



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Volume Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Barang Mengalami Kenaikan di Masa Pandemi

Keterangan Gambar : Alat pengangkut kontainer jenis Contstacker sedang memindahkan kontainer ke atas truk, di Pelabuhan Barang Bongkar Muat Peti Kemas Batuampar, Selasa (13/7/2021).
KORANBATAM.COM - Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat kenaikan volume bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Barang pada Semester I 2021 sebesar 18 persen, yakni dari 261.394 TEUs pada Semester 1 2020 menjadi 307.785 TEUs.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris, mengungkapkan, kenaikan volume bongkar muat peti kemas pada Semester 1 tahun 2021 ini cukup menggembirakan mengingat hampir seluruh sektor lumpuh akibat pandemi Covid-19.
“Kinerja Pelabuhan Barang di tahun 2021 ini cukup optimis melihat kenaikan volume Bongkar Muat Peti Kemas di Semester I, dibandingkan periode yang sama di tahun 2020,” kata Nelson di Batuampar, Selasa (13/7/2021).
Peningkatan volume Bongkar Muat Peti Kemas di Semester I tahun 2021 ini, katanya, didominasi oleh kegiatan perdagangan luar negeri, terutama ekspor yang meningkat 36 persen dibandingkan Semester 1 2020, yakni dari 174.543 TEUs menjadi 239.061 TEUs.
Nelson menyampaikan bahwa, jumlah kunjungan kapal barang di Semester I ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, yakni dari 11.507 Call ke 11.637 Call kapal. Dari sisi Gross Tonnage (GT) juga terjadi peningkatan cukup signifikan, yakni sebesar 17,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, dari 17.695.630 GT ke 20.829.205 GT.
Hal ini menunjukkan bahwa kapal-kapal yang datang ke wilayah Perairan Batam cenderung berbobot besar yang dapat dilihat dari GT kapal.
“Kita harapkan volume bongkar muat dan arus kapal terus meningkat, sehingga di Semester II nanti kita dapatkan pencapaian yang lebih menggembirakan,” ujarnya.
Peningkatan volume produksi di Pelabuhan Barang ini, masih kata Nelson, turut berimbas pada pendapatan yang diperoleh Badan Usaha Pelabuhan. Menurutnya, pendapatan di Sertifikat Badan Usaha (SBU) Pelabuhan Barang pada Semester I 2021 meningkat 27.9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.
“Meski badai Covid-19 masih belum berlalu, namun kami optimis sektor logistik masih terus bergairah demi menopang kebutuhan masyarakat. Kami berharap kinerja di Semester II akan lebih menggembirakan,” katanya.
Saat ini, kata Nelson, kegiatan Ship to Ship-Floating Storage Unit (STS-FSU) menjadi salah satu fokus Badan Usaha Pelabuhan BP Batam dalam meningkatkan potensi pendapatan negara yang selama ini belum tergarap. Nelson menyebut, ada potensi pendapatan yang luar biasa dari kegiatan Ship to Ship dan Floating Storage Unit tersebut.
“Dalam kegiatan ini, BP Batam melalui unit Badan Usaha Pelabuhan dapat memperoleh penerimaan negara dalam bentuk biaya labuh, bongkar muat dan throughput fee,” tandas Nelson.
Sumber: BP Batam


