



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Pegawai Disbudpar Lestarikan Tradisi Masyarakat Melayu
Pertama Kali Khatam Al-Quran di Batam Wonderfood & Art Ramadhan Taman Dang Anom

Keterangan Gambar : Disbudpar Batam membaca Al-Quran di Taman Dang Anom, Jumat (8/4/2022). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Saat bulan Ramadhan, masyarakat Melayu mempunyai tradisi yakni Khatam Al-Qur'an. Atas dasar itu pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam melaksanakan tradisi ini bertempat di area Batam Wonderfood & Art Ramadhan, Taman Dang Anom, Batam Center, Jumat (8/4/2022).
Khatam Al-Qur'an ini dipimpin oleh Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, dan diikuti di antaranya oleh Sekretaris Disbudpar Kota Batam Koestrinie, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Muhammad Zen, Kabid Pengembangan dan Promosi Wisata (PPW) Disbudpar Ratna Sari, Kabid Sarana Objek Wisata (SOW) Adisthy.
“Pertama kali kita lakukan Khatam Al-Qur'an di panggung ini (Batam Wonderfood & Art Ramadhan),” sebut Ardi sapaan akrabnya.
Ia menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi masyarakat Melayu. Menurut Ardi, kegiatan ini juga termasuk dari ritus dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
“Semoga kegiatan ini terus lestari dan kita berjanji akan menampilkan kegiatan ini (Khatam Al-Qur'an) di panggung akbar,” ujarnya.
Khatam Al-Qur'an ditutup dengan pemotongan nasi besar. Warisan Budaya Tak Benda dari bumi Melayu ini merupakan bukan nasi yang dibuat atau dibentuk dalam ukuran besar. Melainkan, nasi yang dihidangkan dalam acara kebesaran. Nasi besar diletakkan di atas pahar, yang merupakan dulang berkaki sebagai wadah, lalu nasi besar dibentuk menyerupai bukit.
Selanjutnya, dihiasi dengan rangkaian bunga puncak yang ditancapkan di sisi tengah atas onggokan pulut tadi. Di sekeliling pulut kuning, ditancapkan pula bunga telur, bertangkai dalam jumlah banyak dan harus ganjil, maksimal 25 telur rebus sesuai dengan jumlah Nabi dan Rasul.
“Selain saat Khatam Al-Qur'an, nasi besar dihidangkan di acara hari jadi (ulang tahun), pernikahan, khitanan. Saya berharap masyarakat Batam juga melestarikan hidangan nasi besar ini,” katanya.
Sebagai informasi, Batam Wonderfood & Art Ramadhan merupakan lokasi bazar yang digelar oleh Disbudpar Kota Batam. Kegiatan bazar berlangsung sampai 24 April mendatang.
(***)


