



- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
- Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis
- DinSum Tjap Nyonya Gratis untuk Peserta Daftar Ulang Lari Batam 10K
- Kepala BP Batam: Kita Jaga Bersama Kualitas Sumber Air Baku
- Gerak Cepat Polsek Bengkong Sikat Pohon Tumbang Melintang Menutupi Ruas Jalan
- Kepala BP Batam Resmikan Pabrik Solder Stania
- Curah Hujan Tinggi, Kepala BP Batam Hentikan Aktifitas Cut and Fill di Hotel Vista
Pedagang Pasar Seken RCTI Sepi Pembeli dan Susah Dapatkan Barang

Keterangan Gambar : Suasana kios milik Wandi (32) penjual scoteer bekas, tampak sepi pembeli akibat pandemi COVID-19 yang melanda, Senin (31/8/2020) siang. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Kondisi pandemi COVID-19 punya dampak besar ke pedagang pasar seken di RCTI, tepatnya di Komplek Industri Jalan Tenggiri, Tanjung Sengkuang, Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (1/9/2020).
Seorang penjual scoteer bekas, Wandi (32) mengaku penjualnya mengalami penurunan yang sangat drastis selama pandemi COVID-19 terjadi.
Wandi mengatakan belum ada pembeli yang datang untuk membeli barang dagangannya hari itu. Selain itu, dia juga hanya menjual stok barang-barang lama saja dikarenakan hingga sampai dengan hari ini barang-barang baru belum bisa didatangkan lagi baik dari Singapura dan Malaysia.
“Barangnya dari Singapura. Sekarangkan Singapura masih lockdown. Jadi kami kesulitan mendapatkan barang baru,” ujar Wandi dilansir dari laman TribunBatam, Senin (31/8/2020) kemarin.
Wandi mengakui, sebelum wabah pandemi virus Corona, banyak pembeli yang datang ke kiosnya untuk melihat dan membeli barang dagangannya itu. Kini, seorang pun belum tentu singgah dan mampir untuk melihat barang-barang yang dipajangkannya di pinggir jalan, di depan kiosnya itu.
Ia hanya bertahan hidup seadanya saja dan berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar kehidupan khususnya ekonomi bisa normal kembali seperti sedia kala.
Tidak hanya Wandi, pedagang lain pun ikut juga merasakan dampak akibat wabah pandemi COVID-19 itu. Salah satunya Aldo (37), penjual barang elektronik kipas angin bekas, Aldo pun mengalami hal serupa.
“Kalau seperti ini terus, yang ada lama-lama bisa bangkrut mas. Ini saja kami menjual stok barang-barang lama saja ke pembeli. Sebelum pandemi, bisa menjual 2 hingga 3 kipas angin aja. Tetapi sekarang, syukur kalau sehari ada membeli datang ke tempat jualannya,” ucapnya sambil berdoa dan berharap agar pandemi COVID-19 ini segera usai sehingga perekonomian kembali seperti dulu lagi.


