



- PLN Batam Ingatkan Bahaya Main Layang-layang di Sekitar Jaringan Listrik
- PLN Batam Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Teguhkan Semangat Persatuan dan Apresiasi untuk Masyarakat
- Begini Pesan Mendalam Pangkogabwilhan I ke Prajurit Lanal Tarempa
- Pangkogabwilhan I Apresiasi Lanal Tarempa yang Lestarikan Sejarah
- Bupati Anambas Tekankan Pentingnya Pramuka Hadir Ditengah Masyarakat
- Polres Bersinergi dengan Pemkab dan Bulog Salurkan Beras Murah Bermutu
- Bupati Anambas Pimpin Upacara Kemerdekaan dengan Khidmat
- Meriah, Pentas Seni Kelurahan Tarempa Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Anambas
- Upacara HUT Kemerdekaan ke-80 RI Batam, Ada Penggagal dan Pemusnah Penyelundupan Narkoba 4 Ton di Barisan Tamu Kehormatan
- Detik-Detik Keberangkatan Pangkogabwilhan I, Bupati Anambas Lepas dengan Kesan Mendalam di Lanudal Matak
Edukasi Warga untuk Penurunan Angka Stunting di Batam yang Mencapai 3.356 Anak

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, gencar mengedukasi masyarakat menangani stunting di Batam. Pihaknya menargetkan angka stunting turun 16 persen dari jumlah kasus stunting di Batam.
“Hingga saat ini, ada 3.356 anak mengalami stunting dari total 55.720 anak yang ada di Batam. Target kami 2024, sudah turun 14 persen dari total kasus stunting,” ujar Amsakar yang sebagai pembicara di Seminar Stunting bagi Wanita Kristen di Gereja Gereja Bethel Indonesia (GBI) ManHop Batam Kota, Kamis (24/3/2022).
Meski angka stunting di Batam mencapai 3.356 anak, angka tersebut paling rendah di Kepulauan Riau (Kepri) maupun nasional. Untuk itu, penanganan stunting harus terus dilakukan agar ke depan lebih baik lagi.
“Untuk nasional angka stunting 27 persen, Kepri 16,8 persen. Sementara Batam hanya 6,02 persen. Kami terus berupaya agar angka stunting ini terus turun,” sebutnya.
Adapun cara yang dilakukan yakni dengan terus mengedukasi warga agar dalam produksi hingga membesarkan anak dapat diperhatikan dengan baik.
“Alhamdulillah (Batam) sudah terkelola dengan baik. Kami punya 1.632 kader, 21 tim Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 128 keluarahan siaga, 501 kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan 24 perguruan tinggi yang fokus menangani stunting ini,” katanya.
Untuk itu, ia berharap, semua pihak terus berjibaku dalam menekan angka stunting tersebut. Ia mengajak, semua pihak turun tangan mencegah sejak dini agar angka stunting tidak bertambah.
“Yang kita lakukan adalah pencegahan. Tolong diperhatikan mulai dari proses pernikahan, produksi, melahirkan, dan seterunya agar tumbuh kembang anak normal,” tutupnya.
(***)

