- Dua Rute, Satu Semangat: Gowes Seru Bersama BP Batam
- Kolaborasi BP Batam dan IPB: Perkuat Tata Kelola Layanan Perizinan
- Wadirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Keandalan Operasional di SPBU Batam dan IT Tanjung Uban
- Lakukan Topping Off: TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI dan Cloud di Regional
- Disbudpar semakin Yakin Juara Umum, Tim Voli Putranya Percundangi Disperindag Batam
- Evaluasi Kinerja dan Investasi: BP Batam Siapkan Lompatan Besar di 2026
- Polisi Ditlantas Polda Kepri Bagi-bagi Sembako ke Ojol hingga Petugas Kebersihan di Batam
- Nikmati Hangatnya Senja dan Aroma BBQ di Harris Hotel & Suites Nagoya Batam
- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
Pedagang Pasar Jodoh Ngaku Tak Terima Surat Peringatan

Keterangan Gambar : foto batamtoday.com
KORANBATAM.COM, Batam - Penertiban Pasar Induk Jodoh, yang dinilai asal main gusur aja tanpa adanya surat peringatan terlebih dahulu, Rabu (30/10/2019), dikeluhkan oleh pedagang yang menjadi korban penggusuran.
Kabid Trantib Satpol PP Kota Batam, Imam Tohari, yang turun ke lokasi langsung dikerumuni para pedagang yang tidak terima lokasinya digusur. Hal tersebut dikarenakan surat peringatan pertama hingga surat peringatan kedua diakui mereka tidak diberikan pihak Pemko Batam.
Namun, hal tersebut langsung ditepis oleh Imam Tohari. Dirinya mengatakan bahwa selama ini surat peringatan dan pemberitahuan telah diberikan kepada Joker. "Sudah saya berikan kuasa itu kepada Joker," kata Imam, Rabu (30/10/2019).
Pernyataan tersebut langsung menjadi tanda tanya besar ratusan pedagang yang lokasi dagangnya telah rata dengan tanah.
"Siapa Joker? Yang kami tahu Joker itu cuma jualan nasi jauh di sana, dan dia tidak masuk ke asosiasi pedagang. Dia pun tidak ada beri tahu kepada kami," kata Jonson Sembiring, salah seorang pedagang, kepada Imam Tohari.
Selain itu, mereka juga keberatannya karena iuran yang dipungut pihak swasta di lokasi yang baru terlalu besar, meski diberikan sewa gratis selama 6 bulan.
Diketahui, penertiban pasar berkonsep kolonial yang dibangun sejak tahun 2004 ini, karena saat ini kondisi Pasar Induk Jodoh semakin memperihatinkan. Mengingat, selama ini tak terawat dan tidak dimanfaatkan maksimal.
Bahkan kerusakan di beberapa bagian terlihat jelas, seperti atap-atap gedungnya yang sudah ambruk, dinding dan lantai yang sudah rusak parah.(batamtoday.com/red)
▴-▴
▴-▴
























































































