- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
BP Batam Pastikan Pendataan Warga Terdampak Pengembangan Rempang Eco-City Terus Berlanjut

Keterangan Gambar : Agenda sosialisasi dan pendataan terhadap masyarakat terdampak rencana pengembangan Rempang belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan tahap awal Program Rempang Eco-City pada tahun 2024.
Oleh sebab itu, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad memastikan bahwa pendataan terhadap warga terdampak pengembangan Rempang pun akan terus berlanjut.
“Kita berharap, tim terpadu dapat menjembatani komunikasi antara BP Batam dan masyarakat yang terdampak pengembangan,” ujar Sudirman, Selasa (29/1/2024).
Pihaknya berharap, tidak ada lagi informasi simpang siur terkait rencana investasi di Rempang.
Melalui peran tim terpadu, kata Sudirman, BP Batam berupaya untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami tujuan dari proyek yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Pembangunan ini bertahap. Jadi tidak serta-merta semuanya akan direlokasi. Untuk tahap awal, lahan yang akan digunakan seluas 2.370 hektare dan jumlah warga terdampak berjumlah 971 KK (kepala keluarga, red),” imbuhnya.
Sementara, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa, total warga yang telah bergeser ke hunian sementara sebanyak 94 KK.
Hingga saat ini, kata Ariastuty, sosialisasi terhadap warga terdampak pengembangan Rempang masih terus berjalan.
Dengan harapan, masyarakat dapat mendukung penuh rencana investasi tersebut sehingga memberikan manfaat ekonomi ke depannya.
“Pendataan masih terus berlangsung. Jadi kita ingin, realisasi investasi ini benar-benar clear. Ke depan, program ini juga akan membuka peluang kerja kepada seluruh masyarakat,” ujarnya. (*)
▴-▴
▴-▴



























































































