



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Tudong Manto, Bunga Manggar dan Tepak Sirih Kafilah Batam Semarakkan Pawai Taaruf STQH ke-X Kepri Karimun

Keterangan Gambar : Peserta dari Batam saat mengikuti pawai Taaruf pada STQH ke-X tingkat Provinsi Kepri Tahun 2023 di Kabupaten Karimun, Selasa (9/5/2023). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Pawai Taaruf merupakan rangkaian dari kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-X tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tahun 2023 yang berlangsung di Kabupaten Karimun, Selasa (9/5/2023).
Pada pawai Ta'aruf ini, Batam menampilkan kearifan lokal seperti bunga manggar, tudung manto, tepak sirih, bunga telur dan kompang. Kegiatan pawai Ta'aruf ini Batam mengangkat tema Masjid Tanjak.
Masjid Tanjak menjadi ikon wisata Batam dan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasinya strategis berada di area Bandar Udara Internasional Hang Nadim.
Kontingen peserta pawai Batam dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setdako) Batam Yusfa Hendri didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Batam Firmansyah, Kepala Dinas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Hatam Hendri Arulan serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Batam Rudi Panjaitan.
Kontingen disambut oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur (Wagub) Kepri, Marlin Agustina di Astaka Utama Coastal, Karimun.
“Kontingen dari Batam pada pawai ta’ruf STQH ke-X Kepri 2023 ini menampilkan kearifan lokal Melayu, yakni barisan peserta yang membawa bunga manggar, tepak sirih, bunga telur, penari berpakaian adat Melayu, tudong manto, kompang dan ditutup dengan barisan Bahana Barelang Drum Corps (BBDC) Binaan Disbudpar Kota Batam,” kata Kepala Dinas Kebudayaandan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, Selasa (9/5/2023).
Keterangan gambar: Peserta dari Batam saat mengikuti pawai Taaruf pada STQH ke-X tingkat Provinsi Kepri Tahun 2023 di Kabupaten Karimun, Selasa (9/5/2023). /Disbudpar Batam
Sementara Ketua Kafilah Kota Batam, Yusfa Hendri melaporkan jumlah peserta yang mengikuti pawai STQH ke-X Kepri dari Batam sebanyak 450 orang. Sedangkan jumlah kafillah Batam yang turut berangkat ke Kabupaten Karimun sebanyak 135 orang, terdiri dari peserta, pelatih dan official.
“Secara keseluruhan pada saat pawai taaruf, kafillah dari Batam berjumlah 400 orang. Ada juga tim dari BBDC dan kelompok rabbana,” ujar Yusfa.
Dari seluruh Cabang yang dilombakan, Yusfa menjelaskan bahwa, Batam mengikuti semua cabang lomba. Adapun cabang yang dilombakan yakni lomba tilawah, hifdzil Quran 1 jus dan 5 juz tilawah, hafalal 10, 20 sampai 30 juz, tafsir bahasa Arab, hafalan hadist 100 dengan sanad serta hafalan hadist 500 tanpa sanad.
Untuk diketahui, pembukaan STQH ke-X Provinsi Kepri dihelat pada Selasa (9/5) malam, di Astaka Utama Coastal Area.
Adapun rangkaian acara STQH Provinsi Kepri ke-X dimulai dengan penyambutan dan penerimaan kafilah di Pelabuhanan Internasional Kabupaten Karimun.
Dilanjutkan pada malam harinya, Malam ta’aruf di halaman rumah Bupati Karimun. Keesokan harinya, digelar pawai Ta’aruf, lomba kereta hias dan pada sore harinya dilanjutkan peresmian stand bazar dan pameran.
Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menegaskan bahwasanya Batam dalam menghadapi STQH ke-X Kepri ini sudah menyiapkan peserta terbaik dan dibekali pelatihan maksimal. Dengan usaha itu, ia optimistis Batam bisa membawa pulang piala bergilir STQH ke-X Kepri.
“Persiapan sudah matang, peserta sudah berangkat, tunjukkan penampilan terbaik dan semoga juara,” imbuhnya.
Sebagai informasi, tudung manto merupakan kelengkapan pakaian adat perempuan Melayu. Kata tudung manto berasal dari kata tudung, yang artinya tutup kepala, sedangkan manto merupakan sulaman atau bordiran yang menggunakan pelingkan atau benang khusus untuk manto.
Kemudian bunga manggar merupakan satu hiasan yang penting dalam majlis keramaian orang-orang Melayu.
(iam)


