



- Perjanjian Kerjasama BP Batam-Bank Mandiri: Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Perbankan
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Simak Update Terkini Pergeseran Warga Rempang di Tanjung Banon
- Disbudpar Batam Inisiasi Pertemuan Maskapai Air Asia, Asosiasi Pariwisata dan BIB
- BP Batam Gesa Perbaikan Jaringan Pipa di Kawasan Hotel Vista
- Proses Terus Bergulir, BP-Pemkot Batam Komit Atasi Persoalan Banjir
- Lari Batam 10K 2025 Gaet Pelari dari Berbagai Negara dan Daerah
- Peletakan Batu Pertama Masjid Jami Soeprapto Soeparno di Jakarta Timur
- Pejabat Tingkat III dan IV di BP Batam Dilantik, Formasi Memajukan Daerah
- Paparan PLN Batam soal Penyesuaian Tarif Listrik 1,43 persen untuk Rumah Tangga Mewah dan Pemerintah ke Masyarakat
TNI-AL Desak Tinggalkan Perairan Natuna, Coast Guard China Masih Bertahan

Keterangan Gambar : Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat diwawancarai oleh awak media. (Foto : Humas Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)
KORANBATAM.COM, Tanjungpinang - Kapal Coast Guard masih bertahan di Laut Natuna hingga Minggu (5/1/2020). Sebelumnya, TNI sudah mencoba mengusir kapal berbendera China tersebut dari perairan Indonesia.
Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan mengawali Tahun 2020, beberapa hari lalu telah dilaksanakan Apel Kesiagaan Operasi Siaga Tempur Laut (Siaga Purla). Tujuan dalam menghadapi dinamika ancaman kedaulatan dan pelanggaran hukum di Laut Yurisdiksi Nasional, di perairan Natuna Kepulauan Riau.
“Beberapa waktu lalu, telah terjadi pelanggaran Wilayah oleh unsur-unsur Coast Guard berbendera negara Cina dan penangkapan ikan secara ilegal oleh Kapal-kapal ikan Cina, di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia kurang lebih jarak 130 mil dari Ranai," ujar Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat Press Releasenya kepada awak media, Minggu (5/1/2020).
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV, Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Panglima Komando Armada (Pangokarmada) I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, mendampingi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pankogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, pada saat Press Release di Apron Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Masih Pangkogabwilhan I, ia menjelaskan tindakkan yang telah diambil yaitu telah mengirim dua buah KRI untuk melakukan komunikasi secara Persuasive terhadap unsur Coast Guard dengan harapan mereka mau meninggalkan dan keluar dari wilayah Indonesia, namun sampai saat ini mereka masih tetap bertahan dan bahwa menurut mereka kegiatan tersebut tidak ilegal.
“Selama ini hanya ada dua Kapal Coast Guard Cina dan satu Kapal unsur Perikanan milik Cina yang berada di ZEE Indonesia dan tidak ada unsur Angkatan Laut Cina. Serta hanya Kapal penangkap ikan dari negara Cina yang menangkap ikan di ZEE Indonesia, sedangkan kapal ikan negara Vietnam menangkap ikan di Utara Landas Kontinen," jelas Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono.
Hadir dalam acara tersebut Wadan Lantamal IV Kolonel Laut (P) DR Imam Teguh Santoso, Danwing Udara 1 Kolonel Laut (P) Gering Sapto Sambodo, Kasrem 033/WP Kolonel Inf Jimmy Watuseke, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Para Pejabat Utama Lantamal IV, Kasiops Korem 033/WP Kolonel Inf Ariful Mutaqin, Danludal Tanjungpinang Letkol (P) Dani Achnisundani, dan Kadisops Lanud RHF Letkol Lek Agus Budi Purwoko. (ilham)


