



- Jumat Curhat Kamtibmas, Cara Polsek Bengkong Dekatkan Diri Tampung Aspirasi Masyarakat
- Berikut Kiat Kapolsek Bengkong Hindari Penipuan Belanja Online
- Batam Investment Forum 2025 Resmi Dibuka, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Oktober 2025 Ini, Batam Hidupkan Kembali Kompetisi Lomba Balap Perahu
- BP Batam Tegaskan Komitmen Lindungi Investor dari Praktik Premanisme
- Sambangi PT NOV Profab dan Serap Aspirasi, BP Batam Siapkan Solusi bagi Investor
- Central Group Dorong The Hidden Gem di Sekupang jadi Pusat Wellness Tourism Asia
- November Mendatang, The 3rd Batam Golf Tournament 2025 Siap Gaet Pegolf Dunia
- Hari Ini Swiss-Belhotel Batam Salurkan Bantuan dan Motivasi Pendidikan ke Panti Asuhan di Legenda Malaka
- Bea Cukai Batam Catat Sejumlah Kinerja Semester I 2025, Terbaru Gagalkan Penyelundupan 327 iPhone di Bandara
Sejumlah Nelayan Kembali Datangi DPRD, Mengadu Solar Langka Lagi

Keterangan Gambar : Sejumlah nelayan di Anambas saat mendatangi kantor DPRD, Selasa (7/6/2022). /1st
KORANBATAM.COM - Sejumlah nelayan Anambas kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas untuk meminta agar mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Kedatangan mereka langsung dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) antara nelayan dengan Pemkab Anambas dan anggota DPRD di ruang kantor DPRD, Selasa (7/6/2022).
Sekretaris Himpunan Nelayan (HNSI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Anambas, Dedy, menjelaskan, permasalahan yang saat ini nelayan alami kelangkaan BBM jenis solar bukan lagi cerita baru, melainkan sudah dari beberapa bulan yang lalu para Nelayan di Anambas kesulitan untuk melaut dikarenakan solar langka.
“Kami meminta ketegasan pemerintah dalam menanggapi keserius persoalan nelayan, terutama persoalan minyak. Karena kita sudah beberapa kali duduk bersama, namun hingga sekarang belum membuahkan hasil dan titik terang,” ujarnya.
Dedy juga menyebutkan, apabila keinginan nelayan Anambas terkait solar tidak dipenuhi, maka akan terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di Anambas serta tidak ada lagi jual beli ikan di pasar tradisional Tarempa.
“Pesan dari nelayan, penuhilah jerigen kami dengan solar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Apabila kebutuhan dapur tidak terpenuhi, akan terjadi dua hal, mengemis dan anarkis,” tegas Dedy.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Anambas, Masykur, menuturkan, pihaknya sudah berupaya untuk mencari solusi terkait BBM solar di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Masykur mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan PT. Pertamina Batam dan melayangkan surat agar menambah kuota BBM untuk Anambas.
“Kita sudah bertemu dan melayangkan surat kepada Pertamina Batam, untuk menambah kuota BBM jenis solar. Dan balasannya adalah pihak pertamina menyetujui penambahan kuota tersebut,” ujarnya.
(Tony/Jhon)


