- Kolaborasi BP Batam dan IPB: Perkuat Tata Kelola Layanan Perizinan
- Wadirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Keandalan Operasional di SPBU Batam dan IT Tanjung Uban
- Lakukan Topping Off: TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI dan Cloud di Regional
- Disbudpar semakin Yakin Juara Umum, Tim Voli Putranya Percundangi Disperindag Batam
- Evaluasi Kinerja dan Investasi: BP Batam Siapkan Lompatan Besar di 2026
- Polisi Ditlantas Polda Kepri Bagi-bagi Sembako ke Ojol hingga Petugas Kebersihan di Batam
- Nikmati Hangatnya Senja dan Aroma BBQ di Harris Hotel & Suites Nagoya Batam
- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
Menteri PPN/Kepala Bappenas Sebut 6 Jurus Jitu Bikin Ekonomi Kepri Bangkit

Keterangan Gambar : Menteri PPN atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, saat menggelar rakor bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. /Kominfo
KORANBATAM.COM - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad.
Dalam rapat itu, Menteri Suharso membahas hasil kunjungan kerja (kunker) Kementerian PPN/Bappenas ke Kepri, pada 4 hingga 6 Oktober 2022 kemarin.
Kunjungan kerja tersebut memiliki tiga tujuan, yakni memastikan kebijakan pembangunan berjalan sesuai perencanaan pembangunan, mengevaluasi lebih cepat berdasarkan data-data sekunder yang tersedia, dan menganalisis kesimpulan sementara dari temuan lapangan.
“Hasilnya, Kementerian PPN/Bappenas mengusung enam strategi transformasi ekonomi Kepri,” ujar Suharso dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).
Pertama, kata dia, Kepri Talenta, yakni menyediakan talenta wisata hingga talenta industri dan ekonomi kreatif. Kedua, Kepri Biru dengan mengoptimalkan laut sebagai sumber ekonomi baru untuk masa depan.
“Ketiga, Kepri Kreatif dan Produktif yang bisa mengembangkan industri kreatif berskala internasional diiringi dengan industri manufaktur berteknologi tinggi,” ucap Suharso.
Keempat, lanjut Suharso, Kepri Digital dengan mengembangkan hubungan digital nasional dan internasional serta mendorong transformasi digital sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan ekonomi Kepri. Kelima, Kepri Merata dan Terintegrasi. Keenam, Kepri Kondusif.
“Dengan enam strategi tersebut, diharapkan pertumbuhan Kepri melaju lebih pesat dan dengan skenario transformasi ekonomi ini bisa mencapai pendapatan per kapita USD 41.946 per kapita di 2045, setara perekonomian Italia saat ini,” papar Suharso.
Memiliki 97,65 persen wilayah laut dan 2,35 persen daratan, Kepri memiliki potensi ekonomi biru yang sangat besar. Kementerian PPN/Bappenas sudah merancang Blue Economy Index, dengan Kepri sebagai provinsi tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Kementerian PPN/Bappenas mengusulkan transformasi ekonomi Kepri bertema Blue and Intelligent Historic Island of Indonesia, menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Suharso.
Terpisah, Pemerhati Sosial Masyarakat, Frans Immanuel Saragih mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan oleh Bappenas merupakan terobosan yang baik.
Karena, kata dia, Bappenas menjadi pedoman bagi setiap daerah dalam perencanaan Pembangunan Nasional agar tercipta pembangunan Nasional yang berkesinambungan dan berada dalam satu blue print.
“Masyarakat itu sangat mengharapkan adanya kejelasan berkesinambungan. Jadi apa yang dilakukan oleh Pak Suharso sudah tepat dalam membuat tata kelola pembangunan yang berkelanjutan. Semoga langkah ini tidak berhenti di sini saja tetapi terus berkelanjutan,” ujarnya.
Liputan6.com/red
▴-▴
▴-▴

























































































