO Award 2025
Edukasi Warga untuk Penurunan Angka Stunting di Batam yang Mencapai 3.356 Anak

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, gencar mengedukasi masyarakat menangani stunting di Batam. Pihaknya menargetkan angka stunting turun 16 persen dari jumlah kasus stunting di Batam.
“Hingga saat ini, ada 3.356 anak mengalami stunting dari total 55.720 anak yang ada di Batam. Target kami 2024, sudah turun 14 persen dari total kasus stunting,” ujar Amsakar yang sebagai pembicara di Seminar Stunting bagi Wanita Kristen di Gereja Gereja Bethel Indonesia (GBI) ManHop Batam Kota, Kamis (24/3/2022).
Meski angka stunting di Batam mencapai 3.356 anak, angka tersebut paling rendah di Kepulauan Riau (Kepri) maupun nasional. Untuk itu, penanganan stunting harus terus dilakukan agar ke depan lebih baik lagi.
“Untuk nasional angka stunting 27 persen, Kepri 16,8 persen. Sementara Batam hanya 6,02 persen. Kami terus berupaya agar angka stunting ini terus turun,” sebutnya.
Adapun cara yang dilakukan yakni dengan terus mengedukasi warga agar dalam produksi hingga membesarkan anak dapat diperhatikan dengan baik.
“Alhamdulillah (Batam) sudah terkelola dengan baik. Kami punya 1.632 kader, 21 tim Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 128 keluarahan siaga, 501 kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan 24 perguruan tinggi yang fokus menangani stunting ini,” katanya.
Untuk itu, ia berharap, semua pihak terus berjibaku dalam menekan angka stunting tersebut. Ia mengajak, semua pihak turun tangan mencegah sejak dini agar angka stunting tidak bertambah.
“Yang kita lakukan adalah pencegahan. Tolong diperhatikan mulai dari proses pernikahan, produksi, melahirkan, dan seterunya agar tumbuh kembang anak normal,” tutupnya.
(***)
▴-▴
▴-▴


























































































