



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Ular Sanca 3,5 Meter Berhasil Dievakuasi dari Sela Pondasi Batu Miring Milik Ketua RT di Tanjungsengkuang
Sempat Bersembunyi Dalam Plafon Rumah

Keterangan Gambar : Petugas Damkar BP Batam dan Pemkot Batam membawa ular sanca kembang atau ular piton dan dilepaskan ke tempat habitatnya, Sabtu (27/5/2023). /iam/KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Warga Kampung Tua dikejutkan oleh penemuan seekor ular sanca di RT 05/RW 012, Kelurahan Tanjungsengkuang, Kecamatan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (27/5/2023) pagi.
Anggota Petugas Pemadam kebakaran (Damkar) dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, Supardi mengatakan, setelah mendapat informasi dari warga sekitar pukul 09.00 WIB, pihaknya kemudian langsung mengevakuasi ular pada pukul 09.30 WIB.
“Setelah mendapat laporan dari warga, petugas langsung menuju lokasi. Ternyata sudah ramai warga berkumpul,” ucap Supardi ditemui di lokasi kejadian.
Lima personel pemadam kebakaran dari BP Batam dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam yang dibantu warga sekitar langsung mengamankan ular jenis sanca kembang atau ular piton sepanjang 3,5 meter dengan bobot seberat kurang lebih mencapai 20 kilogram. Petugas akhirnya berhasil mengevakuasi ular 1 jam setengah kemudian.
“Pukul 11.00 WIB, kami berhasil mengeluarkan ular. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat seadanya seperti linggis, kampak, penjepit ular, dan tali jerat. Kemudian langsung dimasukan ke dalam karung dan diamankan di dalam kotak box,” ujarnya.
Supardi menjelaskan, petugas sempat mengalami kesulitan saat mengevakuasi ular dikarenakan harus membongkar batu miring sebab posisi ular yang bersembunyi disela-sela dalam pondasi batu miring milik rumah Abdul Ghofur, selaku Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
“Ada 1 ekor ular sanca kira-kira panjangnya 3,5 meter yang diamankan. Proses evakuasi ular sangat kesulitan dan berjalan dramatis, untuk itu diperlukan tenaga ekstra agar bisa menarik ular keluar. Sebab, hewan reptil ini melakukan perlawanan dan berusaha kabur saat akan ditangkap,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, ular akan dilepaskan kembali ke hutan yang jauh dari permukiman warga.
“Alhamdulillah, ular sudah dapat kami amankan dan rencana ular akan kami lepas-liarkan kembali ke habitatnya di dalam hutan di DAM Sei Ladi,” sebutnya.
Keterangan gambar: Warga bersama petugas Damkar BP Batam saat mengevakuasi ular dari sela dalam batu miring di Tanjungsengkuang, Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (27/5/2023). /Screenshot video warga
Supardi mengimbau kepada warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar terlebih tumpukan sampah yang bisa mengundang hadirnya reptil seperti ular, dikarenakan ular sangat menyukai tempat-tempat yang lembab.
“Atas kejadian ini, kami imbau kepada warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Seperti contoh, semak-semak sekitar rumah itu wajib dibersihkan untuk menjaga keamanan kita bersama,” imbuhnya.
Di lokasi yang sama, Pemilik Rumah, Abdul Ghofur menyampaikan bahwa, fenomena penemuan ular ini baru kali pertama terjadi di lingkungan RT 05/RW 012 Kelurahan Tanjungsengkuang.
Ia mengatakan, ular pertama kali ditemukan sekitar pukul 04.30 WIB pagi, di atas plafon gipsum rumahnya saat pulang dari jaga malam.
Ia sempat meminta bantuan warga untuk menangkap ular berbahaya tersebut. Ekor dari ular sempat dipegang, namun ular melarikan diri.
“Baru kejadian ini bang di RT 05/RW 012 Tanjungsengkuang. Pertama lihat langsung saya panggil warga untuk membantu bongkar plafon,” cerita pria yang akrab dipanggil dengan sebutan Ipung ini.
Ia bersama warga lainnya sempat merasa putus asa karena reptil ini menghilang hingga pada akhir ditemukan kembali bersembunyi di samping dekat dalam sela-sela batu miring.
“Awalnya lepas dan hilang, sampai-sampai kami bingung mencarinya kemana lagi. Sempat putus asa juga sih, dan akhirnya alhamdulillah bisa kami tangkap kembali setelah tetangga melihat ada salah satu batu di samping rumah yang jatuh,” tungkasnya.
(iam)


