


- BP Batam Terima Kunjungan Evergreen Marine, Sambut Baik Ekspansi Bisnis di KPBPB
- Asrama Haji Siap Sambut Jamaah, BP Batam Lakukan Peninjauan Langsung
- BP Batam Susun Rencana Kerja 2026, Pondasi Dorong Transformasi
- Nikmat dan Murmer, Santap Malam Barbequan di Ibis Styles Hotel Batam
- Amsakar Achmad Lepas Jemaah Calon Haji Batam, Berharap Khusyu Ibadah
- BP Batam Bahas Pengembangan Asrama Haji Beronsep Hotel Nuansa Religi
- Aparat Razia Diskotik, Temukan dan Sita Beragama Botol Miras Tak Berizin dari 2 THM di Batam
- BP Batam dan PLN Jalin Sinergi dan Perkuat Kolaborasi antarlembaga Kehumasan
- Terminal Roro Telaga Punggur Bukan Wilayah Kerja Pelabuhan BP Batam
- Terminal Penumpang Domestik Batam Tumbuh Positif 9 Persen di Triwulan I 2025
Utamakan Kepentingan Masyarakat, Li Claudia: Program Penanganan Banjir Jadi Prioritas

Keterangan Gambar : Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Li Claudia Chandra masih menjadikan banjir sebagai persoalan utama yang mesti terselesaikan.
Li menyebut, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Batam sejak sepekan terakhir perlu mendapat penanganan serius agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan melumpuhkan perekonomian.
“Program penanganan banjir masih menjadi prioritas kami saat ini,” ujarnya, Minggu (23/3/2025).
Li yang juga Wakil Walikota Batam meminta agar perangkat terkait dapat segera melakukan inventarisasi aset milik pemerintah.
Tujuannya adalah agar seluruh pengelolaan aset seperti alat berat dapat betul-betul digunakan untuk kepentingan masyarakat dan bukan dikuasai oleh individu maupun kelompok tertentu.
“Banjir ini harus kita selesaikan, saya harapkan kerjasama antar pihak. Namun apabila masih ada yang mencoba untuk menghalangi maka kami akan mengambil tindakan tegas,” katanya.
Di samping itu, Li mengingatkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota (Pemkot) Batam serta para Deputi di lingkungan BP Batam harus segera mengidentifikasi berbagai faktor penyebab banjir.
Salah satunya adalah kondisi drainase yang tidak memadai saat menghadapi tingginya curah hujan selama sepekan terakhir.
“Kita harus memitigasi risiko banjir dan membangun kota yang lebih aman melalui program pemeliharaan lingkungan berkelanjutan,” tukas dia. (*)


