



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
200 TKI yang Baru Tiba dari Malaysia di Kepri Terpapar Covid-19

Keterangan Gambar : ilustrasi.
KORANBATAM.COM - Sebanyak 200 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang baru saja tiba di Tanah Air melalui Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dinyatakan terjangkit Covid-19.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kepri yang juga sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Tengku Said Arif Fadillah, mengatakan, hal itu terungkap setelah Satgas Penanganan Covid-19 Kepri melakukan tes usap terhadap 14.000 TKI yang masuk melalui Batam dan Tanjungpinang.
“Dari 14.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan ke Tanah Air melalui Batam dan Tanjungpinang pada Januari-April 2021, sebanyak 200 orang di antaranya terinfeksi Covid-19. Ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) terhadap PMI yang baru tiba di Batam,” kata Arif Fadillah dilansir dari kompas.com, Selasa (4/5/2021).
Untuk TKI yang terkonfirmasi positif corona, rata-rata tanpa gejala dan saat ini telah dilakukan perawatan dan isolasi di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang, Batam.
Arif menjelaskan, kedatangan TKI melalui Kepri bukan hanya menimbulkan kekhawatiran membawa virus Covid-19, melainkan juga menambah beban bagi keuangan daerah.
“Awal Mei 2021, lebih dari 140 orang TKI asal Malaysia dipulangkan melalui Tanjungpinang,” jelas Arief.
Bahkan, selama para TKI berada di Kepri, makan dan minum mereka ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
“Biaya makan dan minum untuk TKI ditanggung Pemprov Kepri, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, dan Pemkot Tanjungpinang. Dana tersebut menurut informasi akan dikembalikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah dilakukan audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),” ujar Arief.
Ia menjelaskan, jumlah TKI asal Malaysia yang dipulangkan melalui Batam jauh lebih banyak dibanding di Tanjungpinang.
Untuk meminimalisasi penyebaran corona di Kepri, Pemprov Kepri sudah mengingatkan instansi terkait agar pola penanganan TKI, seperti pemeriksaan tes usap, harus dilakukan secara cepat.
“Hasil pemeriksaan PCR harus diketahui paling lama sehari. Jangan sampai berhari-hari karena dapat menimbulkan permasalahan baru,” papar Arif.
(kompas.com/PR)


