



- Puting Beliung Terjang Warga Bengkong Batam, Polisi Bantu Evakuasi dan Bersihkan Puing Rumah
- Mayor Laut Firman Cahyadi, Lulusan Terbaik Seskoal di Rusia Ini Resmi Pimpin Komandan KRI Sutanto-377
- Batam Bertanjak, Ikon Baru Budaya Melayu di Puncak Milad ke-25 LAM
- Temukan Weekend Bliss, Weekday Escape dan Barelang Night Market di Harris Barelang Batam
- Soal Sulitnya Air Bersih Warga Batumerah dan Tanjungsengkuang, Ini Hasil Rapat di DPRD Batam
- Tingkatkan Kepedulian Sosial, Polsek Bengkong Berbagi di Panti Asuhan Yayasan Karya Mas Bangsa
- Proyek Aurum 24/7 Urban Hub Sudah 80 Persen
- BP Batam Dorong Peningkatan Kompetensi Pegawai, Ciptakan Birokrasi Adaptif dan Responsif
- Business Gathering BP Batam: Sosialisasikan Terobosan Regulasi untuk Kemudahan Investasi
- Libur Maulid Nabi, Pertamina Patra Sumbagut Tambah Pasokan Tabung Gas Melon di Kepri
Sejumlah Nelayan Kembali Datangi DPRD, Mengadu Solar Langka Lagi

Keterangan Gambar : Sejumlah nelayan di Anambas saat mendatangi kantor DPRD, Selasa (7/6/2022). /1st
KORANBATAM.COM - Sejumlah nelayan Anambas kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas untuk meminta agar mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Kedatangan mereka langsung dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) antara nelayan dengan Pemkab Anambas dan anggota DPRD di ruang kantor DPRD, Selasa (7/6/2022).
Sekretaris Himpunan Nelayan (HNSI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Anambas, Dedy, menjelaskan, permasalahan yang saat ini nelayan alami kelangkaan BBM jenis solar bukan lagi cerita baru, melainkan sudah dari beberapa bulan yang lalu para Nelayan di Anambas kesulitan untuk melaut dikarenakan solar langka.
“Kami meminta ketegasan pemerintah dalam menanggapi keserius persoalan nelayan, terutama persoalan minyak. Karena kita sudah beberapa kali duduk bersama, namun hingga sekarang belum membuahkan hasil dan titik terang,” ujarnya.
Dedy juga menyebutkan, apabila keinginan nelayan Anambas terkait solar tidak dipenuhi, maka akan terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di Anambas serta tidak ada lagi jual beli ikan di pasar tradisional Tarempa.
“Pesan dari nelayan, penuhilah jerigen kami dengan solar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Apabila kebutuhan dapur tidak terpenuhi, akan terjadi dua hal, mengemis dan anarkis,” tegas Dedy.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Anambas, Masykur, menuturkan, pihaknya sudah berupaya untuk mencari solusi terkait BBM solar di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Masykur mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan PT. Pertamina Batam dan melayangkan surat agar menambah kuota BBM untuk Anambas.
“Kita sudah bertemu dan melayangkan surat kepada Pertamina Batam, untuk menambah kuota BBM jenis solar. Dan balasannya adalah pihak pertamina menyetujui penambahan kuota tersebut,” ujarnya.
(Tony/Jhon)

