


- Ardiwinata Bangga Ara Bawa Batam Terpilih Jadi Tuan Rumah Munas HPI 2026 Mendatang
- RDP bersama Komisi VI DPR RI, BP Batam Sampaikan Besaran Efisiensi 2025
- Rudi Ucapkan Terima Kasih, Danlantamal IV Batam Siap Beri Dukungan Penuh
- Peringati Bulan K3 Nasional 2025, PLN Batam-TJK Power Tanam Pohon di Gardu Induk Tanjung Kasam
- Selama Imlek dan Isra Miraj, PLN Batam Jaga Keandalan Pasokan Listrik
- Entry Meeting: BP Batam Siap Wujudkan Good Governance atas Rekomendasi BPKP RI
- BP Batam Gelar Entry Meeting Laporan Keuangan Tahun 2024 dengan BPK-RI
- Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 di Kepri Dimulai Hari Ini, Simak Sasaran yang Diincar
- Warga Bintan Utara Tolak RUU KUHAP, Kritik Kewenangan Jaksa Dalam Penyidikan
- PWI Kepri Meriahkan Jalan Sehat dan Bhakti Sosial dalam HPN 2025 di Kalsel
Penyelam Ditemukan Meninggal usai Cari Besi Tua di Laut Sekupang

Keterangan Gambar : Petugas SAR berusaha mengangkat kantong jenazah Sandy Suwardi usai ditemukan saat tenggelam mencari besi tua di wilayah perairan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (6/1/2024). /Humas SAR Tanjungpinang
KORANBATAM.COM - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi jasad Sandy Suwardi (42 tahun), seorang penyelam besi tua yang tenggelam di wilayah perairan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (6/1/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Fazzli mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin sore atau sekitar pukul 15.50 WIB.
“Korban ditemukan setelah tim gabungan melaksanakan penyelaman berjarak 0,29 Nanometer (NM) arah tenggara dari lokasi kejadian,” ucap Fazzli, Senin malam.
Dia menyebutkan, setelah berhasil membawa menuju ke permukaan, korban selanjutnya dievakuasi menuju ke rumah duka yang berada di Kecamatan Batam Kota.
Fazzli menjelaskan, sebelumnya Com Center Kantor SAR Kelas A Tanjungpinang menerima informasi dari Yulianti (adik ipar korban) bahwa, pada Senin, pukul 06.00 WIB, korban menyelam di sekitar perairan Sekupang atau depan galangan kapal Bandar Victory Shipyard untuk mencari besi tua.
Namun setelah menyelam sekian lama, korban tak kunjung naik ke permukaan. Sehingga pihak keluarga merasa khawatir, dan melaporkan kepada Kantor SAR Tanjungpinang sekitar pukul 12.30 WIB.
“Dari laporan tersebut, 6 orang rescue Pos SAR Batam menuju ke lokasi kejadian untuk mencari korban,” sebutnya.
Pencarian korban dilakukan dengan berbagai metode, antara lain dengan menggunakan Aqua Eeye atau alat pendeteksi objek di bawah permukaan air yang digunakan untuk mencari korban tenggelam, kemudian penyisiran dan melaksanakan penyelaman.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Kepolisian Daerah (Polda) Kepri, lalu nelayan Belakang Padang, Pulau Kasu serta nelayan Tanjung Riau ikut membantu dalam mencari korban.
Selain itu, alat utama RIB Batam, Speedboat Polair, long boat milik melayan sekaligus palsar selam juga diterjunkan untuk mendukung pencarian korban.
“Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan ditutup. Tim SAR gabungan kembali ke satuan masing-masing dengan ucapan terima kasih,” demikian Fazzli mengakhiri.
(red /antara)


