



- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
- Ardiwinata: Pelaksanan Perwako HPI Berjalan Baik dan Aman
- Pertumbuhan Ekonomi Positif 6,66 Persen, Batam Rantai Pasok Ekonomi dan Investasi yang Inklusif
- Minggu Kasih, Polsek Bengkong Berkunjung ke Gereja Katolik Santo Damean
- Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Tinjau Fuel Terminal Batam dan AFT Hang Nadim
- Kick Off Meeting Pendampingan dan Konsultasi ISO di IGD RSBP Batam
TNI-AL Desak Tinggalkan Perairan Natuna, Coast Guard China Masih Bertahan

Keterangan Gambar : Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat diwawancarai oleh awak media. (Foto : Humas Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)
KORANBATAM.COM, Tanjungpinang - Kapal Coast Guard masih bertahan di Laut Natuna hingga Minggu (5/1/2020). Sebelumnya, TNI sudah mencoba mengusir kapal berbendera China tersebut dari perairan Indonesia.
Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan mengawali Tahun 2020, beberapa hari lalu telah dilaksanakan Apel Kesiagaan Operasi Siaga Tempur Laut (Siaga Purla). Tujuan dalam menghadapi dinamika ancaman kedaulatan dan pelanggaran hukum di Laut Yurisdiksi Nasional, di perairan Natuna Kepulauan Riau.
“Beberapa waktu lalu, telah terjadi pelanggaran Wilayah oleh unsur-unsur Coast Guard berbendera negara Cina dan penangkapan ikan secara ilegal oleh Kapal-kapal ikan Cina, di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia kurang lebih jarak 130 mil dari Ranai," ujar Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat Press Releasenya kepada awak media, Minggu (5/1/2020).
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV, Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah, bersama Panglima Komando Armada (Pangokarmada) I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, mendampingi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pankogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, pada saat Press Release di Apron Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Masih Pangkogabwilhan I, ia menjelaskan tindakkan yang telah diambil yaitu telah mengirim dua buah KRI untuk melakukan komunikasi secara Persuasive terhadap unsur Coast Guard dengan harapan mereka mau meninggalkan dan keluar dari wilayah Indonesia, namun sampai saat ini mereka masih tetap bertahan dan bahwa menurut mereka kegiatan tersebut tidak ilegal.
“Selama ini hanya ada dua Kapal Coast Guard Cina dan satu Kapal unsur Perikanan milik Cina yang berada di ZEE Indonesia dan tidak ada unsur Angkatan Laut Cina. Serta hanya Kapal penangkap ikan dari negara Cina yang menangkap ikan di ZEE Indonesia, sedangkan kapal ikan negara Vietnam menangkap ikan di Utara Landas Kontinen," jelas Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono.
Hadir dalam acara tersebut Wadan Lantamal IV Kolonel Laut (P) DR Imam Teguh Santoso, Danwing Udara 1 Kolonel Laut (P) Gering Sapto Sambodo, Kasrem 033/WP Kolonel Inf Jimmy Watuseke, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Para Pejabat Utama Lantamal IV, Kasiops Korem 033/WP Kolonel Inf Ariful Mutaqin, Danludal Tanjungpinang Letkol (P) Dani Achnisundani, dan Kadisops Lanud RHF Letkol Lek Agus Budi Purwoko. (ilham)


