- Curi Ponsel Pengunjung Pasar, Pria Lansia di Lubukbaja Ditangkap Polisi
- Anut Tradisi Sipakatau, Ady Indra Pawennari Sikapi Santai Hadapi Muswil IV KKSS Kepri
- Gowes Syiar MTQH ke-X Provinsi Kepri Berlanjut ke Bumi Berazam Jaya Karimun
- Rudi Ajak Muslimat NU Terus Berkolaborasi dengan Pemerintah
- Polisi di Bintan Gagalkan Penyelundupan Sabu ke Lapas Narkotika Tanjungpinang
- Danlanud dan Ketua PIA RHF Tanjungpinang Sambangi Pemkab Lingga, Ini Tujuannya
- Data Center BP Batam Lebarkan Sayap hingga ke Provinsi Sumsel
- BP Batam Jajaki Kerjasama Pengelolaan Air Limbah Domestik
- Asita Mega Tourism Expo 2024, Tawarkan Berbagai Destinasi Wisata hingga Produk UMKM
- Rudi Gaungkan Batam Kota Pariwisata, Disampaikan Ardiwinata saat Asita Travel Mart 2024
Pegawai Disbudpar Batam Latihan Buat Topong, Obyek Pemajuan Budaya Pengetahuan Tradisional
Keterangan Gambar : Pegawai Disbudpar Batam belajar menganyam topong atau bakul di Kantor Disbudpar Batam, Kepulauan Riau, Selasa (5/12/2023). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengajak seluruh pegawainya untuk belajar menganyam topong atau bakul, di Kantor Disbudpar Batam, Selasa (5/12/2023).
Kegiatan itu, Ardiwinata mengundang Jamilah, Pengrajin Anyaman dari Pulau Kalok, Kelurahan Subang Mas, Pulau Galang.
Ardi, demikian sapaannya, mengatakan, menganyam ini merupakan salah satu kerajinan tangan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Kota Batam. Pembuatan seni anyam merupakan kegiatan turun temurun.
Ia menyebutkan, Batam mempunyai Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Ada 10 PPKD, yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
“Menganyam ini salah satu kegiatan dari pengetahuan tradisional yang ada di PPKD,” katanya.
Kegiatan menganyam ini, kata dia, sebagai wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya.
Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan.
Jamilah, Pengrajin Anyaman dari Pulau Kalok mengajarkan pegawai Disbudpar Batam cara membuat topong atau bakul. Ia mengatakan, topong terbuat dari daun pandan duri.
“Cara menganyamnya jadi topong menganyamnya dari bawa untuk membuat dasarnya lalu menganyam ke atas. Sebelum itu daun pandan duri di rebus supaya daunnya layu, lalu direndam, dijemur, dilurut atau daun pandan diluruskan dan mulai menganyam,” kata wanita 63 tahun ini.
Menganyam topong ini mengunakan alat dari bambu, di antaranya jangat untuk membela daun pandan duri. Sudip untuk menyisip ujung topong supaya rapi dan pelurut untuk meluruskan daun pandan.
Selain membuat topong, Jamilah juga mengajarkan cara membuat lekar atau piring anyam lidi. Orang zaman dahulu, lekar ini digunakan untuk alas panci. Namun sekarang lekar juga bisa digunakan untuk penganti piring.
“Cara membuat lekar yakni siapkan tumpukan lidi masing-masing tumpukan terdiri dari 4 lidi, kalau mau besar 5 lidi. Membuat lingkaran, supaya tak lepas lidi tersebut diikat, kemudian dianyam,” terangnya. (***)