- PLN Batam Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sumatera, Total Bantuan Rp2,7 Miliar
- 100 Jurnalis se-Indonesia Termasuk Batam Ikut Workshop dan Kelas Inspiratif CIMB Niaga di Jakarta-Bogor
- Setelah Surabaya, CIMB Niaga Kembali Lagi Gelar Wealth XPO di Jakarta
- Gerak Cepat Bupati Aneng Tinjau Jalan Longsor Akibat Abrasi
- Latih Tempur Angkatan Laut ASEAN dan Amerika Serikat ke-2 Dimulai, Batam sebagai Lokasi Penyelenggara
- Pikori BP Batam Gelar Bakti Sosial Peringati Hari Ibu ke-97
- Peningkatan Kinerja dan Sinergi: Kedeputian Bandara, Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang Gelar Retret
- BP Batam Raih Penghargaan Pioneer FTZ Management di BIG 40 Awards 2025
- Misi Dagang Provinsi Jatim dengan Kepri di Batam Catatkan Transaksi Tertinggi Capai Rp4,456 Triliun
- Transformasi Ketenagakerjaan: BP Batam Hadirkan Program si MANTAB untuk Industri
Misi Dagang Provinsi Jatim dengan Kepri di Batam Catatkan Transaksi Tertinggi Capai Rp4,456 Triliun
Hasilkan LoI dengan Pelaku Usaha Malaysia

Keterangan Gambar : Gubernur, Khofifah Indar Parawansa (kiri) bersaMisi Dagang Provinsi Jatim dengan Kepri di Batam Catatkan Transaksi Tertinggi Capai Rp4,456 Triliunma Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (kanan) bersama-sama meninjau dan melihat langsung pameran dagang dan investasi dalam agenda Misi Dagang di Wyndham Panbil Batam Hotel & Convention, Batam, Senin (8/12/2025). /iam/KoranBatam
KORANBATAM.COM - Gubernur Khofifah Indar Parawansa sukses menutup rangkaian kegiatan Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur tahun 2025 dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (8/12). Agenda yang berlangsung di Wyndham Panbil Batam Hotel & Convention, Batam ini diikuti sebanyak 174 pelaku usaha.
Dari total tersebut, mencatatkan hasil transaksi sangat membanggakan antara Misi Dagang Jatim-Kepri, yakni tembus diangka Rp4.456.849.425.486 triliun.
Hal ini sekaligus menjadi capaian tertinggi dari 12 penyelenggaraan misi dagang di berbagai provinsi di Indonesia sepanjang tahun 2025. Selain perdagangan Jatim-Kepri, kegiatan ini juga menghasilkan penandatanganan Letter of Intent atau LoI antara pelaku usaha Jatim dengan Malaysia.
“Alhamdulillah Misi Dagang kali ini menghasilkan komitmen dengan transaksi final senilai Rp4.456 triliun. Nah ini merupakan total transaksi perdagangan Jatim-Kepri dan Jatim-Malaysia. Jatim berhasil menjual ke Kepri Rp1.078.695.294.000, dan Jatim membeli dari Kepri Rp81.900.000.00,” terang Gubernur Khofifah kepada KoranBatam disela-sela usai peninjauan stand dagang bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, siang tadi.
Tidak hanya itu, kata Khofifah, dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan LOI antara Jatim dan Malaysia dengan nilai mencapai Rp3.296.254.131.486.
Dengan capaian ini, Khofifah menyebut hasil Misi Dagang kali ini adalah yang tertinggi sepanjang rangkaian kegiatan serupa di berbagai provinsi se-Indonesia.
“Dari semua misi dagang sepanjang tahun 2025, di Kepri adalah capaian tertinggi. Terima kasih Bapak Gubernur dan jajaran tim Pemprov Kepri, Ibu Aziza selaku Atase perdagangan kita untuk KBRI Malaysia, pelaku usaha Kepri dan Jatim serta Kepala Disperindag Jatim sehingga misi dagang berjalan lancar dan produktif,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah pun merinci beberapa komoditi yang berhasil Provinsi Jawa Timur jual ke Negeri Segantang Lada Kepulauan Riau, yakni kopi robusta, kluwak, vanili, kemiri, rokok, telor ayam, susu, mesin las, pakan udang, benur Vannamei, beras, bawang merah, daging ayam sampai daging sapi.
Sedangkan yang Provinsi Jawa Timur beli ke Kepri diantaranya ikan beku (cakalang, layur, layang). Sementara untuk Jatim Malaysia, antara lain tembaga, cassava, Frozen coconut cream, kerupuk mentah dan buah kering serta sayur kering.
Khofifah merasakan interaksi provinsi Jatim dan Kepri sangat produktif. Ia juga memastikan bahwa hubungan baik ini tidak akan berhenti di sini melainkan ke depan akan ditindaklanjuti secara lebih masif.
