- Hadiri ALFI Convex 2025, BP Batam Dorong Penguatan di Sektor Logistik
- Kolaborasi Wamen Helvi, BP Batam dan BRI Wujudkan Ekosistem UMKM Berdaya Saing
- Groundbreaking Aurum 24/7 Urban Hub Ditandai Peluncuran Fase 2 SOBIZ Festive
- 450 Pasukan Raider Khusus Batam Dikirim ke Puncak Jaya Papua
- Lebih Praktis, Akses Fitur dengan Satu User ID
- Jaga Batam dari Sampah, Berikut Seruan LAM untuk Kembali ke Nilai Melayu dan Islam
- Angela Lillo, Miss Global Indonesia 2025 Ajak Masyarakat Batam Kampanyekan Hidup Sehat
- Kepala BP Batam Paparkan Progres Investasi
- BP Batam Raih Penghargaan Nasional, Capaian Investasi Gemilang
- Medco E&P Natuna Koleb Bareng Pelajar SMP di Anambas Gelar Gerakan Tanam 5.000 Bibit Manggrove
Hadiri ALFI Convex 2025, BP Batam Dorong Penguatan di Sektor Logistik

Keterangan Gambar : ALFI Conference and Exhibition (Convex) 2025 di ICE BSD Tangerang Selatan pada Rabu (12/11/2025). /Dok. BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang, Irjen Pol Ruslan Aspan menghadiri ALFI Conference and Exhibition (Convex) 2025 di ICE BSD Tangerang Selatan pada Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini merupakan forum strategis yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri, asosiasi, investor guna mendorong transformasi sektor logistik dan rantai pasok nasional.
Ruslan menjelaskan bahwa, ALFI Convex 2025 bertujuan untuk memperkuat ekosistem logistik yang efisien, terintegrasi dan berdaya saing global.
Melalui forum ini, BP Batam bersama pelaku industri membahas empat aspek penting sebagai arah strategis dalam mempercepat penguatan sektor logistik nasional, yaitu:
1. Penguatan infrastruktur backbone dan sarana penunjang logistik.
2. Integrasi dan digitalisasi layanan logistik.
3. Peningkatan kualitas SDM dan daya saing penyedia jasa logistik.
4. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan pelaku usaha.
“Sebagai negara maritim, kelancaran arus barang menjadi kunci daya saing. BP Batam pun berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur, digitalisasi layanan, dan pengembangan SDM agar sektor logistik bisa tumbuh efisien dan kompetitif,” ujar Ruslan.
Ia mengatakan, daya saing logistik memang perlu mendapat perhatian penuh. Di antaranya pembenahan infrastruktur dan sektor pendukung lainnya sebagai sarana dan prasarana logistik.
Percepatan transformasi logistik ini, lanjut Ruslan, akan memberi dampak signifikan terhadap pertum ekonomi Batam sebagai gerbang investasi nasional.
“Pemerintah juga perlu melibatkan banyak sektor termasuk pihak swasta. Jadikan momentum ini sebagai semangat gotong royong dalam mendorong daya saing industri,” imbuhnya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menilai forum seperti ALFI CONVEX menjadi wadah penting bagi dialog antara pemerintah dan pelaku industri. Tujuannya untuk mengetahui kendala dan tantangan sektor logistik selama ini.
“Masih ada tantangan yang mesti kita benahi dan selesaikan. Perlu kerja nyata dan kerja sama lintas sektor serta komitmen bersama untuk menyelesaikannya,” tegas AHY.
Pemerintah juga telah menyiapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang penguatan logistik nasional. Rancangan regulasi ini mendorong keterpaduan antarinstansi dan mengefisienkan rantai pasok, terutama melalui tiga langkah utama. Peningkatan konektivitas infrastruktur, digitalisasi layanan logistik dan pengembangan sumber daya manusia. Upaya ini juga dapat menciptakan sistem logistik yang lebih cepat, murah serta mudah.
“Sektor logistik adalah urat nadi perdagangan. Sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha akan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” jelas Wakil Menteri (Wamen) Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri. (*)
▴-▴
▴-▴



























































































