- Kolaborasi BP Batam dan IPB: Perkuat Tata Kelola Layanan Perizinan
- Wadirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Keandalan Operasional di SPBU Batam dan IT Tanjung Uban
- Lakukan Topping Off: TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI dan Cloud di Regional
- Disbudpar semakin Yakin Juara Umum, Tim Voli Putranya Percundangi Disperindag Batam
- Evaluasi Kinerja dan Investasi: BP Batam Siapkan Lompatan Besar di 2026
- Polisi Ditlantas Polda Kepri Bagi-bagi Sembako ke Ojol hingga Petugas Kebersihan di Batam
- Nikmati Hangatnya Senja dan Aroma BBQ di Harris Hotel & Suites Nagoya Batam
- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
BP Batam Bahas Pengembangan Asrama Haji Beronsep Hotel Nuansa Religi

Keterangan Gambar : Pertemuan pemangku kepentingan BP Batam, Kamis (24/4/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali menggelar rapat lanjutan terkait rencana pengembangan Asrama Haji dan penggunaan Asrama Haji Batam sebagai embarkasi dan debarkasi haji tahun 2026 hingga 2028 mendatang. Kamis (24/4/2025).
Berlangsung di kantor Perwakilan BP Batam Jakarta, rapat ini dihadiri oleh Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam Iyus Rusmana, General Manager (GM) Hunian, Gedung, Agribisnis dan Taman (HGAT) Andi Yunus dan Manager Komersial HGAT Juhardi. Turut pula wakil dari Kantor BP Batam di Jakarta.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Tenaga Ahli Badan Penyelengara Haji Republik Indonesia Abdul Rahman Syahputra Batubara, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kepulauan Riau (Kepri) dan instansi terkait lainnya.
Pada kesempatan itu, Ariastuty mengatakan, Asrama Haji telah dimanfaatkan sebagai embarkasi dan debarkasi haji selama 24 tahun atau sejak tahun 2001. Utamanya untuk jemaah haji yang berasal dari Provinsi Riau, Kalimantan Barat (Kalbar), Jambi dan sebagian wilayah Sumatera.
Sehingga dengan perjalanan panjang tersebut, dan meningkatnya jumlah jamaah haji setiap tahunnya, upaya peningkatan kapasitas serta kualitas layanan di Asrama Haji harus menjadi prioritas bersama.
Adapun untuk pengembangan ke depan, selain difungsikan pusat kegiatan jamaah haji, Asrama Haji rencananya juga akan dikembangkan dengan konsep hotel bernama hotel D’Hajj.
Fasilitas ini akan mendukung kegiatan keagamaan, pelatihan serta acara lainnya seperti seminar dan konferensi Meeting, Incentive, Convention & Exhibition (MiCE).
Pengembangan akan dilakukan secara bertahap, mencakup renovasi dan pembangunan fasilitas modern yang menunjang kegiatan berskala nasional dan internasional.
Dengan konsep terpadu, kawasan ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat kegiatan haji, tetapi juga pusat pertemuan dan destinasi religi yang menarik bagi masyarakat.
“Dengan pengembangan ini, tentunya kami melihat potensi besar Batam bukan hanya sebagai embarkasi dan debarkasi. Tapi juga sebagai pusat wisata religi dan kegiatan berskala nasional. Pengembangan Asrama Haji ini akan menjadi bagian dari transformasi layanan publik yang lebih modern dan bermanfaat luas,” katanya, Kamis (24/4/2025).
Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan di Asrama Haji Batam ini juga disejalankan dengan tarif jemaah haji embarkasi Batam.
Dari sebelumnya Rp60.000 per orang menjadi Rp100.000 per orang pada tahun 2026. Nilai tarif ini diselaraskan dengan embarkasi di wilayah Indonesia lainnya dan rencana kenaikan ini pada prinsipnya telah disetujui Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri RI, Muhammad Zain.
Ia menambahkan, BP Batam juga akan rapat kembali bersama Badan Penyelengara Haji RI serta Ditjen Penyelengara Haji dan Umroh.
Pembahasan ini dalam rangka agar jemaah Umroh di wilayah Sumatera, Kepri dan Riau bisa langsung direct ke Mekkah melalui Bandara Internasional Batam (Hang Nadim). Tidak harus melalui Singapura, Malaysia maupun Jakarta seperti saat ini.
“BP Batam bersama pihak-pihak terkait berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan ini agar dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan para tamu jamaah haji di masa depan,” tutup dia. (*)
▴-▴
▴-▴

























































































