


- Amsakar Achmad Lepas Jemaah Calon Haji Batam, Berharap Khusyu Ibadah
- BP Batam Bahas Pengembangan Asrama Haji Beronsep Hotel Nuansa Religi
- Aparat Razia Diskotik, Temukan dan Sita Beragama Botol Miras Tak Berizin dari 2 THM di Batam
- BP Batam dan PLN Jalin Sinergi dan Perkuat Kolaborasi antarlembaga Kehumasan
- Terminal Roro Telaga Punggur Bukan Wilayah Kerja Pelabuhan BP Batam
- Terminal Penumpang Domestik Batam Tumbuh Positif 9 Persen di Triwulan I 2025
- Duh! Sudah Digembok, Motor Warga Bengkong Batam Masih Raib Dicuri
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Terima Audiensi Singtel Group-NeutraDC Nxera
- Berikan Penguatan, Sesmenko RI Tinjau Langsung Kondisi di Rutan Batam
- Jelang Konferkot Pertama PWI Batam, PWI Kepri Temu Kapolresta Barelang
Masuk RPJMN 2025-2029, BP Batam Paparkan Status Proyek Rempang Eco-City

Keterangan Gambar : Rumah baru bagi warga terdampak Rempang Eco-City di Kawasan Tanjung Banon. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait memastikan bahwa pengembangan kawasan terpadu Rempang Eco-City masih menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam arah pembangunan kewilayahan pada lampiran IV Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029.
“Kami berharap, seluruh pihak dapat mendukung penyelesaian proyek Rempang Eco-City yang nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap ekonomi Batam,” ujar Tuty, panggilan akrabnya, Selasa (11/3/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa, kawasan terpadu Rempang Eco-City bertujuan untuk mendukung rencana pengembangan koridor industri di Batam. Dengan harapan, kawasan tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat.
Sehingga, warga di sana pun mendapat kesempatan besar dalam ekosistem industri yang akan dibangun. Salah satunya adalah dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja.
“Apabila pembangunan rumah tahap kedua beserta fasilitas pendukung lainnya rampung, kami optimis ini akan mengubah pandangan masyarakat menjadi lebih positif terhadap rencana investasi di kampung mereka,” katanya.
Tuty mengakui jika percepatan realisasi Proyek Rempang Eco-City membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat maupun seluruh komponen daerah.
“Sesuai pesan Pak Kepala dan Bu Waka, yang paling penting adalah bagaimana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat bisa terjaga dengan baik. Kami ingin, seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat dari pengembangan kawasan ini,” ujar dia.
Selain Pengembangan Kawasan Terpadu Rempang Eco-City, pemerintah juga menetapkan beberapa proyek strategis lain seperti pengembangan pelabuhan Batuampar dan pelabuhan Kabil, pembangunan jalan lingkar luar Tanjungpinggir-Jodoh, pengembangan kawasan terpadu Galang Maritime City, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT), KEK Nongsa, KEK Sekupang, KEK Tanjungsauh, pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Batam, pengembangan Batam Urban dan Industrial Sewerage System Development Project serta perencanaan, persiapan dan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Batam Trase Bandara Hang Nadim-Batam Center-Batuampar dan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Batam Trase Batam Center-Tanjung Uncang, yang terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD).
Beberapa proyek strategis pemerintah bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai kawasan terbaik, dari bidang industri investasi maupun sektor pariwisata. (*)


