



- Proyek Aurum 24/7 Urban Hub Sudah 80 Persen
- BP Batam Dorong Peningkatan Kompetensi Pegawai, Ciptakan Birokrasi Adaptif dan Responsif
- Business Gathering BP Batam: Sosialisasikan Terobosan Regulasi untuk Kemudahan Investasi
- Libur Maulid Nabi, Pertamina Patra Sumbagut Tambah Pasokan Tabung Gas Melon di Kepri
- Polsek Bengkong Buka Lebar Komunikasi dengan Masyarakat lewat Jumat Curhat
- LAM Satukan Ormas-Paguyuban, Kompak Jaga Batam Tetap Aman dan Damai
- Polisi Bersihkan Pohon Tumbang Halangi Jalan di Batuampar-Batam
- Pesan Penting saat Kapolsek Bengkong Jadi Pembina Upacara di Sekolah SMAN 8 Batam
- Kejuaraan Amsih HHRMA DPD Kepri Badminton Championship 2025: Harper Premier Nagoya Batam Raih Juara 1 dan 3
- Polsek Bengkong Gelar Dialog dengan Seluruh Elemen Masyarakat
Dengar Suara Tangis Anak Tetangga, Yuliana Kaget Lihat Ibu Dua Anak Gantung Diri

Keterangan Gambar : Korban (AS) saat dievakuasi pihak kepolisian ke RSUD Tarempa. (Foto : JM/KORANBATAM.COM)
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Seorang wanita ditemukan oleh tetangganya gantung diri, di tiang pintu kamarnya, sontak membuat Yuliana gemetaran melihat seorang ibu beranak dua (AS) telah tergantung dengan menggunakan kain.
Yuliana mengatakan, kejadian itu berawal ketika dirinya mendengar suara tangisan anak tetangganya yang tidak berhenti.
“Saya dengar suara anaknya menangis terus tanpa henti, akhirnya saya lihat dari luar, kebetulan pintunya terbuka. Saya kaget melihat mak Ojah (nama anak korban) telah tergantung di tiang kamarnya,” ujar Yuliana, saksi pertama yang melihat korban, di Kampung Baru, Kelurahan Tarempa, Selasa (6/10/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Yuliana menambahkan, tak berani masuk ke dalam rumah, dirinya hanya berdiri di depan pintu dan memanggil suaminya. Setelah itu, suaminya juga memanggil semua warga yang ada disekitar lokasi dan kemudian warga melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Saya hanya berdiri di luar dan langsung panggil suami, setelah itu suami panggil warga semua yang ada di depan rumah. Saya sampai gemetaran liat korban tergantung,” katanya.
Yuliana juga menyampaikan, dirinya kasihan melihat anak korban yang masih balita. Bahkan dirinya, tidak pernah mendengar ada perkelahian atau keributan dengan tetangganya. Selama ini korban dikenal baik dan ramah, jika ketemu pasti saling menyapa.
“Kasihan melihat dua anaknya, yang paling besar Ojah. makanya warga panggil mak Ojah dan anak kedua itu masih bayi. Kasihan sekali anaknya,” ujarnya.
Sampai saat ini, menjadi pertanyaan warga sekitar, dikarenakan pagi sekitar pukul 08.00 WIB, korban masih berkumpul bersama warga. Dan tidak ada tanda sama sekali, jika yang bersangkutan akan melakukan gantung diri. Apalagi jika diketahui suami yang gantung diri tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas.
“Rasanya tidak mungkin saja, karena pagi tadi, masih kumpul bersama warga sekitar, di depan rumah. Kalau tak salah suaminya itu bekerja di Inspektorat Pemkab Anambas,” katanya.
Sementara, salah satu teman sekantor suami korban, menyampaikan bahwa, jika selama ini suami korban tidak pernah bermasalah baik dikantornya. Bahkan suaminya tersebut dikenal baik dan rajin dalam bekerja.
“Kalau suaminya itu (AA), tidak pernah ada masalah dan anaknya termasuk baik dalam pekerjaan. Selama ini juga tidak pernah kami dengar ada keluhan atau cerita tentang keluarganya,” kata rekan kerja suami korban, yang enggan menyebut namanya.
Saat ini, mayat korban yang diduga bunuh diri tersebut dibawa oleh pihak kepolisian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa.
(JM)

