



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Pasien LUTO: Ingin Dokter Selamatkan Janinnya

Keterangan Gambar : Ketua tim operasi dan juga Dokter Spesialis Kandungan Konsultan Fetomaternal Dr Yanuarman SpOG KFM dan Dokter Spesialis Kandungan Dr Yuli Sitorus SpOG beserta beberapa Staf lainnya saat melakukan pengecekan kondisi terhadap pasien yang mengalami obstruksi saluran kemih di dalam kandungan rahim, di ruang rawat inap RSUD Embung Fatimah. (Foto : iam)
KORANBATAM.COM, Batam - Seorang Pasien Perempuan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah bernama Laksmi Maharani (40), berharap dengan sangat terhadap janin bayi yang ada di dalam kandungan rahimnya bisa diselamatkan oleh Tim Dokter yang menangani operasinya.
Warga Batam Center tepat di Perumahan Taman Marcelia, Kota Batam itu menyampaikan kondisinya sekarang lumayan agak mendingan. Sebelumnya, ia sempat khawatir terhadap bayi yang ada di dalam kandungannya.
"Kemarin sempat khawatir mas, karena air ketubannya sudah habis. Kemudian perutnya sudah gembung sampai ke dada, dan resikonya itu sangat besar kemarin," ujar Laksmi Maharani pasien RSUD Embung Fatimah yang mengalami gangguan masalah saluran kantong kemih pada janin di dalam perut kandungan rahimnya atau Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO), Kamis (5/3/2020).
Ia menjelaskan, sebelumnya ia sempat merasakan nyeri-nyeri pada perutnya. Akan tetapi, sekarang sudah menghilang. "Alhamdulillah sekarang sudah enakkan sih. Kemarin pas masuk dirasakan nyeri-nyeri gitu," kata Laksmi Maharani.
Ia berharap semoga sehat sampai dengan lahirnya dan hanya penyakit Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO) atau tersumbatnya saluran kantong kemih saja, tidak ada komplikasi penyakit yang lainnya.
"Sekarang ini kan, anak saya kondisinya LUTO, Mudah-mudahan hanya ini saja, tidak ada yg lain. Karenakan usia juga mas, kemarin sempat beberapa kali keguguran," ucapnya.
"Insyaallah dengan ijin yang maha kuasa, Allah SWT semoga sehat sampai dia lahir nanti, Aamiin...," sambung sang ibu (pasien) sambil meneteskan air mata berharap akan ada keajaiban dari sang maha kuasa.
Di lokasi yang berbeda, Dokter Spesialis Kandungan, Dr Yuli Sitorus SpOG menjelaskan bahwa pasien tersebut mengalami masalah kelainan pada janinnya dalam istilah kedokteran adalah Lower Urinary Tract Obstruction (LUTO) atau obstruksi saluran kantong kemih di dalam rahim sang ibu. Ini mengakibatkan janin tersebut tidak bisa kencing dan membuat kantong kemih pada rahim sang ibu membesar.
"Buntunya saluran kemih pada kandungan janin sehingga tidak bisa kencing, air ketubannya pun tidak ada dan juga membuat pergerakan pada janin terganggu serta membuat kerusakan pada ginjal, bila di biarkan terlalu lama," kata Dr Yuli Sitorus SpOG saat menggelar jumpa pres kepada media di ruang rapat RSUD Embung Fatimah, Jalan R Soeprapto Blok D No 1-9 Batu Aji, Kota Batam, Rabu (4/3) kemarin pagi.
Ia menjelaskan bahwasanya masalah ini harus segera dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada ginjal janin tersebut dengan cara melakukan Fetal Therapy. Artinya, janin diberikan pengobatan sebelum janin tersebut lahir. Akan tetapi, selama ini pengobatan yang dilakukan ialah setelah janin tersebut lahir. Sementara itu usia kandungan pasien memasuki 18 minggu.
"Jadi kalau kita biarkan, pada usia 21 minggu biasanya tidak selamat. Jadi semakin cepat kita lakukan akan semakin baik. Maka kita ambil tindakan cepat," tuturnya.
Dokter Spesialis Kandungan, Dr Yuli Sitorus SpOG menambahkan bahwa sang ibu tidak mempunyai gejala sama sekali. Setelah melakukan USG atau ultrasonografi (sonogram), barulah diketahui ada benjolan besar di perut janin sang ibu tersebut.
Sementara itu, di tempat yang sama, Dokter Spesialis Anestesi, Dr Fery Hamdani SpAn menyampaikan terkait pembiusan terhadap pasien yang mengalami masalah kelainan pada janinnya tersebut sangat berpengaruh terhadap janin dikarenakan janin mendapatkan suplai darah dari sang ibu.
"Kita memberikan pembiusan yang seminimal mungkin yang dapat mempengaruhi resiko terhadap janin atau bayinya. Makanya kita memilih pembiusan itu dengan Regional Anestesi," ucap Dr Fery Hamdani SpAn.
Ia berharap, efek dan pengaruhnya kecil terhadap janin tersebut sehingga resiko keguguran (Abortus) atau semacamnya lebih rendah dibandingkan dengan pembiusan pada umumnya.
"Seperti contohnya kontraksi di dalam rahim yang bisa mengakibatkan hal-hal buruk terhadap janinnya. Makanya kita pilih regional Anestesi," terangnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa bersyukur karena di RSUD Embung Fatimah sudah mempunyai Konsultan yang mampu melakukan hal-hal yang bisa dikatakan cukup hebat.
"Kalau kita lakukan di luar negeri, itu biaya cukup mahal dan besar. Sementara di RSUD ini kita sudah bisa melakukan dan sudah punya Konsultannya," katanya.
Selanjutnya, Ketua tim operasi dan juga Dokter Spesialis Kandungan Konsultan Fetomaternal, Dr Yanuarman SpOG KFM menyampaikan bahwa untuk menangani pasien tersebut, ia menurunkan 1 tim yang terdiri dari 4 orang. Diantaranya yakni 2 dari Dokter Spesialis Kandungan, 1 Dokter Spesialis Anestesi dan 1 Dokter Spesialis Kandungan Konsultan Fetomaternal.
“nanti ada 4 orang dokter yang akan melakukan operasi, termasuk saya. Tindakan operasi ini akan memakan waktu sekitar 30 menit dan ini merupakan kasus pertama di Kepri,” tutupnya. (iam)


