



- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
Pencanangan Imunisasi Anak Nasional Anambas Resmi Dibuka di SDN 01 Tarempa

Keterangan Gambar : Pembukaan pencanangan Bian di Kabupaten Kepulauan Anambas, Rabu (18/5/2022). /1st
KORANBATAM.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yessy Ariessandy, resmi membuka rangka pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di kabupaten kepulauan Anambas di Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Rabu (18/5/2022).
Yessy menyampaikan pesan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, yang meminta kepada orang tua dan pengasuh untuk membawa anaknya yang belum mendapat imunisasi lengkap ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan fasilitas kesehatan lainnya selama program BIAN berlangsung.
“Dengan momentum pekan imunisasi dunia ini diharapkan dapat meningkatkan semangat tenaga kesehatan (Nakes), masyarakat dan jajaran pemerintah daerah (Pemda) maupun mitra pembangunan menjalankan program imunisasi demi tercapainya tujuan keluarga Indonesia yang sehat dan berkualitas,” ujarnya.
Adapun tahap pertama pelaksanaan BIAN akan dimulai pada Mei 2022, di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Sedangkan tahap kedua, akan berlangsung pada Agustus 2022 mendatang, di Jawa dan Bali.
Selama periode BIAN, satu dosis imunisasi campak-Rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah.
“1 atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 0/5 tahun,” sebutnya
Sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi Covid-19, dari 84,2 persen pada tahun 2020 menjadi 79,6 persen pada tahun 2021.
Penurunan cakupan imunisasi rutin baru-baru ini disebabkan oleh berbagai faktor termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi Covid-19.
Survei Kemenkes dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) yang dilakukan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa, setengah dari orang tua dan pengasuh yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.
“Adapun perhitungan estimasi sasaran BIAN di kabupaten kepulauan Anambas ialah untuk campak sebanyak 13.600 anak, Inactivated Polio Vaccine (IPV) 1.900 anak. Sedangkan untuk sasaran oral polio vaccine (OPV) sebanyak 833 anak dan sasaran haemophilus influenza tipe B (DPT-HB-IB) sebanyak 379 anak,” katanya.
(Tony/Jhon)


