- Kolaborasi BP Batam dan IPB: Perkuat Tata Kelola Layanan Perizinan
- Wadirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Keandalan Operasional di SPBU Batam dan IT Tanjung Uban
- Lakukan Topping Off: TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI dan Cloud di Regional
- Disbudpar semakin Yakin Juara Umum, Tim Voli Putranya Percundangi Disperindag Batam
- Evaluasi Kinerja dan Investasi: BP Batam Siapkan Lompatan Besar di 2026
- Polisi Ditlantas Polda Kepri Bagi-bagi Sembako ke Ojol hingga Petugas Kebersihan di Batam
- Nikmati Hangatnya Senja dan Aroma BBQ di Harris Hotel & Suites Nagoya Batam
- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
Update Pergeseran Warga Rempang, 86 KK Telah Menempati Hunian Sementara

Keterangan Gambar : M. Yusuf, warga Desa Pasir Merah memberikan jempol saat menempati hunian sementara program Rempang Eco-City, Kamis (7/12/2023). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Jumlah warga Rempang yang telah menempati hunian sementara kembali bertambah menyusul pergeseran terhadap tiga Kepala Keluarga (KK) pada Kamis (7/12/2023).
M. Yusuf (62 tahun), warga Desa Pasir Merah mengatakan bahwa, kesediaannya untuk bergeser merupakan bentuk dukungan terhadap percepatan investasi Rempang Eco-City.
Yusuf yakin, proyek yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) tersebut akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Batam. Khususnya bagi masyarakat Rempang.
“Saya sudah lama di sini (Desa Pasir Merah) dan harus diakui bahwa Rempang memang membutuhkan pembangunan agar lebih maju,” ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut Yusuf, investasi yang hadir nantinya bakal membuka kesempatan kerja untuk pemuda tempatan. Hal tersebut juga membuka peluang untuk generasi muda agar dapat hidup lebih baik ke depannya.
“Program yang dikemukakan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam sangat baik untuk perkembangan dan pembangunan Rempang. Dengan adanya pembangunan, ekonomi pun bisa lebih baik,” katanya.
Sementara, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan bahwa, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat realisasi investasi di Rempang.
Hingga saat ini, kata Rudi, total warga yang sudah bergeser ke hunian sementara pun sebanyak 86 KK.
Orang nomor satu di Batam tersebut menegaskan bahwa keberhasilan BP Batam untuk meyakinkan masyarakat tak terlepas dari pendekatan persuasif yang dilakukan selama sosialisasi berlangsung.
"BP Batam diberikan tugas bagaimana agar investasi ini bisa terselesaikan. Momentum pembangunan Rempang ini juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sana,” ujar dia.
Sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia, lanjut Rudi, program Rempang Eco-City juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi daerah ke depannya.
“Hingga saat ini, pergeseran terhadap warga yang terdampak pengembangan pun masih terus dilakukan,” pungkasnya. (***)
▴-▴
▴-▴

























































































