



- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
Penyelam Ditemukan Meninggal usai Cari Besi Tua di Laut Sekupang

Keterangan Gambar : Petugas SAR berusaha mengangkat kantong jenazah Sandy Suwardi usai ditemukan saat tenggelam mencari besi tua di wilayah perairan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (6/1/2024). /Humas SAR Tanjungpinang
KORANBATAM.COM - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi jasad Sandy Suwardi (42 tahun), seorang penyelam besi tua yang tenggelam di wilayah perairan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (6/1/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Fazzli mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin sore atau sekitar pukul 15.50 WIB.
“Korban ditemukan setelah tim gabungan melaksanakan penyelaman berjarak 0,29 Nanometer (NM) arah tenggara dari lokasi kejadian,” ucap Fazzli, Senin malam.
Dia menyebutkan, setelah berhasil membawa menuju ke permukaan, korban selanjutnya dievakuasi menuju ke rumah duka yang berada di Kecamatan Batam Kota.
Fazzli menjelaskan, sebelumnya Com Center Kantor SAR Kelas A Tanjungpinang menerima informasi dari Yulianti (adik ipar korban) bahwa, pada Senin, pukul 06.00 WIB, korban menyelam di sekitar perairan Sekupang atau depan galangan kapal Bandar Victory Shipyard untuk mencari besi tua.
Namun setelah menyelam sekian lama, korban tak kunjung naik ke permukaan. Sehingga pihak keluarga merasa khawatir, dan melaporkan kepada Kantor SAR Tanjungpinang sekitar pukul 12.30 WIB.
“Dari laporan tersebut, 6 orang rescue Pos SAR Batam menuju ke lokasi kejadian untuk mencari korban,” sebutnya.
Pencarian korban dilakukan dengan berbagai metode, antara lain dengan menggunakan Aqua Eeye atau alat pendeteksi objek di bawah permukaan air yang digunakan untuk mencari korban tenggelam, kemudian penyisiran dan melaksanakan penyelaman.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Kepolisian Daerah (Polda) Kepri, lalu nelayan Belakang Padang, Pulau Kasu serta nelayan Tanjung Riau ikut membantu dalam mencari korban.
Selain itu, alat utama RIB Batam, Speedboat Polair, long boat milik melayan sekaligus palsar selam juga diterjunkan untuk mendukung pencarian korban.
“Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan ditutup. Tim SAR gabungan kembali ke satuan masing-masing dengan ucapan terima kasih,” demikian Fazzli mengakhiri.
(red /antara)


