- Sat Binmas Polres Anambas Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba kepada Pelajar
- BP Batam Gesa Pengerjaan Rumah Baru Warga Terdampak Pembangunan Rempang Eco-City
- Komisi VI DPR RI Ketuk Palu, Pagu Anggaran BP Batam 2025 Disahkan
- Hasil Akhir Danlanal Bintan Cup: Tim Voli Polres Bintan Juaranya
- Rudi Undang Warga Batam Hadiri Peresmian Revitalisasi Masjid Agung 15 September Ini
- Tim Voli Putra Disbudpar Bukukan Kemenangan Atas BPM-PTSP
- Pohon Baobab-Tambulampot Segera Hiasi Taman Rusa dan Taman Kolam Sekupang
- BP Batam Menjadi Narasumber PDSEAS 2024 di Bangkok Thailand
- Rampung Minggu Ketiga Oktober 2024, Pekerjaan Flyover Seiladi Batam Masuk Tahap Pemasangan Balok Girder
- BP Batam: 133 SHM Rumah Baru Warga Terdampak Pembangunan Rempang Eco-City Sudah Terbit
Naik Ke Tahap Penyidikan, Menunggu Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Serat
Keterangan Gambar : Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Natuna di Tarempa, Niky Junismero, S.H.,M.H
KORANBATAM.COM - Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Natuna di Tarempa, Niky Junismero meningkatkan status kasus dugaan korupsi di Desa Serat, Kecamatan Siantan Timur dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kabupaten Kepulauan Anambas ini terkait dengan penyimpangan pengelolaan dana desa, alokasi dana desa dan Silpa tahun anggaran 2020-2024 senilai kurang lebih Rp753.528.000.
Niky mengatakan bahwa, naiknya status ini sebagaimana tertuang dalam Surat Perintah Penyidikan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Natuna di Tarempa Nomor : PRIN-01/L.10.13.8/Fd.1/08/2024 tanggal 16 Agustus 2024.
"Tim penyidik kejaksaan telah menemukan unsur pidana dan segera mencari pihak-pihak yang bersangkutan untuk dimintai pertanggungjawabannya," ucapnya, Selasa (3/9/2024).
Dengan naiknya status tersebut, Niky menyampaikan bahwa tim penyidik akan segera mengumpulkan alat bukti dan memintai keterangan beberapa saksi, keterangan ahli ataupun surat serta dokumen penunjang lainnya yang akan menjadi dasar dalam penetapan tersangka dalam penanganan perkara ini.
"Untuk kepentingan penyidikan, tim penyidik segera mengumpulkan alat bukti dan memintai keterangan beberapa saksi dan ahli serta surat ataupun dokumen penunjang yang akan menjadi dasar penandatanganan perkara Tipikor ini," terangnya.
Niky mengungkapkan bahwa sebelumnya tim penyelidik Cabjari Natuna di Tarempa telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dengan memeriksa 12 orang saksi dalam penanganan perkara ini.
"Sebelumnya, kita tim penyelidik telah melakukan penyelidikan pada pengelolaan dana desa, alokasi dana desa dan Silpa di Desa Serat tahun anggaran 2020-2024 dengan memeriksa 12 orang saksi," ungkapnya.
(red)