- Rapat Pleno Terbuka KPU Anambas Mencuat Calon Terpilih Wajib Sampaikan LHKPN
- Berikut 13 Pengarahan Pangkoopsud I ke Prajurit Lanud RHF dan Satrad 213
- UAS Isi Tausiyah di Masjid BJ Habibie BP Batam, Ajak Jemaah Laksanakan Ibadah Tepat Waktu
- Piala Asia U-23, BP dan Pemkot Batam Gelar Nobar Timnas Garuda vs Irak
- Sopir Truk di Tanjungpinang Kesulitan Dapat Solar, Antre hingga Berjam-jam di SPBU
- UKW PWI Gratis di Batam Digelar 3 Mei 2024 Mendatang
- Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas Pelabuhan Batam Triwulan I 2024 Naik 8 Persen
- DPC PDIP Kepulauan Anambas akan Buka Pendaftaran Kepala dan Wakil Kepala Daerah, Catat Tanggalnya
- Puluhan Karyawan akan Demo di May Day Gegara Upah Lembur Tidak Dibayar
- Atensi Mensos RI, Tim Direktorat Anak Kunjungi Polsek Bengkong
Bisnis Ikan Hias Mampu Bertahan Dimasa Pandemi, Berawal dari Tiga Ekor Jenis
Kunjungi Pembudi Daya Guppy di Batam
Keterangan Gambar : M Nasir, saat memperlihatkan ikan jenis Guppy yang harganya paling mahal berada dirumahnya. (Foto : ilham/KORANBATAM.COM)
KORANBATAM.COM, BATAM - Banyak bisnis yang tumbang di masa pandemi Covid-19. Namun, tidak bagi pembudi daya ikan hias di Batam. Bahkan, tren penjualan ikan hias terus meningkat, baik itu dari sisi kualitas, kuantitas, maupun harga.
Tim KORANBATAM.COM bertemu langsung dengan salah seorang pembudi daya yang juga tergabung dalam Komunitas Kepri Guppy Lovers, M Nasir. Berawal dari hobi, Nasir kini mampu meraup rupiah dari bisnis ini.
Pria yang juga tergabung dalam Assosiasi Indonesia Guppy Popularize Association (IGPA) Batam itu, mampu mengembangkan usahanya dari rumahnya di Kampung Tua Teluk Air, Kelurahan Batumerah, Kecamatan Batuampar, RT 14/RW 04, Blok A, Nomor 23, Kota Batam. Melalui Budi daya ikan hias jenis Guppy ini, justru Nasir berjaya dan produktif, meski di tengah pandemi Covid-19.
Ribuan ekor ikan jenis Guppy ada di rumahnya. Dengan bermacam-macam jenis wadah atau tempat, seperti ember, akuarium, hingga kotak ukuran besar pun ia jadikan sebagai tempat budi daya ikan jenis Guppy tersebut.
Dimulai sejak Tahun 2005, ia sudah terpesona dengan kecantikan dan keunikan ikan jenis Guppy, sampai-sampai ia membudidayakannya sendiri. Ia mengatakan, Guppy adalah salah satu ikan alternatif yang banyak disukai orang.
“Dari tahun 2005 sudah pelihara, itu jenis ikan Guppy, masih jenis cendolan. Nah kalau untuk strain murni itu sejak tahun 2018. Tahap awalnya itu masih tiga jenis ikan saja (dua pasang-dua pasang jenis Black Moscow). Kami melihat dari tren Guppy di Kepulauan Riau, cenderung meningkat. Banyak orang bekerja dari rumah sekaligus butuh hiburan. Dan usaha Guppy ini menarik untuk digeluti,” ujar Nasir.
Menurutnya, harga jenis ikan Guppy rata-rata berkisar Rp50 ribu hingga Rp250 ribu per pasangnya, dengan mengacu standar yang benar. Ikan Guppy yang tidak masuk klasifikasi strain disebut sebagai cendolan, dengan harga jual Rp5 ribu hingga maksimal Rp25 ribu per pasang.
“Ikan Guppy dengan standar yang benar dan memiliki garis keturunan juara kontes atau membawa genetik langka, harganya bisa mencapai hingga Rp1,5 juta. Ikan standar kontes itu, seperti Albino Yellow Cobra Delta Tail, Tuxedo White Delta Tail, Emerald Bottom Sword, dan yang lainnya,” kata Nasir.
Nasir mengungkapkan, ada beberapa jenis ikan Guppy yang ia budi dayakan di rumahnya. Masing-masing memiliki daya tarik dan harga yang berbeda-beda, sehingga semakin digemari oleh setiap penghobi jenis ikan hias.
“Kita ada beberapa jenis yang dibudidayakan, di antaranya seperti Black Moscow, Albino Koi, Tuxedo Koi, Albino Snakeskin Koi, HB Blue, HB Red, HB Pastle, Blue Grass, Blue Diamond, dan AFR. masing-masing jenisnya memiliki harga yang beda-beda dan juga warna serta kecantikan tersendiri,” ujarnya.
Nasir mengatakan, untuk jenis ikan Guppy itu sangat mudah dipelihara, tanpa menggunakan modal besar. Untuk tahap awal, cukup menyediakan dua aquarium dan dua indukan saja.
“Berawal dari hobi akan sangat seru dalam mengembangkan bisnis ini,” ujarnya.
(ilham/erwin)