



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Warisan Budaya Takbenda Jogi Batam Dikenalkan ke Mahasiswa Poltek se-Indonesia

Keterangan Gambar : Penari saat memperkenalkan tari Jogi Batam kepada Mahasiswa Poltek se-Indonesia di gedung LAM Batam, Sabtu (9/9/2023). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam mengenalkan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Jogi Batam kepada 128 mahasiswa kampus politeknik se-Indonesia pada kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023 bersama Politeknik Negeri Batam dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam di gedung LAM Batam, Sabtu (9/9/2023).
Selain mengenalkan Jogi, Batam dalam bentuk tari Disbudpar Batam mengenalkan budaya Melayu lainnya di antaranya Mak Yong, seni teater tradisional Melayu, pengetahuan tradisional kayu spang, tudung manto dari Lingga, prosesi tepuk tepung tawar, musik Melayu dari Malaykustik hingga permainan rakyat kaki bajang.
Normah, Pemimpin Sanggar Pantai Basri Pulau Panjang, Batam menampilkan tari jogi pada kegiatan ini. Ia mengatakan, tari Jogi merupakan sendratari yang terkenal dan kerap ditampilkan saat acara-acara seni dan budaya besar di Bumi Melayu.
“Seni tari ini juga identik karena mengiringi pertunjukan Makyong, teater tradisional masyarakat Melayu. Nah penarinya 5 orang, 1 orang penyanyi. Salah satu gerakannya saat menaiki panggung sambil menangkupkan telapak tangan di dada. itu pertanda, mereka tengah menghatur salam kepada penonton. Lagu yang dibawakan oleh penyanyi yang mengiringi gerakan tari Jogi, berjudul Rabesi are Dunia Jogi,” beber Normah.
Tari Jogi, lanjutnya, terinspirasi dari lagu. Rentak-rentaknya rancak (apik) dan ada beberapa penari yang membuat gerakan masing-masing.
Pada dasarnya, tari Jogi ini dibuat untuk menghibur masyarakat. Bisa dipentaskan di mana saja dan setiap penampilannya, para penonton tidak dipungut biaya.
Ia menjelaskan, Urutan dalam tarian yang berdurasi enam menit ini memiliki tujuh gerakan yakni menangkupkan tangan mengandung makna memberi salam kepada penonton. Lalu memegang pinggang sambil memutar ke kiri dan ke kanan serta ke bawah dan ke atas.
“Gerakan kedua ini memiliki makna penari melihat busana yang dipakai sudah sesuai atau belum. Gerakan ketiga, bersolek atau ber make-up, lalu gerakan keempat penari melihat cermin. Gerakan kelima melihat bahu, gerakan keenam mencuci baju, dan ketujuh melayang-layang. Ketujuh gerakan diambil dari kehidupan masyarakat melayu yakni kebahagian seorang istri menyambut suami setelah pulang dari melaut atau pergi ke laut,” jelasnya.
Sementara, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata menyampaikan, Tari Jogi baru saja ditetapkannya sebagai WBTb Indonesia. Ia mengatakan, Jogi Batam ini sudah diperkenalkan secara luas kepada masyarakat Batam.
“Hari ini Jogi Batam dalam bentuk tari dikenalkan kepada mahasiswa politekhnik dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar dia.
Jogi Batam sudah menjadi milik Indonesia sebab telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta.
Kota Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Lewat kegiatan Modul Nusantara PMM 2023, Ardiwinata mengapresiasi kepada Politeknik Negeri Batam karena kegiatan ini sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.
Terdapat 10 unsur Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang disusun Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang terdiri dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
“Perihal budaya ada hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian. Acuannya dari sepuluh PPKD,” sebut Dato' Ardi.
Dosen Modul Nusantara, Slamet Subagio, menyebutkan, kegiatan ini diikuti 128 mahasiswa dari kampus negeri dan swasta se-Indonesia.
Modul Nusantara PMM 2023 diikuti mahasiswa selama satu semester atau enam bulan. Kegiatan itu meliputi kegiatan pembelajaran dikampus, sesi Kebhinekaan, kontribusi sosial, refleksi dan inspirasi.
“Kegiatan di LAM ini sesi Kebhinekaan,” terangnya.
Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan dari LAM Batam dan Disbudpar Batam. Ia berharap lewat kegiatan ini, mahasiswa lebih memahami budaya seluruh Indonesia.
“Batam memiliki budaya yang bagus,” ucapnya. (***)


