



- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Ketua Umum Pusat Hendry Ch Bangun Canangkan PWI Merah Putih

Keterangan Gambar : Sertijab Pengurus PWI Pusat Baru periode 2023-2028 antara Hendry Ch Bangun dengan Atal S Depari di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (20/10/2023). /PWI
KORANBATAM.COM - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun berpendapat PWI adalah organisasi profesi wartawan yang berwawasan kebangsaan. Sejarah terbentuknya PWI tahun 1946 mencerminkan sebagai organisasi PWI lebih mengedepankan penyikapannya terhadap persoalan kebangsaan dibandingkan masalah teknis yang berkaitan profesinya.
Hal tersebut disampaikan Hendry Ch Bangun pada acara serah terima jabatan (Sertijab) Pengurus PWI Pusat periode 2018-2023 dengan ketua umumnya Atal S Depari kepada pengurus PWI Pusat yang baru, periode 2023-2028 di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (20/10).
Hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI Pusat, Sayid Iskandar dan Wakil Sekjen PWI Pusat, Raja Pane serta pengurus dan anggota Dewan Kehormatan PWI.
Hendry Ch Bangun terpilih sebagai Ketua Umum PWI pada Kongres PWI XXV di Bandung, Jawa Barat (Jabar) tanggal 27 September 2023 lalu. Dalam periode kepengurusannya, Hendry berjanji akan fokus pada bidang pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme wartawan.
Selain memiliki kompetensi yang mumpuni, wartawan anggota PWI dituntut mempunyai wawasan kebangsaan dalam menjalankan profesinya. Sebab, itulah identitas PWI dan yang membedakan PWI dengan organisasi wartawan lainnya.
Oleh karena itu, kepengurusan PWI Pusat periode 2023-2028 akan menyegarkan nilai-nilai perjuangannya dengan kembali khittah (garis besar perjuangan) PWI tahun 1946. Saat itu, wartawan Indonesia ikut berjuang menentang kembalinya penjajah ke Tanah Air.
Dikatakan, nilai perjuangan khittah PWI tahun 1946 masih sangat relevan untuk menjawab tantangan PWI maupun persoalan kebangsaan saat ini dan masa mendatang. Kesadaran pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai negara yang beragam menjadi sangat penting. Sebut saja itu sebagai semangat PWI Merah Putih.
“Saya bayangkan dalam kepengurusan PWI periode 2023 hingga 2028 mendatang akan ada sekitar 1.000-5.000 wartawan yang bisa mengikuti kursus singkat di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Kita sudah menjajaki kerja sama dengan Lemhannas,” ujar Hendry.
Momentum wawasan kebangsaan itu akan diikuti pula pengembangan infrastruktur fisik, berupa pembangunan gedung graha Pers Pancasila di Yogyakarta.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung rencana tersebut, termasuk pemangku kepentingan lainnya di daerah tersebut. (***)


