



- Bukti Komitmen Hijau, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Borong 14 Penghargaan Ensia 2025
- Wanita Penghuni Kos di Batuampar Batam Diintip lewat Kamera Tersembunyi, Tak Lama Diamankan Polisi
- Pengurus Pikori BP Batam periode 2025-2029 Resmi Dilantik
- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
Ardiwinata Paparkan soal Bahasa ke MGMP Guru Studi Bahasa Indonesia

Keterangan Gambar : Pertemuan guru-guru bidang studi Bahasa Indonesia se-Batam dalam acara MGMP Bahasa Indonesia tingkat SMP/MTS, di Kantor Gedung Lembaga Adat Batam, Kamis (8/6/2023). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Guru merupakan profesi mulia dan juga sebagai ladang pahala. Kata-kata ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata saat memberikan sambutan acara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat sekolah SMP/MTS se-Kota Batam, di Kantor Gedung Lembaga Adat Batam, Kamis (8/6/2023).
Di depan para guru, Ardi menceritakan ia pernah merasakan menjadi seorang guru di daerah Tembilahan, Riau. Dikarenakan saat itu belum ada SMP, jadi ia bersama teman-teman yang se-profesi memutuskan untuk membuat sekolah.
“Bersama teman-teman, kita buat tsanawiyah yakni sekolah sejenjang dengan SMP. Saya jadi guru matematika dan bahasa Inggris saat itu,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, Disbudpar Batam ini meliputi tiga bidang yakni kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Kebudayaan ini memiliki 10 unsur Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang disusun Pemerintah Kota (Pemkot) Batam yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
“Dalam PPKD ini salah satunya bahasa,” ujarnya.
Ardi juga menyampaikan, sudah banyak bahasa di Indonesia yang tergerus. Hal ini disebabkan fenomena bahasa asing yang mulai digemari dan bahasa gaul juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai dilupakan.
Ia berpesan kepada guru-guru untuk terus mensosialisasikan kepada anak-anak tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar serta tanpa menyampingkan bahasa lokal. Pemkot Batam melalui Disbudpar Batam sangat konsen dengan kebudayaan Melayu, salah satunya melalui seminar kebudayaan.
“Kami membuat acara seminar kebudayaan sebagai cara melestarikan budaya Melayu yang ada di Batam sehingga tetap lestari hingga anak cucu nanti. Pesan saya, profesi guru harus betul-betul di dalami ilmunya karena sebagai ladang pahala,” katanya.
Sementara, Ketua MGMP Kota Batam, Neli Evawati mengucapkan terima kasih kepada Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata yang telah menghadiri kegiatan ini.
“Kegiatan kami ini rutin diadakan. Setiap bulanya bagi guru-guru Bahasa Indonesia membahas kegiatan belajar mengajar dan diskusi untuk kemajuan anak didik,” sebutnya.
Perlu diketahui, kegiatan ini selalu dihadiri semua guru-guru bidang studi Bahasa Indonesia yang berjumlah hampir sekitar 60 orang se-Batam.
(iam)


