Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji Dipamer di KSM ke-25 Tahun 2023
KORANBATAM.COM 15 Jun 2023, 19:53:04 WIB
dibaca : 838 Pembaca SENI DAN BUDAYA
Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji Dipamer di KSM ke-25 Tahun 2023

Keterangan Gambar : Penampakan stand Museum Batam Raja Ali Haji pada kegiatan KSM ke-25 di dataran Harbourbay, Batuampar, Batam, Kepulauan Riau. /Disbudpar Batam


KORANBATAM.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam menggelar Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-25 yang berlangsung di dataran Harbourbay, Batuampar pada tanggal 14 hingga 15 Juni 2023.

Kegiatan yang digelar sejak tahun 1999 ini menyuguhkan beragam penampilan kebudayaan Melayu seperti musik, tari, membaca puisi, berpantun dan permainan rakyat yang dikemas dalam panggung pentas yang menarik dan menghibur.

Permainan rakyat yang disuguhkan di KSM tahun ini di antaranya kaki bajang (egrang), dan gasing. Kemudian juga ada koleksi Museum Batam Raja Ali Haji ditampilkan pada kegiatan KSM tersebut.

“Sengaja koleksi museum seperti baju kurung Melayu yang usianya sudah ratusan tahun, botol atau kendi zaman voc Belanda, replika perahu Jong usia ratusan tahun, sepeda ontel peninggalan Belanda, permainan rakyat gasing juga coklak dan lainnya dibawa ke acara KSM kali ini. Hal ini untuk mendekatkan museum kepada generasi millenial, apalagi event KSM menjadi rangkaian Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) 1 APEKSI di Batam. Sehingga tamu undangan dapat mengetahui tentang sejarah Batam,” kata Ardiwinata Kepala Disbudpar Batam, Kamis (15/6/2023).

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani menyebutkan, koleksi yang dipamerkan tersebut di antaranya keris, sepeda, kendi Jenever zaman Belanda.

Sekedar informasi, kendi bulat coklat muda ini memiliki kapasitas isi 1 liter air, kondisi warnanya sudah rusak dan tanpa telinga. Kendi Jenever ini terbuat dari bahan tembikar tanah dan glasir yang biasa digunakan masyarakat Belanda sebagai wadah minuman yang difermentasi, sehingga menjadi air anggur atau tuak.

Kendi yang disimpan di Museum Batam Raja Ali Haji ini ditemukan sekitar tahun 2018 silam oleh seorang warga Pulau Karas bernama Rustam Kungfu.

Kendi Jenever ini mudah dijumpai pada bekas bangunan Belanda, terutama pada masa kolonial Belanda.

“Pameran di KSM sudah 2 kali kita ikuti. Ini menjadi kegiatan rutin kita untuk mengenalkan Museum Batam kepada masyarakat Batam khususnya dan wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Senny juga menyampaikan bahwa, bagi pengunjung yang ingin melihat lebih banyak koleksi museum, dapat berkunjung langsung ke Museum Batam Raja Ali Haji yang bertempat di Dataran Engku Putri, Batam Center, Kepulauan Riau.

Sejumlah anak muda Batam yang melihat koleksi Museum Batam Raja Ali Haji bernama Reno Septian mengaku kagum dengan kegiatan yang digelar tersebut.

“Acaranya sangat keren, apalagi ada sejumlah koleksi museum yang dipamerkan kita banyak tau tentang Kota Batam,” sebutnya.

Bersama teman-temanya, untuk mengetahui lebih banyak koleksi, ia berencana akan mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji. Terlebih lokasi museum berada di pusat Kota Batam.

“Pengen kesana, cari tau tentang sejarah Batam yang kami cintai,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, Museum Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama 475 museum lainnya di Indonesia.

Isi dari museum ini menampilkan sejarah peradaban Batam, mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal (TAJ), Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif kemudian masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang. (***)




- -- -
Komentar Facebook

Komentar dengan account Facebook

;