



- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
Sinergi Bersama Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Rempang

Keterangan Gambar : Kepala BP Batam, Muhammad Rudi (kiri) bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Peletakan batu pertama pembangunan rumah contoh untuk warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City dilakukan, Rabu (10/1/2024).
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi bersama seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Provinsi Kepri serta Forkopimda tingkat Batam ikut hadir dalam peletakan batu pertama ini.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menegaskan, kehadiran seluruh Forkopimda tersebut, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Rempang. Hal ini telah dimulai dari rapat di Balairung Sari yang juga dihadiri oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
“Pemerintah tak akan pernah menyengsarakan rakyatnya. Kami tak mungkin merelokasi masyarakat Rempang begitu saja. Kami akan mengusahakan yang terbaik untuk masyarakat Rempang,” ujarnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pemerintah akan menyiapkan hunian tetap berupa rumah type 45 dengan luas tanah maksimal 500 meter persegi (m2) yang berada di kawasan Tanjung Banon.
Lokasi hunian baru tersebut diberi nama Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City yang akan menjadi kampung percontohan di Indonesia sebagai kampung nelayan modern dan maju.
Dengan fasilitas lahan hunian baru yang luas tersebut dapat diberdayakan masyarakat untuk mengembangkan berbagai macam kegiatan berupa Usaha Kecil Menengah (UKM).
Peran UKM akan menjadi faktor pendorong perekonomian yang penting karena sejalan dengan tujuan pengembangan daerah.
“BP Batam sangat ingin masyarakat turut andil dalam peningkatan perekonomian daerah setempat, melalui potensi UKM di area industri,” imbuhnya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mendukung penuh upaya BP Batam untuk menyelesaikan pengembangan Kawasan Rempang.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, pihaknya pun ikut mendukung percepatan relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan program strategis nasional tersebut ke Tanjung Banon.
“Kita wajib menjaga iklim investasi di Batam. Peluang emas ini jangan sampai kita lewatkan,” tegas Ansar.
Ansar percaya jika pemerintah pusat melalui BP Batam telah menyiapkan solusi terbaik untuk masyarakat Rempang.
Bukan tanpa alasan, program Rempang Eco-City sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia bakal memberikan multiplier effect bagi daerah Kepri dan seluruh elemen masyarakat.
Sehingga, pengembangan Kawasan Rempang ke depannya diharapkan mampu meningkatkan nilai investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Komitmen kita bersama adalah mengawal pengembangan Kawasan Rempang. Pengembangan Rempang Eco-City ini merupakan Program Strategis Nasional (PSN). Artinya proyek ini punya eskalasi ekonomi yang luas,” katanya. (***)


