Keterangan Gambar : Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi pulau Galang, Kolonel Ckm. Dr. dr Khairul Ihsan Nasution Sp. BS mengikuti kegiatan web-seminar (Webinar) tingkat Nasional bersama Pangdam I/BB Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Irwansyah, M.A., M.Sc., dan beberapa Profesor di kalangan Universitas se-Indonesia, melalui Video Conference di ruang kerja Karumkit RSKI Covid-19 pulau Galang. (Foto : ilham)

KORANBATAM.COM, Galang - Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) pulau Galang, Kepulauan Riau (Kepri) siap untuk menerima dan menampung para Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik Legal maupun Ilegal untuk dilakukan karantina, Senin (10/8/2020).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Khusus Infeksi (RSKI) pulau Galang, Kolonel Ckm. Dr. dr Khairul Ihsan Nasution Sp. BS usai mengikuti kegiatan web-seminar (Webinar) tingkat Nasional bersama Pangdam I/BB (Bukit Barisan) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Irwansyah, M.A., M.Sc., dan beberapa Profesor di kalangan Universitas se-Indonesia, melalui Video Conference (Vidcon), bertempat di ruang kerja Karumkit RSKI Covid-19 pulau Galang.

“Saya baru selesai mengikuti Webinar tingkat Nasional bersama Pangdam dan beberapa Profesor dikalangan Universitas se-Indonesia,” ujar Dr. dr Khairul Ihsan Nasution kepada KORANBATAM.COM, Sabtu (8/8/2020) pagi.

Dr. dr Khairul Ihsan Nasution menjelaskan Webinar kali ini ialah membahas tentang ketahanan ekonomi yang berdampak akibat dari penanganan Covid-19.

“Alhamdulillah tadi dari beberapa narasumber dan closing statment, akan ditindak lanjuti untuk Webinar selanjutnya. Dan mungkin akan dibawa oleh Pangdam dan beberapa pejabat terkait untuk masuk ke dalam pembahasan pembentukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) daerah Kepulauan Riau (Kepri),” kata Dr. dr Khairul Ihsan Nasution.

Dikatakan Dr. dr Khairul Ihsan Nasution untuk langkah-langkah RSKI pulau Galang, bahwa pihaknya akan selalu siap menerima dan menampung kedatangan para PMI baik yang legal maupun ilegal untuk dilaksanakan karantina, sehingga ketika dilepaskan kembali ke masyarakat mereka sudah dinyatakan sembuh total.

“Kita tetap siap menerima kedatangan para PMI itu, baik yang legal maupun ilegal untuk dikarantina sehingga ketika mereka dilepas ke masyarakat, mereka betul-betul sudah dinyatakan clear. Tidak dibilang lagi sebagai pembawa wabah Covid-19,” ucap Dr. dr Khairul Ihsan Nasution.

Sementara dalam arahannya, melalui Video Conference (Vidcon), Panglima Kodam (Pangdam) I/BB (Bukit Barisan) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Irwansyah, M.A., M.Sc., menyampaikan tugas, peran dan tanggungjawab Tentara Nasional Indonesia (TNI) baik dalam penanganan wabah Corona Virus Disease (Covid-19) maupun terhadap masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal ke wilayah Provinsi Kepri.

Pertama, dikatakan Pangdam I/BB, upaya-upaya yang dilakukan oleh TNI adalah menjaga kondusifitas wilayah bersama unsur pemerintah Pemprov Kepri, Polri dan instansi terkait dari adanya tindakan kriminalitas melalui patroli bersama dan mendirikan pos-pos keamanan secara tepat.

“Kedua, ialah mendorong masyarakat untuk selalu disiplin dalam penerapan Protokol Kesehatan dalam menghadapi Adaptasi Kehidupan Baru guna meningkatkan ketahanan masyarakat dalam mendukung penguatan ekonomi masyarakat itu sendiri,” jelas Pangdam I/BB.

Selain itu, dari segi kemampuan, Kata Pangdam I/BB, TNI memiliki kemampuan sebagai pengerahan sarana transformasi untuk mendukung pendistribusian bantuan dari pemerintah dan memiliki kemampuan pengerahan personel.

“TNI harus mendukung penegakan kedisiplinan dalam Protokol Kesehatan di pusat-pusat keramaian ekonomi masyarakat pengawasan dan pengawalan distribusi bantuan pemerintah kepada masyarakat,” ujar Mayjen TNI Irwansyah.

Adapun kemampuan daya tampung untuk pasien Covid-19 di RSKI pulau Galang yang disampaikan oleh Pangdam I/BB (Bukit Barisan) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Irwansyah, M.A., M.Sc., ialah maksimal sebanyak 360 pasien.

“Kita mengoptimalkan fungsi RSKI Covid-19 di pulau Galang adalah sebagai rumah sakit khusus untuk penanganan pasien Covid-19 yang berasal dari Galang Provinsi Kepri maupun dari luar Provinsi Kepri dengan kemampuan daya tampung maksimal itu bisa menampung 360 pasien,” pungkasnya.

 

(ilham)

---

▴-▴