 
    
     
    
     
    
     
    
     
    
    - Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
- Disbudpar Pimpin Klasemen Sementara Perolehan Mendali pada HUT Korpri ke-54 Pemkot Batam
- Batam Sea Eagle Boat Race 2025: Pertandingankan 2 Katagori Umum dan Instansi
- Batam-Singapura Bahas Kelanjutan Kerja Sama Kawasan Industri Berkelanjutan
- PermanaNET Siap Dorong Inovasi Digital, Konektivitas Pintar dan Kolaborasi Strategis menuju Batam Smart City 2026
- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
BP Batam Komitmen Selesaikan Persoalan Air di Daerah Stres Area 
  
                        		
	                        
Keterangan Gambar : Rapat dengan BU SPAM BP Batam, belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Penyediaan air bersih untuk masyarakat Kota Batam merupakan program prioritas dari Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra. Terutama, pelayanan air bersih untuk masyarakat yang berada di daerah stres area.
Usai dilantik, Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty langsung menggelar rapat dengan Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam, untuk mencari solusi penyelesaian distribusi air ke daerah stres area. Terutama untuk kawasan Tanjung Riau dan Tanjung Uncang.
“Jadi konsen saat ini, bagaimana mengatasi permasalahan ini dulu dan kita akan langsung turun ke masyarakat. Agar dapat memastikan, pelayanan air ke masyarakat ini dapat segera tersedia dengan baik,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Sebagaimana diketahui, stres area ini dikarenakan oleh kondisi topografi atau elevasi mengakibatkan tekanan tidak cukup untuk membawa air sampai ke titik tertentu pada elevasi yang tinggi, kapasitas jaringan pipa yang kurang, kapasitas produksi air yang menurun disebabkan fluktuatif pada kondisi air di waduk dan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA).
“Dengan langkah-langkah yang tengah diupayakan, kami sangat berharap seluruh masyarakat dapat mendapatkan kebutuhannya akan air secara optimal,” tutupnya. (*)
 
			
					 ▴-▴
                                					  ▴-▴ ▴-▴
                                					  ▴-▴
				
				
				 

 
                        			























































































