- BP Batam-Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Seiladi
- Laga Persahabatan Bola Voli, Tim Putra BP Batam Bungkam Lanud Hang Nadim 3-0
- Gelar Halal Bihalal Bersama Forkopimda, Kepala BP Batam Berharap Jadi Momen Membersihkan Diri
- Triwulan I Tahun 2024, Aktivitas di Pelabuhan Batam Naik 9 Persen
- Swiss-Belhotel Harbour Bay Isi Hari Kartini dengan Membatik bersama Siswa SD di Batam
- Dzakira Nafisqah Aqilla dan 19 Finalis Calon Duta Wisata Batam 2024 Terpilih ke Grand Final
- Terima Kunjungan, BP Batam Jadi Bencmark Sespimti Polri
- Pound Fit Taman Kolam Sekupang Sukses Terselenggara Dihari Kartini
- Lantamal IV Batam Gagalkan Penyelundupan 19 Kg Sabu di Pulau Siondo Kepri
- DJ Singapura hingga Ello dan Inquisitive Bakal Tampil di Sound of Beach, Catat Tanggalnya
Sepi Pembeli, Pedagang Pasar TPID Batam Mengeluh
Keterangan Gambar : Kondisi pasar TPID Grand Niaga Mas Batam Center masih sepi pengunjung ( Foto: ilham)
KORANBATAM.COM, Batam - Pasar TPID Batam yang berlokasi di Pasar Grand Niaga Mas Batam Center ini adalah yang kedua di Indonesia. Sebelumnya sudah ada di Yogyakarta. pembentukan pasar TPID ini merupakan inovasi daerah sesuai arahan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi yang diresmikan pada bulan lalu tepatnya Sabtu (21/9/2019), sampai saat ini masih sepi dan memprihatinkan.
Beberapa pedagang mulai mengeluh kondisi tersebut dan menyebut pasar tersebut mirip kuburan saking sepinya. Para pedagang pun mengaku kesepian akibat pembeli tidak kunjung datang.
"Lihat saja kondisinya pak, hari-hari ya kayak gini, sepi pembeli," ujar Pricis seorang pedagang ikan dan ayam, Rabu (27/11/2019).
"Bahkan hari Sabtu dan Minggu juga tidak seberapa pengunjungnya,"katanya.
Selain itu tambahnya Pricis, kata pembeli saat belanja dipasar TPID ini, kurang lengkap jadi harus cari dipasar lain yang lebih lengkap. Apalagi, pasar ini telah dikategorikan sebagai "Pasar Milik Pemerintah" namun, pengembangan signifikan dari segi pengunjung juga tidak terlalu berpengaruh.
Hal senada yang sama diucapkan Eni penjual pecel sayur didalam pasar. "Kalau kondisinya seperti ini saya hengkanglah pak, mau pindah. Ya mau gimana lagi, tidak bisa nutupi modal saya," ujarnya.
Hal serupa yang disampaikan oleh Saut Sinaga yang tergabung di komoditas Sayur, Bawang, dan Cabe.
"Sebulan saja ramainya pak, setelah itu ya kondisinya sangat memprihatinkan," keluhnya.
Harapan kedepannya, dari para pedagang harus dipromosikan keluar, agar warga Batam mau belanja dipasar ini dan biar bisa hidup dan kembali ramai. (ilham/PR)
▴-▴