- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
BP Batam Ajak Lulusan Insinyur Kolaborasi Wujudkan Pembangunan Rempang Eco-City

Keterangan Gambar : Agenda Sumpah Profesi Insinyur dan Kuliah Perdana PSPPI Politeknik Negeri Batam, Rabu (7/2/2024). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Anggota Bidang Pengusahaan, Wan Darussalam mengajak para insinyur untuk berkolaborasi dalam pengembangan Batam.
Mengingat, BP Batam sedang fokus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, jalan, drainase hingga penyediaan air baku.
“BP Batam juga tengah mempersiapkan pengembangan Rempang Eco-City yang merupakan program strategis nasional. Tentu dukungan dan keterlibatan para insinyur sangat penting agar pembangunan ini semua bisa terealisasi maksimal,” ujar Wan saat hadir dalam agenda Sumpah Profesi Insinyur dan Kuliah Perdana Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Politeknik Negeri Batam, Rabu (7/2/2024).
Wan juga mengungkapkan, peran insinyur sebagai akademisi sangat penting dalam memaksimalkan pembangunan Rempang. Sehingga, penyusunan kebijakan untuk mengedepankan hak-hak masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Apalagi BP Batam juga telah membentuk tim terpadu penanganan dampak sosial kemasyarakatan dalam rangka penyediaan tanah untuk pembangunan dan pengembangan Kawasan Rempang.
Dimana, sejumlah unsur penting di Batam ikut terlibat. Mulai dari unsur Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kantor Pertanahan Batam, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Adat Melayu (LAM) serta akademisi.
“Tentu semua ini untuk membangkitkan ekonomi Batam. Investasi di Rempang nanti juga akan menyerap tenaga kerja yang besar. Mudah-mudahan semua ini berjalan baik,” pungkasnya. (*)
▴-▴
▴-▴



























































































