



- Erlita Amsakar Kalungkan Medali dan Serahkan Hadiah Lomba Lari Batam 10K 2025
- Ada 2 Paket Terbaru di Harris Resort Waterfront Batam
- Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78
- Harlah PKSS ke-1 Tahun, Momentum Sumpah Setia Melayu-Bugis dan Pengangkatan Tokoh Nasional
- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
- Dorong Optimalisasi Aset, BP Batam Gelar Konsinyering Penataan dan Pengembangan Agribisnis
- DinSum Tjap Nyonya Gratis untuk Peserta Daftar Ulang Lari Batam 10K
BP Batam Pastikan Pendataan Warga Terdampak Pengembangan Rempang Eco-City Terus Berlanjut

Keterangan Gambar : Agenda sosialisasi dan pendataan terhadap masyarakat terdampak rencana pengembangan Rempang belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan tahap awal Program Rempang Eco-City pada tahun 2024.
Oleh sebab itu, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad memastikan bahwa pendataan terhadap warga terdampak pengembangan Rempang pun akan terus berlanjut.
“Kita berharap, tim terpadu dapat menjembatani komunikasi antara BP Batam dan masyarakat yang terdampak pengembangan,” ujar Sudirman, Selasa (29/1/2024).
Pihaknya berharap, tidak ada lagi informasi simpang siur terkait rencana investasi di Rempang.
Melalui peran tim terpadu, kata Sudirman, BP Batam berupaya untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami tujuan dari proyek yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Pembangunan ini bertahap. Jadi tidak serta-merta semuanya akan direlokasi. Untuk tahap awal, lahan yang akan digunakan seluas 2.370 hektare dan jumlah warga terdampak berjumlah 971 KK (kepala keluarga, red),” imbuhnya.
Sementara, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa, total warga yang telah bergeser ke hunian sementara sebanyak 94 KK.
Hingga saat ini, kata Ariastuty, sosialisasi terhadap warga terdampak pengembangan Rempang masih terus berjalan.
Dengan harapan, masyarakat dapat mendukung penuh rencana investasi tersebut sehingga memberikan manfaat ekonomi ke depannya.
“Pendataan masih terus berlangsung. Jadi kita ingin, realisasi investasi ini benar-benar clear. Ke depan, program ini juga akan membuka peluang kerja kepada seluruh masyarakat,” ujarnya. (*)


