


- Penerbangan Haji 2025, Pertamina Prediksi Konsumsi Avtur Meningkat 49 Persen di Kepri
- Asita Kepri-BCA Travel Fair 2025 Ramai Pengunjung
- Sinergi BC dengan Lantamal IV Batam, Pinjam Bantuan Dump Truk Dinas Angkut BB 3,5 Juta Batang Rokok Ilegal ke Gudang
- Danlanud Hang Nadim Berganti, Pejabat Baru Mantan Pabandya 2 Anevlap Ren Sops TNI Minta Dukungan Seluruh Elemen
- Dorong Pelestarian Budaya Melayu, Puisi Karya Kepala BP Batam Guncang Panggung KSM ke-26
- Utusan Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pascapelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Puisi Wali Kota Amsakar yang Sarat Makna Menggetarkan Pembukaan KSM ke-26 Tahun 2025
- Promo Travel Umrah di Asita kepri BCA Travel Fair 2025 Diminati Pengunjung
- Perdana, Tana Group Resmi Luncurkan Aurum Urban Hub di Batam
- Pelantikan Paus Leo XIV, Fary Francis Jadi Utusan Presiden Prabowo: Bawa Pesan Persatuan ke Vatikan
Deputi Infrastruktur BP Batam Tinjau Titik Longsor di Bengkong, Sebut Beberapa Faktor Penyebab Banjir

Keterangan Gambar : Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto (mantel hujan), menunjukkan lokasi saat meninjau titik longsor di Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (8/5/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Anggota/Deputi Bidang Infrastruktur Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mouris Limanto meninjau delapan titik longsor di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Kamis (8/5/2025).
Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra pada Rapat Koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan pada Selasa silam.
Mouris mengatakan, kedelapan titik longsor tersebut menimbulkan keresahan warga, khususnya saat meningkatnya curah hujan yang mengguyur Batam pada Senin lalu yang menyebabkan banjir meluas di sejumlah kawasan padat penduduk.
Sebelumnya, ia dan tim gabungan BP Batam beserta Pemerintah Kota (Pemkot) Batam juga telah meninjau sembilan titik lokasi banjir di Kecamatan Bengkong.
Adapun penyebab banjir dikatakan Mouris, terjadi akibat saluran drainase yang terlalu kecil di area padat penduduk, adanya penimbunan sampah serta saluran air yang terputus sehingga air tidak mengalir sampai ke hilir dan minimnya daerah tangkapan hujan (catchment area).
Selepas peninjauan, Mouris menjabarkan beberapa penanganan yang diperlukan, salah satunya adalah penyediaan tampungan-tampungan untuk membangun kolam retensi di beberapa titik lokasi.
“Untuk jangka pendek, Pemkot Batam sudah sediakan alat berat untuk membantu pengerukan di lokasi terdampak. Sedangkan jangka panjangnya, kami akan bekerjasama dengan pengusaha untuk program CSR dengan membangun saluran-saluran drainase,” terangnya.
Sebagai langkah konkret penanganan banjir dan longsor, peninjauan ini akan dilaksanakan pada 12 Kecamatan di Batam, selama 18 hari ke depan. (*)


