



- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
- 106 KK Terdampak Rempang Eco-City Telah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
- Jaga Kualitas Air Baku, BP Batam Tertibkan Bangunan Disekitar DTA Tembesi
- BP Batam Kampanyekan Kesadaran Keamanan Informasi
Dengar Suara Tangis Anak Tetangga, Yuliana Kaget Lihat Ibu Dua Anak Gantung Diri

Keterangan Gambar : Korban (AS) saat dievakuasi pihak kepolisian ke RSUD Tarempa. (Foto : JM/KORANBATAM.COM)
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Seorang wanita ditemukan oleh tetangganya gantung diri, di tiang pintu kamarnya, sontak membuat Yuliana gemetaran melihat seorang ibu beranak dua (AS) telah tergantung dengan menggunakan kain.
Yuliana mengatakan, kejadian itu berawal ketika dirinya mendengar suara tangisan anak tetangganya yang tidak berhenti.
“Saya dengar suara anaknya menangis terus tanpa henti, akhirnya saya lihat dari luar, kebetulan pintunya terbuka. Saya kaget melihat mak Ojah (nama anak korban) telah tergantung di tiang kamarnya,” ujar Yuliana, saksi pertama yang melihat korban, di Kampung Baru, Kelurahan Tarempa, Selasa (6/10/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Yuliana menambahkan, tak berani masuk ke dalam rumah, dirinya hanya berdiri di depan pintu dan memanggil suaminya. Setelah itu, suaminya juga memanggil semua warga yang ada disekitar lokasi dan kemudian warga melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Saya hanya berdiri di luar dan langsung panggil suami, setelah itu suami panggil warga semua yang ada di depan rumah. Saya sampai gemetaran liat korban tergantung,” katanya.
Yuliana juga menyampaikan, dirinya kasihan melihat anak korban yang masih balita. Bahkan dirinya, tidak pernah mendengar ada perkelahian atau keributan dengan tetangganya. Selama ini korban dikenal baik dan ramah, jika ketemu pasti saling menyapa.
“Kasihan melihat dua anaknya, yang paling besar Ojah. makanya warga panggil mak Ojah dan anak kedua itu masih bayi. Kasihan sekali anaknya,” ujarnya.
Sampai saat ini, menjadi pertanyaan warga sekitar, dikarenakan pagi sekitar pukul 08.00 WIB, korban masih berkumpul bersama warga. Dan tidak ada tanda sama sekali, jika yang bersangkutan akan melakukan gantung diri. Apalagi jika diketahui suami yang gantung diri tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas.
“Rasanya tidak mungkin saja, karena pagi tadi, masih kumpul bersama warga sekitar, di depan rumah. Kalau tak salah suaminya itu bekerja di Inspektorat Pemkab Anambas,” katanya.
Sementara, salah satu teman sekantor suami korban, menyampaikan bahwa, jika selama ini suami korban tidak pernah bermasalah baik dikantornya. Bahkan suaminya tersebut dikenal baik dan rajin dalam bekerja.
“Kalau suaminya itu (AA), tidak pernah ada masalah dan anaknya termasuk baik dalam pekerjaan. Selama ini juga tidak pernah kami dengar ada keluhan atau cerita tentang keluarganya,” kata rekan kerja suami korban, yang enggan menyebut namanya.
Saat ini, mayat korban yang diduga bunuh diri tersebut dibawa oleh pihak kepolisian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa.
(JM)


