



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
TNI-AL Desak Tinggalkan Perairan Natuna, Coast Guard China Masih Bertahan

Keterangan Gambar : Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat diwawancarai oleh awak media. (Foto : Humas Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)
KORANBATAM.COM, Tanjungpinang - Kapal Coast Guard masih bertahan di Laut Natuna hingga Minggu (5/1/2020). Sebelumnya, TNI sudah mencoba mengusir kapal berbendera China tersebut dari perairan Indonesia.
Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan mengawali Tahun 2020, beberapa hari lalu telah dilaksanakan Apel Kesiagaan Operasi Siaga Tempur Laut (Siaga Purla). Tujuan dalam menghadapi dinamika ancaman kedaulatan dan pelanggaran hukum di Laut Yurisdiksi Nasional, di perairan Natuna Kepulauan Riau.
“Beberapa waktu lalu, telah terjadi pelanggaran Wilayah oleh unsur-unsur Coast Guard berbendera negara Cina dan penangkapan ikan secara ilegal oleh Kapal-kapal ikan Cina, di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia kurang lebih jarak 130 mil dari Ranai," ujar Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat Press Releasenya kepada awak media, Minggu (5/1/2020).
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV, Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Panglima Komando Armada (Pangokarmada) I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, mendampingi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pankogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, pada saat Press Release di Apron Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Masih Pangkogabwilhan I, ia menjelaskan tindakkan yang telah diambil yaitu telah mengirim dua buah KRI untuk melakukan komunikasi secara Persuasive terhadap unsur Coast Guard dengan harapan mereka mau meninggalkan dan keluar dari wilayah Indonesia, namun sampai saat ini mereka masih tetap bertahan dan bahwa menurut mereka kegiatan tersebut tidak ilegal.
“Selama ini hanya ada dua Kapal Coast Guard Cina dan satu Kapal unsur Perikanan milik Cina yang berada di ZEE Indonesia dan tidak ada unsur Angkatan Laut Cina. Serta hanya Kapal penangkap ikan dari negara Cina yang menangkap ikan di ZEE Indonesia, sedangkan kapal ikan negara Vietnam menangkap ikan di Utara Landas Kontinen," jelas Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono.
Hadir dalam acara tersebut Wadan Lantamal IV Kolonel Laut (P) DR Imam Teguh Santoso, Danwing Udara 1 Kolonel Laut (P) Gering Sapto Sambodo, Kasrem 033/WP Kolonel Inf Jimmy Watuseke, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Para Pejabat Utama Lantamal IV, Kasiops Korem 033/WP Kolonel Inf Ariful Mutaqin, Danludal Tanjungpinang Letkol (P) Dani Achnisundani, dan Kadisops Lanud RHF Letkol Lek Agus Budi Purwoko. (ilham)


