



- BP Batam-Mayapada Resmikan Peletakan Batu Pertama RS Internasional Mabih di Sekupang
- Zest Hotel Harbour Bay Tawarkan Paket Spesial
- Ardiwinata Apresiasi Grand Wedding Expo Edisi 4 Kembali Digelar
- Perluasan Wilayah KPBPB Batam, BP Batam Gelar Konsultasi Publik Rancangan Perubahan PP 46 Tahun 2007
- BP Batam Dukung Upaya Perkuat Peran Insinyur Lokal
- Akses ke Telaga Bidadari Ditutup, BP Batam: Bukan Tempat Wisata
- Regu Disbudpar Batam Pakai Tanjak Berkain Songket Ikuti Gerak Jalan Batam 2025
- Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, BP Batam Gelar FGD Monev Pengelolaan Pengaduan
- PLN Batam Ingatkan Bahaya Main Layang-layang di Sekitar Jaringan Listrik
- PLN Batam Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Teguhkan Semangat Persatuan dan Apresiasi untuk Masyarakat
Hasil Rapid Tes Reaktif Lari, Warga Kampung Raya Rengas Diburu Tim Satgas Covid-19

Keterangan Gambar : Aditya Bayu Erlangga (29) Tahun, seorang pria yang kabur di Jembatan 4 Barelang, saat hendak di evakuasi ke RSKI pulau Galang, setelah menjalani rapid test di Bandara Hang Nadim Batam dan hasilnya dinyatakan REAKTIF. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Aditya Bayu Erlangga (29) Tahun, warga Kampung Raya Rengas, Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral, Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), tengah diburu oleh pihak Tim Gugus Tugas Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan Tim Gerak Cepat penanganan Covid-19 Kota Batam, Sabtu (22/8/2020).
Pasalnya pria tersebut telah mengelabui petugas, saat akan dilakukan evakuasi ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 pulau Galang dari Bandara Hang Nadim, pada Jumat (21/8/2020) malam, sekira pukul 19.30 WIB.
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang Nadim, Mayor Lek Wardoyo menjelaskan kronologis kejadian, bahwa Aditya Bayu Erlangga hendak akan terbang menuju ke Jakarta. Namun, membawa hasil rapid test reaktif, sehingga sesuai Standard Operating Procedure (SOP), harus dilakukan karantina.
“Orang ini (Aditya Bayu Erlangga) kabur, saat kami evakuasi ke RSKI Galang dari Bandara. Yang bersangkutan hendak terbang ke Jakarta namun membawa hasil rapid test reaktif, sesuai SOP kami karantina di RSKI Galang,” ujar Mayor Lek Wardoyo, Jumat (21/8/2020) malam, sekira pukul 22.34 WIB.
Keterangan gambar : Kartu Tanda Pengenal (KTP) milik Aditya Bayu Erlangga (29) Tahun. (Foto : istimewa)
Dikatakan Kadisops Lanud Hang Nadim, pria tersebut telah ditetapkan/masuk sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Gugus Tugas Bandara dan Tim Gerak Cepat penanganan Covid-19 Batam.
“Minta berhenti, alasannya mau pipis, mau beli makan, trus kabur,” ucap Kadisops Lanud Hang Nadim, dalam pesan singkat di WhatsApp Group Media TNI AU.
Dikutip dari batamclick, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Dr Didi Kusmarjadi SPOg. membenarkan perihal kejadian tersebut.
Dijelaskan Dr Didi, bahwa, Aditya telah memiliki tiket pesawat Lion Air, tujuan Bandara Cengkareng, Jakarta, yang akan berangkat dari Hang Nadim Batam, pada Jumat 21 Agustus 2020, pukul 15.25 WIB.
Keterangan gambar : Pemesanan tiket pesawat atas nama Aditya Bayu Erlangga (29) Tahun. (Foto : istimewa)
Saat berada di Bandara Hang Nadim, Aditya yang belum memiliki surat bebas Covid-19, akhirnya menjalani rapid tes.
Hasilnya, ia dinyatakan REAKTIF, dan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, ia diminta untuk tetap berada di dalam ruangan karantina yang telah disediakan.
Bukan hanya itu, berdasarkan peraturan kesehatan, Aditya pun tidak diperbolehkan berangkat, dan harus menjalani karantina di RSKI Galang.
Tim Gugus pun membawanya dari Hang Nadim menuju RSKI Galang sekitar pukul 17.30 WIB. Selama dalam perjalanan dari Hang Nadim, Aditya cukup kooperatif meski sedikit gelisah.
Keterangan gambar : Petugas TNI saat mengamankan Aditya Bayu Erlangga (29) Tahun, yang akan dibawa ke RSKI pulau Galang untuk dilakukan karantina. (Foto : istimewa)
“Di Jembatan 2 (dua) dia minta berhenti, katanya mau buang air kecil,” ujar Dr Didi.
Usai pipis, masih Dr Didi, perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke RSKI Covid-19 pulau Galang. Ketika sampai di Jembatan 4 (empat), pemuda itu (Aditya) merengek kelaparan, dan minta untuk berhenti, membeli makan.
“Lapar katanya, tak tahan lagi, dari siang belum makan,” lanjut Dr Didi, sambil mengatakan, saat itu baru sekitar pukul 19.30 WIB.
Selanjutnya, mobil yang membawanya pun berhenti di salah satu warung. Aditya bergegas turun.
“Nah, pas turun inilah Aditya langsung kabur, secepat kilat dengan jurus langkah seribu, dia langsung masuk semak-semak dan hutan di Jembatan 4 itu. Petugas berusaha mengejar, tapi karena gelap, akhirnya pengejaran dihentikan,” terangnya.
Keterangan gambar : Surat Rujukan ke RSKI pulau Galang atas nama Aditya Bayu Erlangga (29) Tahun, untuk dilakukan karantina. (Foto : istimewa)
Menurut Dr Didi, Aditya sudah dijemput oleh rekannya. Karena di sepanjang jalan, ia terus berkomunikasi dengan temannya dengan menggunakan handphone.
“Ya, hp memang tidak kami sita, karena dia bukan tahanan, mungkin di sepanjang jalan dia menghubungi kawannya minta dijemput, karena sejak dari jembatan 2 (dua), dia sudah mulai gelisah dan berulang celingak-celinguk,” ucapnya.
Dr Didi berharap, Aditya segera menyerahkan diri, demi kebaikan dirinya, serta kesehatan orang lain yang ada di sekelilingnya.
“Mungkin virus itu tidak mengganas di tubuh Adit, karena dia memiliki imun yang kuat. Tapi kalau menular ke orang yang imunnya lemah, apalagi memiliki penyakit penyerta, itu pasti menjadi bahaya,” kata Dr Didi.
Kepada petugas, Aditya mengaku sebelum terbang ke Jakarta, dia menginap di salah satu Hotel bernama Mitra Bahari.
“Untuk itu, agar tidak mencelakai diri sendiri, apalagi orang lain, sebaiknya anda menyerah saja, jalani perawatan di RSKI pulau Galang, sambil menunggu hasil Swab Tes, semoga hasilnya NEGATIF,” pesan Dr Didi.
(ilham/batamclick)