Terutama karena kebutuhan masyarakat Kepri ada yang disuplai dari daerah yang saat ini sedang tertimpa musibah, yakni Sumatera sehingga dalam waktu dekat membutuhkan opsi suplai dari daerah lain.
“Di titik tersebut ada produk yang disuplai Kepri. Jangan sampai hal-hal yang harus terpenuhi menjadi berkurang. Itu yang akan dibahas terutama kepala dinas pertanian dan peternakan,” tegasnya.
“Terutama karena Kepri memiliki koneksi kuat dengan Johor Malaysia dan Singapura. Sehingga saat ini Kadis DPMPTSP melakukan pendalaman maksimalisasi ekspor produk-produk Jatim baik ke Singapura maupun ke Malaysia. Begitu pula untuk industri pengolahan di Johor Malaysia. diharapkan produk Jatim dan apa yang dibutuhkan Malaysia bisa saling memenuhi,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Kepri merupakan Misi Dagang yg ke-12 di tahun 2025 dan yang ke-48 kali periode 2019-2025 dengan total nilai komitmen transaksi sebesar Rp27,35 triliun.
“Kami berharap, lewat misi dagang ini kita bisa tumbuh bersama, berkembang bersama, maju bersama dan sejahtera bersama serta memperkuat kerjasama yang telah terjalin sekaligus membuka peluang baru bagi dunia usaha dan investasi khususnya Jatim dan Kepri dan yang lebih strategis lagi bagaimana menguatkan persaudaraan antar provinsi untuk merawat Indonesia,” imbuhnya.
Di sisi lain, Misi Dagang kali ini juga dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebanyak 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 3 Asosiasi dari kedua provinsi.
Kemudian juga dilakukan penandatanganan tiga LoI antara pelaku usaha Jatim dengan pelaku usaha Malaysia yang disaksikan Atase Perdagangan KBRI Malaysia diantaranya PT Starindo Anugerah Abadi dengan Eramas Group, CV Pandafood Industry dengan Eng Sheng Sdn Bhd dan PT Jayaditya Aswani Mandiri dengan Mentrade Marine Sdn Bhd,.
Tak hanya fokus pada misi dagang dalam negeri, Jatim juga aktif melaksanakan misi dagang luar negeri. Sejak 2022 hingga 2025, telah digelar enam kali Misi Dagang di Riyadh, Kuala Lumpur, Dili, Hong Kong, Osaka dan Singapura, yang menghasilkan potensi transaksi senilai Rp5,896 triliun dan terdiri dari 68 kontrak dagang.
Terbaru, Provinsi Jatim baru saja menggelar misi dagang dengan Singapura yang merupakan pelaksanaan keenam yang diselenggarakan di Negara Mitra. Misi Dagang berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp4,163 triliun lebih yang dihasilkan dari 21 transaksi.
“Ini adalah strategi Pemprov Jatim dalam memperluas pasar ekspor dan menarik investasi asing,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, sebagian besar komoditi kebutuhan pokok di Kepulauan Riau masih dipasok provinsi Jatim seperti beras, cabe rawit, cabe kering, gula serta komoditi lain.
“Jatim memang provinsi salah satu penghasil utama komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan bahkan Jatim salah satu provinsi terbesar industri pengolahan,” kata Ansar.
Ke depan, kata Ansar, kerjasama tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat maupun komoditas IKM/UMKM, melainkan kerjasama di bidang pariwisata akan dikerjasamakan.
“Atas nama Pemprov Kepri berterimakasih atas misi dagang yang diselenggarakan. Kerjasama yang diperbaharui setelah tiga tahun menambah nilai demand dan supply dari masing-masing provinsi,” ujar dia.
Salah satu penjual room seafood asal Kabupaten Sidoarjo, Reksa (30) mengucapkan terima kasih diundang misi dagang. Pada kegiatan tersebut, Ia optimistis mencukupi kebutuhan ikan di Jatim dan Indonesia yang sangat tingginya permintaannya.
“Kami menargetkan transaksi ikan yang dibawa ke misi dagang di Kepulauan Riau senilai Rp20-25 miliar,” ungkapnya.
Tidak sekadar bertemu pembeli dari dalam negeri, Reksa mengatakan, atase perdagangan Kuala Lumpur, Malaysia tertarik dan memiliki prospek dengan meminta komoditi ikan dori dan tuna steak.
“Mereka ingin segera dikirim Desember 2025. Karna masih uji coba, kami kirim dengan kuantiti 1 kontainer berisi dua produk tersebut,” katanya.
(iam)
▴-▴
▴-▴
























































































